Motivasi Pemberian Imunisasi Hepatitis B

57 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pijorkoling tahun 2013 adalah 24.822 jiwa dengan 5.107 KK yang terdiri dari pria 11.881 jiwa, wanita 12.941 jiwa. Sebagian besar penduduk berada pada kelompok anak – anak dan remaja. Mata pencaharian penduduk adalah bertani dan berkebun, wiraswasta, PNS, ABRI. Penduduk wilayah Puskesmas Pijorkoling berada pada tingkat social ekonomi menengah kebawah.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat yang diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu motivasi bidan, kemampuan bidan dan persepsi bidan. Variabel terikat adalah pemberian imunisasi hepatitis B.

4.2.1. Motivasi Pemberian Imunisasi Hepatitis B

Motivasi bidan kepada ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B, yaitu sebanyak 17 orang 16,7 menyatakan bahwa bidan selalu memberikan penjelasan imunisasi hepatitis B pada ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 28 orang 27,5. Ada 10 orang 9,8 menyatakan bahwa bidan selalu menjelaskan tetap memberikan imunisasi hepetitis B, walaupun ada penolakan dari ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 23 orang 22,5. Sebanyak 15 orang 14,7 menyatakan bahwa bidan selalu menjelaskan bahwa pemberian imunisasi pada bayi untuk mencapai program, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 16 orang 15,7. Ada 13 orang 12,7 menyatakan bahwa selalu bidan menjelaskan semua bayi harus mendapat imunisasi hepatitis B, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 17 orang 16,7. Sebanyak 11 orang 10,8 menyatakan bahwa bidan Universitas Sumatera Utara 58 selalu menjelaskan pemberian imunisasi hepatitis B karna ingin mendapatkan penghargaan, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 22 orang 21,6. Sebanyak 10 orang 9,8 menyatakan bahwa bidan selalu memberikan imunisasi termasuk program wajib, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 23 orang 22,5. Jawaban responden mengenai pernyataan motivasi yang diberikan bidan kepada ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Distribusi Motivasi Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Total n n n n n Penjelasan bidan tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi ibu agar bayi terhindar dari penyakit kuning 17 16,7 33 32,4 24 23,5 28 27,5 102 100 Bidan menjelaskan, harus tetap memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi ibu walaupun ada penolakan dari ibu. 10 9,8 30 29,4 39 38,2 23 22,5 102 100 Bidan memberikan penjelasan kepada ibu bahwa pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi untuk mencapai program imunisasi. 15 14,7 25 24,5 46 45,1 16 15,7 102 100 Tabel 4.1 Lanjutan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Total n n n n n Universitas Sumatera Utara 59 Bidan menjelaskan pada ibu bahwa semua bayi harus mendapat imunisasi hepatitis B 13 12,7 23 22,5 49 48,0 17 16,7 102 100 Penjelasan bidan tentang pemberian imunisasi hepatitis B karena ingin mendapatkan penghargaan dari kepala puskesmas 11 10,8 24 23,5 45 44,1 22 21,6 102 100 Bidan memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi karena termasuk dalam program imunisasi wajib 10 9,8 35 34,3 34 33,3 23 22,5 102 100 Hasil pengukuran variabel motivasi bidan kepada ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa tingkat motivasi baik sebanyak 44 orang 43,1 dan tingkat motivasi tidak baik sebanyak 58 orang 56,9 seperti pada tabel berikut: Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Kategori Motivasi n Tidak Baik 58 56,9 Baik 44 43,1 Jumlah 102 100 4.2.2. Kemampuan Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B Kemampuan bidan dalam pemberian imunisasi hepatitis B, yaitu sebanyak 8 orang 7,8 menyatakan bahwa bidan selalu memberikan penjelasan kepada ibu sebelum melakukan tindakan kepada bayi, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 17 orang 16,7. Ada 11 orang 10,8 menyatakan bahwa bidan selalu memberitahu penyuntikkan imunisasi hepatitis B dilakukan di paha bayi ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 