ANALISIS STRATEGI BISNIS KELAUTAN ANALISIS STRATEGI BISNIS KELAUTAN

Tabel 20. Analisis Komponen WCA Arsitektur Komponen Sub Komponen Sintesis Partisipan Dalam bisnis kelautan harus melibatkan oganisasi formal dan informal bisnis kelautan : • KADIN • Koperasi • LSM Menentukan job deskripsi dan pengembangan organisasi bisnis kelautan who’s doing what yang belum berjalan Informasi Pengorganisasian data yang saat ini masih terfragmentasi dan belum bisa diakses oleh pelaku bisnis Sistim penampilan data yang berfungsi sebagai pemicu sistem kerja bisnis perikanankelautan secara terintegrasi belum ada Teknologi Software dan hardware untuk bisnis kelautan belum banyak tersedia di Jawa Barat Sofware perikanan kelautan banyak yang semestinya dapat digunakan untuk mendukung bisnis, karenanya harus mulai dikembangkan, seperti Sistem Informasi Manajemen Perikanan kelautan dan lain sebagainya. Proses Operasional Penyediaan input dan pemrosesan input serta penjadwalan Proses ini sering tersendat karena ketergantungan pada jaringan infrastruktur jalan serta fluktuasi ekonomi harga, biaya dlsb Proses Karakteristik • Struktur bisnis kelautan • Keterlibatan unit bisnis • Tingkat integrasi • Kompleksitas • Perhatian terhadap kekurangankelemahan Di Jawa Barat struktur ini belum teridentifikasi dengan jelas meskipun adanya tingkat kompleksitas yang tinggi. Perhatian terhadap defisiensi bisnis masih belum berjalan Produk Konten informasi, fisik dan layanan Konten fisik produk-produk perikanankelautan sudah teridentifikasi dengan baik tuna, udang, pelagis, dsb, namun masih minim di tingkat konten informasi dan layanan. Pengguna Identifikasi kebutuhan, pemanfaatan dan pendayagunaan produk Sebagian sudah terdeteksi dengan baik, sebagian lagi masih terfragmentasi

BAB 7 ANALISIS STRATEGI BISNIS KELAUTAN

105 Komponen WCA yang kedua adalah menyangkut keragaan atau performance. WCA ini pada prinsipnya mengukur secara kuantitatif dan kualitatif bagaimana sistim bisnis kelautan beroperasi secara keseluruhan. Kerangka WCA untuk performance bisnis kelautan ini dapat dilihat pada Gambar 22 berikut. Pengguna Tingkat Kepuasan Produk •Biaya •Kualitas •Responsiveness •Reliabilitas •Pemenuhan standard Bisnis Process -Tingkat Output -Siklus produksi bisnis -Konsistensi -Fleksibilitas -Produktifitas -Sekuritas Partisipan Informasi Teknologi -Skill -Kualitas -Kompatibilitas -Keterlibatan -Aksesinilitas -Kemudahan -Komitmen akses Gambar 22. WCA Performance Bisnis Kelautan Jawa Barat Analisis untuk setiap komponen dalam bisnis kelautan di Jawa Barat berdasarkan hasil DPSIR dan data analisis dapat dilihat pada Tabel 21 berikut

BAB 7 ANALISIS STRATEGI BISNIS KELAUTAN

106 Tabel 21. Analisis Komponen WCA Keragaan Komponen Sub Komponen Sintesis Partisipan • Skill • Keterlibatan • Komitmen Meski bisnis perikanankelautan di Jawa Barat melibatkan banyak pihak, namun belum didukung oleh skill dan komitmen yang memadai Informasi • Kualitas • Aksesibilitas Kualitas informasi mengenai bisnis perikanankelautan di Jawa Barat masih relatif rendah meski sebagian dapat diakses secara manual dengan teknik konvensional berbasis ”pull method” kebutuhandemand daripada ”push demand” supply Teknologi • Kompatibilitas • Kemudahan akses Keragaan bisnis perikanankelautan sangat tergantung dari kompatibilitas teknologi. Jika teknologi input bisnis dibangkitkan oleh nelayan masih kompatibel dengan kebutuhan lokal. Namun jika disediakan oleh pemerintah sering tidak kompatibel e.g. bantuan teknologi banyak yang tidak bisa digunakan oleh nelayan karena tidak sesuai. Bisnis Proses • Tingkat output • Konsistensi • Produktivitas • Siklus produksi bisnis • Fleksibilitas • Sekuritas Rare of output produk bisnis perikanankelautan masih rendah serta tidak dibarengi dengan konsistensi produk dan penyediaan. Siklus produksi masih sangat tegantung pada penyediaan bahan baku dan musim. Produk • Biaya • Kualitas • Responsiveness • Reliabilitas • Kepatuhan pada standar dan aturan Produk bisnis perikanankelautan masih menghadapi biaya tinggi dengan komoditas yang belum memadai. Supplier juga masih belum responsif terhadap dinamika pasar, serta belum adanya kepatuhan pada standar contoh pengguna formalin untuk pengawet makanan. Penggunaan user Kepuasan pengguna Produk bisnis perikanankelautan hanya memenuhi kepuasan pengguna pada tingkat primer restoran, wisata, dlsb, namun belum pada pasar sekunder dan tersier pasar regional dan ekspor.

BAB 7 ANALISIS STRATEGI BISNIS KELAUTAN