kelautan tersebut. Depresiasi dari sumber daya perikanan dan kelautan tersebut haruslah menjadi precautionary, bersama-sama dengan proses
empowerment, creation generation, rediction maupun reorientasi, untuk penyusunan strategi bisnisnya baik yang positif maupun yang negatif. Positif
disini artinya adalah masih ada ruang untuk ditingkatkan, sedangkan negatif adalah kemungkinan harus dikurangi atau bahkan dihentikan upaya
bisnisnya, karena kondisi sumber daya yang collapse. Strategi bisnis dari perikanan dan kelautan di Jawa Barat ini akan
berupa program yang akan dijalankan, orientasi bisnisnya dan strateginya, yang akan merupakan strategi bisnis secara keseluruhan.
Sumber Daya Perikanan Kelautan Jawa Barat
Orientasi Strategi Bisnis
Non Ekstraksi Natural Depreciation
Kontribusi Ekonomi Services Non-use
value Sektoral
Regional FirmHousehold
Empowerment Creation
Generation Redirection
Reorientation Precaution
Bussiness Strategy Perikanan Kelautan
+ - Program
Ekstraksi
Strategy Over all Bussiness
Economic Policy
Gambar 1. Kerangka Fikir Strategi Bisnis Kelautan Jawa Barat
BAB 2 METODE ANALISIS
7
2.2. Pendekatan Studi
Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian iini adalah melalui desk study dan juga field survey. Desk study dilakukan dalam kaitan analisis data
dan analisis kajian secara keseluruhan, sedangkan field survey dilakukan sebagai pelengkap dalam memahami informasi mengenai isu-isu di lapangan
yang terkait dengan studi. Kajian mengenai pengembangan strategi bisnis kelautan dan perikanan akan dilakukan melalui analisis input, proses dan
output. Input yang akan berupa data yang diperoleh baik data primercross checking maupun data sekunder baik dari dinas maupun lembaga terkait
lainnya, meliputi ; potensi, produksi, catch, effort, household, ekonomi, dan sosial dari beberapa daerah di kawasan Jawa barat bagian selatan Pansela
dan Pantai Utara Jawa Barat Pantura. Selain itu juga diidentifikasi beberapa
data penunjang lainnya seperti data keragaan ekonomi sektoralregional, juga
interaksi antar sektor dan intra sektornya sendiri.
Selanjutnya adalah seluruh data input tadi akan diproses melalui analisis kajian yang akan meliputi :
1. Identifikasi needs, objective dan constraint dari kegiatan ekonomi bisnis perikanan dan kelautan Jawa Barat.
2. Analisis Keragaan sektor dan Identifikasi keragaan sektor dalam konteks regionalsektor dengan menggunakan beberapa pendekatan
yaitu Work Centre Analysis WCA, dan Life Cycle Analysis LCA, dan NCA Network Centre Analysis.
BAB 2 METODE ANALISIS
8
Analisis WCA dalam kajian ini akan merupakan suatu analisis piramida yang didasarkan pada penentuan participant yang akan terdiri dari nelayan,
pedagang, industri, local goverment, perbankan dan middlemen pada level piramida terbawah. Seluruhnya merupakan stakeholders yang terlibat dalam
bisnis kelautan. Informasi yang ingin diperoleh dalam WCA ini adalah beberapa variabel dan parameter yang berkaitan dengan bisnis, yaitu harga,
biaya, rantai pemasaran, bahan baku dan produksi. Pada level kedua dari piramida adalah hal yang berkaitan dengan proses baik proses bisnis itu
sendiri maupun proses non-bisnis. Untuk proses bisnis akan meliputi raw material, value added dan transaksi, sedangkan untuk non-bisnis akan
meliputi hal-hal yang berkaitan dengan social matters, seperti adat istiadat, social interactions, dan lain-lain. Pada level teratas dari piramida dihasilkan
produk dan objek baik dalam bentuk, jenis, durasi dan skala. Keseluruhan analisis WCA ini akan dilakukan dalam skala lokal, regional, dan nasional.
Berikut ini adalah gambar piramida WCA.
BAB 2 METODE ANALISIS
9