21 orang 20,6. Universitas Sumatera Utara 60 Sebanyak 7 orang 6,9 menyatakan bahwa bidan selalu memberitahu ibu tentang manfaat imunisasi Hepatitis B untuk bayi ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 18 orang 17,6. Ada 9 orang 8,8 menyatakan bahwa bidan selalu memastikan kepada ibu bahwa vaksin imunisasi tidak kadaluarsa, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 11 orang 10,8. Sebanyak 9 orang 8,8 menyatakan bahwa bidan selalu terlebih dahulu membersihkan lokasi tempat penyuntikan dengan kapas alkohol, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 16 orang 15,7. Sebanyak 6 orang 5,9 menyatakan bahwa bidan terlihat terampil saat menyuntikkan imunisasi hepatitis B kepada bayi ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 20 orang 19,6. Tabel 4.3. Distribusi Kemampuan Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Total n n n n n Setiap akan melakukan tindakan kepada bayi, bidan memberitahu terlebih dahulu kepada ibu 8 7,8 42 41,2 35 34,3 17 16,7 102 10 Bidan memberitahu penyuntikkan imunisasi hepatitis B dilakukan di paha bayi ibu 11 10,8 36 35,3 34 33,3 21 20,6 102 10 Tabel 4.3 Lanjutan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Total n n n n n Bidan memberitahu ibu tentang manfaat imunisasi Hepatitis B untuk bayi ibu 7 6,9 34 33,3 43 42,2 18 17,6 102 100 Sebelum 9 8,8 44 43,1 38 37,3 11 10,8 102 100 Universitas Sumatera Utara 61 menyuntikkan imunisasi Hepatitis B, bidan memastikan kepada ibu bahwa vaksin imunisasi tidak kadaluarsa Sebelum bidan menyuntikkan imunisasi hepatitis B, bidan terlebih dahulu membersihkan lokasi tempat penyuntikan dengan kapas alkohol. 9 8,8 34 33,3 43 42,2 16 15,7 102 100 Ibu melihat bidan terampil saat menyuntikkan imunisasi hepatitis B kepada bayi ibu 6 5,9 45 44,1 31 30,4 20 19,6 102 100 Hasil pengukuran variabel kemampuan bidan pada pemberian imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa tingkat kemampuan baik sebanyak 49 orang 48,0 dan tingkat kemampuan tidak baik sebanyak 53 orang 52,0 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kemampuan Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Kategori Kemampuan n Tidak Baik 53 52 Baik 49 48 Jumlah 102 100 4.2.3. Persepsi Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B Persepsi bidan pada pemberian imunisasi hepatitis B, yaitu sebanyak 15 orang 14,7 menyatakan bahwa bidan menjelaskan kepada ibu bahwa bayi ibu harus diberi imunisasi hepatitis B sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 29 orang 28,4. Ada 16 orang 15,7 menyatakan bahwa bidan selalu menjelaskan kepada ibu imunisasi hepatitis B diberikan paling lama saat Universitas Sumatera Utara 62 bayi berusia 7 hari, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 23 orang 22,5. Terdapat 24 orang 23,5 menyatakan bahwa bidan selalu menyampaikan bahwa bayi yang demam tidak boleh diberi imunisasi hepatitis B, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 46 orang 45,1. Ada 16 orang 15,7 menyatakan bahwa bidan selalu menyampaikan kepada ibu bahwa tidak ada efek samping dari penyuntikan imunisasi hepatitis B pada bayi ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 27 orang 26,5. Sebanyak 19 orang 8,8 menyatakan bahwa bidan selalu menyampaikan pemberian imunisasi ini tidak boleh diberikan jika berat badan bayi ibu saat lahir rendah dibawah normal 2500 kg, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 38 orang 37,3. Terdapat 27 orang 26,5 menyatakan bahwa bidan selalu menyampaikan tidak berjalannya program imunisasi karena selalu ada penolakan dari ibu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 15 orang 14,7. Ada 11 orang 10,8 menyatakan bahwa bidan selalu menyampaikan kepada ibu ada 3x kali penyuntikan untuk imunisasi hepatitis B sejak bayi lahir, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 27 orang 26,5. Sebanyak 18 orang 17,6 menyatakan bahwa bidan menyampaikan kepada ibu, bayi boleh dimandikan setelah imunisasi,, sedangkan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 36 orang 