Pengujian hipotesis ketiga Teknik Analisis Data

Jika t hitung t tabel , maka H ditolak Weekend effect terjadi bila rata-rata return saham hari Jumat positif dan tertinggi.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

a. Uji Asumsi Klasik

a Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak dalam suatu model regresi, data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah residual data terdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria nilai ditentukan sebagai berikut Ghozali, 2011: Jika signifikansi α 5, maka data tersebut tidak terdistribusi normal. Jika signifikansi α 5, maka data tersebut terdistribusi normal. b Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan kondisi dimana varian tidak konstan. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi penyebaran variabel-variabel serta dapat menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Pengujian ini dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika varian dari residual tersebut tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriteria yang biasa digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikan. Koefisien signifikan harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya α = 5. Jika nilai signifikansi variabel independen 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi variabel independen 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas. c Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dengan uji Pearson Correlation. Nilai pada uji ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi keeratan hubunganpengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Multikolinieritas terjadi jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,80. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,80 r 0,80 dan α = 5. d Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali, 2011.