12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan produktivitas karyawannya agar dapat bertahan, berkembang serta memiliki kepercayaan yang tinggi dari
pihak luar perusahaan. Demi meningkatkan produktivitas karyawan, maka sering dilakukan pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia dari karyawan.
Di era globalisasi dan perekonomian dunia yang pro pasar bebas free market dewasa ini, mulai tampak semakin jelas bahwa peranan non-human
capital di dalam sistem perekonomian cenderung semakin berkurang. Para stakeholder yang bekerja di dalam sistem perekonomian semakin yakin bahwa
modal tidak hanya berwujud alat-alat produksi seperti tanah, pabrik, alat-alat, dan mesin-mesin, akan tetapi juga berupa human capital. Sistem perekonomian
dewasa ini mulai didominasi oleh peranan human capital, yaitu ‘pengetahuan’ dan ‘ketrampilan’ manusia.
Namun seringkali kegiatan peningkatan sumber daya manusia dari karyawan tidak mencapai hal yang diharapkan yaitu tercapainya tujuan dari organisasi
perusahaan tersebut seperti peningkatan produktivitas kerja karyawan. Meskipun telah memiliki sumber daya yang berkualitas, karyawan belum tentu dapat
memberikan hasil kerja yang baik bagi organisasi perusahaan apabila mereka masih berada dalam belenggu budaya kerja yang kurang mendukung dan tidak
kondusif. Karyawan akan larut dalam budaya organisasi perusahaan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
13
mendukung terhadap tujuan organisasi perusahaan yaitu melenceng dari nilai-nilai organisasi perusahaan.
Produktivitas karyawan ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi perusahaan corporate culture yang dimilikinya. Keberhasilan mengelola
organisasi tidak lagi hanya ditentukan oleh keberhasilan prinsip-prinsip manajemen seperti planning, organizing, leading, controlling; akan tetapi ada
faktor lain yang lebih menentukan keberhasilan peusahaan mencapai tujuannya. Faktor tersebut adalah budaya organisasi perusahaan corporate culture. Budaya
organisasi perusahaan dapat membantu penerapan manajemen dengan baik. Budaya perusahaan secara realistis mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan. Kesadaran pemimpin perusahaan ataupun karyawan terhadap pengaruh budaya organisasi perusahaan dapat memberikan semangat yang kuat untuk
mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi perusahaan tersebut yang merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan
organisasi perusahaan. Budaya organisasi perusahaancorporate culture yang kuat akan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab yang besar dalam diri
karyawan sehingga mampu memotivasi untuk menampilkan kinerja yang paling memuaskan, mencapai tujuan yang lebih baik, dan pada gilirannya akan
memotivasi seluruh anggotanya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
28
Budaya perusahaancorporate culture telah dikenal di Amerika Serikat dan Eropa di era tahun 1970-an. Salah satu tokoh yang memperkenalkan budaya
organisasi perusahaan adalah Edward H. Schein. Beliau adalah professor dibidang manajemen dari Sloan School of Management dan juga sebagai ketua kelompok
28
Sondang P. Siagian, Kepemimpinan Organisasi Perilaku Administrasi, Penerbit Gunung Agung, 2002, hal.37
Universitas Sumatera Utara
14
studi organisasi di lembaga manajemen tersebut sejak tahun 1972-1981 serta konsultan budaya organisasi pada berbagai perusahaan di Amerika dan Eropa.
Salah satu tulisan beliau adalah Organizational culture and leadership. Di dalam buku ini, dijelaskan tentang prinsip dasar budaya organisasi perusahaan dan
bagaimana seorang pemimpin menciptakan budaya organisasi perusahaan, yang diikuti oleh personil dan kelompok yang ada dalam perusahaan tersebut guna
memajukan organisasiperusahaannya. Di Indonesia, budaya organisasi mulai diperkenalkan di era 1990-an, ketika
itu banyak dibicarakan perihal konflik budaya, bagaimana mempertahankan budaya Indonesia serta pembudayaan nilai-nilai baru. Seiring dengan hal itu,
budaya organisasi kemudian dimasukkan dalam kurikulum berbagai program pendidikan, pelatihan, bimbingan, dan penyuluhan, baik di lingkungan perguruan
tinggi dan instansi pemerintah maupun di berbagai perusahaan swasta besar di Indonesia.
Misi dan filosofi perusahaan merupakan elemen kunci untuk membentuk dan menimbulkan budaya perusahaan. Misi perusahaan merupakan penjabaran
dari filosofi perusahaan yang biasanya ditetapkan oleh pendiri perusahaan. Misi perusahaan mencakup maksud, tujuan, dan ruang lingkup kegiatan usaha suatu
perusahaan, dan merupakan landasan dasar perusahaan yang tercantum dalam anggaran dasar pendirian perusahaan. Filosofi perusahaan, apabila disadari dan
dihayati oleh seluruh sumber daya manusiaSDM dalam perusahaan, akan memberi semangat dan kekuatan yang memberdayakan sumber daya
manusiaSDM untuk mewujudkan misi perusahaan melalui kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, filosofi perusahaan perlu ditegaskan agar seluruh sumber daya
Universitas Sumatera Utara
15
manusiaSDM dalam perusahaan menghayati dan menjiwai dan menjadi acuan dalam segala tindak dan perilaku dalam operasi perusahaan.
Unit Usaha Marihat adalah salah satu Unit Usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV Persero.
Sebelum kita melihat lebih dalam ke PT Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Usaha Marihat maka kita perlu mengetahui visi dan misi dari perusahaan
tersebut. Adapun visi dan misi dari PT Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Usaha Marihat adalah:
Visi : PT Perkebunan Nusantara IV Persero “Menjadi Pusat Keunggulan Pengelolaan Perusahaan Agroindustri Kelapa Sawit dengan tata kelola perusahaan
yang baik serta berwawasan lingkungan” Misi :
1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif 2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem,
cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan 4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik GCG 5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan
6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, para anggota perusahaan harus
menumbuhkan budaya kerja perusahaan yang memungkinkan visi dan misi perusahaan tersebut dicapai.
Universitas Sumatera Utara
16
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN CORPORATE CULTURE TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO UNIT USAHA MARIHAT”
1.2 Perumusan Masalah