35,3. Jawaban responden mengenai pernyataan persepsi bidan pada pemberian imunisasi hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut ini: Tabel 4.5. Distribusi Persepsi Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Total Universitas Sumatera Utara 63 Pernah n n n n n Bidan menjelaskan kepada ibu bahwa bayi ibu harus diberi imunisasi hepatitis B 15 14,7 27 26,5 31 30,4 29 28,4 102 100 Bidan menjelaskan kepada ibu imunisasi hepatitis B diberikan paling lama saat bayi berusia 7 hari 16 15,7 25 24,5 38 37,3 23 22,5 102 100 Bidan menyampaikan bahwa bayi yang demam tidak boleh diberi imunisasi hepatitis B 24 23,5 24 23,5 8 7,8 46 45,1 102 100 Bidan menyampaikan kepada ibu bahwa tidak ada efek samping dari penyuntikan imunisasi hepatitis B pada bayi ibu 16 15,7 32 31,4 27 26,5 27 26,5 102 100 Bidan menyampaikan pemberian imunisasi ini tidak boleh diberikan jika berat badan bayi ibu saat lahir rendah dibawah normal 2500 kg 19 18,6 21 20,6 24 23,5 38 37,3 102 100 Bidan menyampaikan tidak berjalannya program imunisasi karena selalu ada penolakan dari ibu 27 26,5 23 22,5 37 36,3 15 14,7 102 100 Tabel 4.5 Lanjutan Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Total n n n n n Bidan menyampaikan kepada ibu ada 3x kali penyuntikan untuk imunisasi hepatitis B sejak bayi lahir 11 10,8 33 32,4 31 30,4 27 26,5 102 100 Bidan menyampaikan kepada ibu, bayi boleh dimandikan setelah imunisasi, 18 17,6 19 18,6 29 28,4 36 35,3 102 100 Universitas Sumatera Utara 64 Hasil pengukuran variabel persepsi bidan pada pemberian imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa tingkat persepsi baik sebanyak 41 orang 40,2 dan tingkat persepsi tidak baik sebanyak 61 orang 59,8 seperti pada tabel berikut: Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi Bidan pada Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Kategori Persepsi n Tidak Baik 61 59,8 Baik 41 40,2 Jumlah 102 100 4.2.4. Pemberian Imunisasi Hepatitis B Hasil pengukuran pemberian imunisasi hepatitis B diperoleh bidan yang memberikan hepatitis B sebanyak 37 orang 36,3. Bidan yang tidak memberikan hepatitis B sebanyak 65 orang 63,7, dimana didapat 8 orang responden menyatakan sudah meminta agar bayinya di imunisasi tetapi bidan menganggap tidak perlu karena bayi terlihat sehat. 25 responden menjawab bidan memang menyampaikan akan memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi ibu, akan tetapi pada kunjungan neonatal nya bidan tidak datang melainkan hanya menyuruh asisten nya. Kemudian 10 responden menyatakan bidan selalu lupa membawa vaksin saat kunjungan neonatal sehingga bayinya tidak mendapatkan imunisasi hepatitis B, 15 responden menyatakan melarang bidan memberikan imunisasi dengan alasan bayi masih terlalu kecil untuk disuntik, dan 7 responden menjawab melarang bidan menyuntikkan imunisasi hepatitis pada bayi karena melihat bidan gemetar saat akan menyuntikkannya. Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemberian Imunisasi Hepatitis B di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Kategori Pemberian Imunisasi Hepatitis B n Tidak 65 63,7 Ya 37 36,3 Jumlah 102 100

4.3. Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013

2 86 98

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kelengkapan Status Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh Tahun 2014

0 0 18

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI BIDAN DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU TAHUN 2015 Rani Gartika Silalahi

0 0 12

Faktor-faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vitamin - Faktor-faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013

0 0 16

Faktor-faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013

0 0 16

II. Petunjuk Pengisian Isilah data dengan benar - Faktor – faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

0 0 27

Faktor – faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor – faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

0 0 10

Faktor – faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

0 0 17