25
5. J. Scherriton J.L. Stern Budaya perusahaan umumnya terkait dengan lingkungan atau personalitas
organisasi dengan segala dimensi masalah yang dihadapi. Budaya perusahaan dalam 4 empat aspek, yaitu pola ritual, gaya manajemen dan
filosofinya, sistem dan prosedur manajemen, serta norma-norma dan prosedur-prosedur tertulis dan tidak tertulis.”
Dari definisi diatas dapat terlihat bahwa budaya perusahaan corporate culture memiliki unsur-unsur yaitu :
40
1. Suatu sistem nilai 2. Asumsi dasar
3. Aturan main 4. Pedoman perilaku
5. Lingkungan bisnis 6. Pahlawanpelopor
7. Jaringan budaya 8. Gaya manajemen
9. Sistem dan prosedur manajemen 10. Pedoman mengatasi masalah
Antara budaya organisasi dan budaya perusahaan corporate culture saling terkait karena memiliki kesamaan, hanya saja dari unsur-unsur budaya perusahaan
corporate culture di atas nampak bahwa dalam budaya perusahaan terdapat hal- hal yang khusus sperti gaya manajemen dan sistem manajemen. Maka temuan-
temuan kajian budaya organisasi bisa berlaku untuk budaya perusahaan corporate culture, tetapi temuan-temuan kajian dalam budaya perusahaan
mungkin tidak seluruhnya berlaku buat budaya organisasi.
1.5.4.1 Pembentukan Budaya Perusahaan
40
Ibid, hal.7.
Universitas Sumatera Utara
26
Menurut Kotter dan Heskett, gagasan proses pembentukan budaya organisasi bisa berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari bawah
atau puncak organisasi. Akan tetapi dalam perusahaan, gagasan ini sering dihubungkan dengan pendiri atau pemimpin awal yang mengartikulasikannya
sebagai suatu visi, strategi bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya.
41
Pengaruh pemimpin pada pembentukan budaya organisasi terutama ditentukan oleh para pendiri organisasi dimana tindakan pendiri organisasi
menjadi inti dari budaya awal organisasi. Faktor penting di sini adalah adanya kesempatan tertentu bagi pimpinan untuk mengatasi krisis dan merencanakan
proses perubahan budaya organisasi. Karena pimpinan bertanggung jawab terhadap keberhasilan organisasi, maka dia memiliki kesempatan-kesempatan
untuk mentransformasikan budaya organisasi dengan seperangkat artifak, perspektif, nilai dan asumsi baru yang dibawanya masuk organisasi. Pola
munculnya budaya perusahaan itu dapat digambarkan sebagai berikut:
42
41
Ibid, hal.18.
42
Kotter and Heskett S.L, Corporate Culture and Performance, Alih Bahasa Benyamin Molan, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta, 1997, hal.9.
Universitas Sumatera Utara
27
Gambar 2. Pembentukan Budaya Perusahaan
Asal mula dari budaya perusahaan corporate culture adalah dari visifilosofi dan strategi bisnis dari para manajer puncak, kemudian setiap
karyawan akan berperilaku sesuai dengan visifilosofi dan strategi bisnis yang telah diciptakan oleh para manajer puncak. Maka keberhasilan perusahaan untuk
melaksanakan visi dan strategi bisnisnya akan membentuk suatu budaya perusahaan corporate culture dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki
manajer dan para karyawan dalam mengimplementasikan visifilosofi dan strategi perusahaan.
Manajemen Puncak Seorang atau para manajer puncak dalam
perusahaan yang masih baru atau muda mengembangkan
dan berusaha untuk mengimplementasikan suatu visifilosofi dan
strategi bisnis.
Perilaku Puncak Karya-karya implementasi. Orang berperilaku
melalui cara yang dipadu oleh filosofi dan strategi.
Hasil Dipandang dari berbagai segi, perusahaan itu
berhasil dan keberhasilan itu terus berkesinambungan selama bertahun-tahun.
Budaya Suatu budaya muncul, mencerminkan visi dan
strategi serta pengalaman-pengalaman yang dimiliki orang dalam mengimplementasikannya.
Universitas Sumatera Utara
28
Menurut Goldhar dan Barnet Dalam pembentukan budaya perusahaan dilakukan proses penyesuaian yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu proses yang
mengadaptasi para karyawan pada budaya perusahaan.
43
Proses sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri atas tiga tahap, antara lain pra-kedatangan, perjumpaan, dan metamorfosis, seperti
yang terlihat pada Gambar1.3.
44
Gambar 1.1. Model Sosialisasi Budaya Perusahaan Socilization process Outcomes
Tahap pertama dari proses sosialisasi merupakan tahap Pra-kedatangan, terjadi sebelum seseorang anggota baru bergabung dengan organisasi itu. Dalam
tahap kedua, karyawan baru itu melihat seperti apakah perusahaan yang telah dimasukinya sebenarnya dan menghadapi kemungkinan harapan dan kenyataan
yang berbeda. Dalam tahap ketiga, perubahan yang relatif tahan lama akan terjadi. Karyawan baru itu menguasai keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaannya,
dengan berhasil melakukan perannya, dan melakukan penyesuaian diri terhadap nilai dan norma kelompok kerjanya. Dampak dari tiga tahap di atas yaitu
43
Djokosantoso Moeljono, Budaya Koorporat dan Keunggulan Koperasi, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hal.23.
44
S.P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2002, hal.522.
Productivity
Pre-arrival Encounter
Metamorfosis Commitment
Turn over
Universitas Sumatera Utara
29
produktivitas kerja, komitmen pada tujuan organisasi, dan keputusan akhir untuk tetap bersama perusahaan tersebut.
45
Menurut Atmoesoerapto ada beberapa hal yang menentukan terbentuknya beberapa unsur budaya perusahaan antara lain :
46
Menurut Kotter dan Heskett, gagasan proses pembentukan budaya organisasi bias berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari bawah
atau puncak organisasi. Akan tetapi dalam perusahaan, gagasan ini sering dihubungkan dengan pendiri atau pemimpin awal yang mengartikulasikannya
sebagai suatu visi, strategi bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya. a. Lingkungan usaha, lingkungan di tempat perusahaan itu beroperasi akan
menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan itu untuk mencapai keberhasilan.
b. Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi. c. Panutan atau keteladanan, orang-orang yang menjadi panutan atau yang
menjadi teladan karyawan lainnya atas keberhasilannya. d. Upacara-upacara rites dan ritual, acara-acara rutin yang diselenggarakan
oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan serta arahan pada karyawannya.
e. Network, jaringan komunikasi informasi di dalam perusahaan yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya perusahaan.
47
45
Ibid, hal 523.
46
Djokosantoso, Op.cit., hal.22.
47
Pabundu Tika, op.cit., hal.18.
Universitas Sumatera Utara
30
1.5.4.2 Fungsi Budaya OrganisasiPerusahaan