67
n n
n
Tidak baik 44
72,1 17
27,9 61
100 0,031
Baik 21
51,2 20
48,8 41
100 Tabel silang antara persepsi yang dibandingkan dengan pemberian
imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa dari 41 bidan yang mempunyai tingkat kemampuan baik, terdapat 20 orang yang diberi imunisasi hepatitis B. Hasil uji
chi square diperoleh nilai p=0,031 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara persepsi dengan pemberian imunisasi hepatitis B.
4.4. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh motivasi, kemampuan, dan persepsi bidan terhadap pemberian imunisasi hepatitis B menggunakan uji regresi logistik ganda
multiple logistic regression. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik
ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat
dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda metode backward adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25
pada analisis bivariatnya. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa semua variabel dapat dilakukan uji multivariat dengan metode backward LR, dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
4.4.1. Pengaruh Motivasi, Kemampuan, dan Persepsi Bidan terhadap
Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Pengaruh motivasi, kemampuan, dan persepsi terhadap pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota
Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.11. Pengaruh Motivasi, Kemampuan, dan Persepsi Bidan terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Variabel B
Exponen B Odds Ratio
p 95 CI
Motivasi 0,894
2,445 0,046
1,016-5,882 Kemampuan
1,064 2,899
0,019 1,195-7,034
Persepsi 0,904
2,470 0,044
1,025-5,949 Constant
-1,908 -
- -
Berdasarkan hasil analisis multivariat pada Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa variabel motivasi, kemampuan dan persepsi berpengaruh terhadap
pemberian imunisasi hepatitis B. Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh motivasi terhadap pemberian imunisasi hepatitis B diperoleh nilai probabilitas
p=0,046, dengan odds ratio OR 2,445 artinya bidan yang memiliki kategori motivasi baik mempunyai peluang untuk memberikan imunisasi hepatitis B 2,445
kali lebih besar dibandingkan dengan bidan yang motivasinya tidak baik. Pengaruh kemampuan terhadap pemberian imunisasi hepatitis B diperoleh
nilai probabilitas p=0,019, dengan odds ratio OR 2,899 artinya bidan yang memiliki kategori kemampuan baik mempunyai peluang untuk memberikan
imunisasi hepatitis B 2,899 kali lebih besar dibandingkan dengan bidan yang kemampuannya tidak baik. Pengaruh persepsi terhadap pemberian imunisasi
hepatitis B diperoleh nilai probabilitas p=0,044, dengan odds ratio OR 2,470 artinya bidan yang memiliki kategori persepsi baik mempunyai peluang untuk
memberikan imunisasi hepatitis B 2,470 kali lebih besar dibandingkan dengan bidan yangpersepsinya tidak baik. Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut,
maka dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas pemberian imunisasi hepatitis B sebagai berikut:
1 P =
1 + e
–-1,908+ 0,894 X 1
+ 1,064X 2
+ 0,904X 3
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
69 p
: Probabilitas pemberian imunisasi Hepatitis B X
1
: Motivasi, koefisien regresi 0,894 X
2
: Kemampuan, koefisien regresi 1,064 X
3
: Persepsi, koefisien regresi 0,904 a
: Ketetapan -1,908 e
: Bilangan alamiah 2,71828 Persamaan di atas menyatakan bahwa bidan yang memiliki motivasi,
kemampuan dan persepsi yang baik memiliki probabilitas sebesar 72,2 untuk memberikan imunisasi hepatitis B. Bidan yang memiliki motivasi, kemampuan
dan persepsi yang tidak baik memiliki probabilitas sebesar 12,9 untuk memberikan imunisasi hepatitis B.
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pemberian Imunisasi Hepatitis B