35 posyandu umumnya diberikan sebanyak 3kali HB 1, HB 2 dan HB 3 dengan
interval waktu pemberian satu bulan yaitu 0 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Upaya pencegahan adalah langkah terbaik. Jika ada salah satu anggota
keluarga dicurigai terkena virus hepatitis B VHB, biasanya dilakukan sceening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah membawa virus atau tidak.
Pemeriksaan harus dilakukan kendati anak tak menunjukkan gejala sakit apapun, selain itu imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya virus
hepatitis B VHB Marimbi, 2010.
2.4.1. Jadwal Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status surface antigen
Hepatitis B HBsAg ibu positif dalam waktu 12 jam setelah lahirdiberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status surface antigen
hepatitis B HBsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu surface antigen hepatitis B HbsAg positif maka masih
dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari Marimbi, 2010.
2.4.2. Usia Pemberian
Bayi harus menerima vaksin virus hepatitis B dalam 12 jam setelah lahir dengan syarat kondisi bayi stabil, tiadk ada gangguan pada paru-paru dan jantung.
Dilanjutkan pada usia 1 bulan dan usia antara 3 sampai 6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap virus hepatitis B VHB selain imunisasi yang dilakukan
kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan munisasi tambahan dengan Imunoglobulin anti hepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam Tietjen,
2004.
Universitas Sumatera Utara
36
2.4.3. Lokasi Penyuntikan
Pada anak dilengan dengan cara inframuskuler, sedangkan pada bayi disuntukkan di bagian paha lewat anterolateral antero = otot-otot di bagian
depan, lateral = otot bagian luar. Penyuntikan dibokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektifitas vaksin Marimbi,2010.
2.4.4. Efek Samping
Umumnya efek samping tidak terjadi, jika ada kasusnya sangat jarang berupa keluhan nyeri pada bekas suntikan yang disusul demam ringan dan
pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.
2.4.5. Tanda Keberhasilan
Tidak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan, namun dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan mengecek
kadar Hepatitis B nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya diatas 1000 berarti daya tahan nya 8 tahun, diatas 500 tahan 5 tahun, diatas 200 tahan 3 tahun.
Tetapi jika angkanya hanya 100 maka dalam setahun akan hilang. Sementara bila angkanya nol berarti sibayi harus disuntik ulang 3 kali lagi Marimbi, 2010.
2.4.6. Efektivitas