39
5. Produktivitas lebih sekedar ilmu, teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mendukung filosofi dan sikap yang didasarkan pada motivasi yang kuat
untuk mencapai mutu kehidupan yang baik.
1.5.6 Pengertian Karyawan
Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia, didalamnya meliputi buruh, karyawan, dan pegawai. Secara deskriptif perbedaan
antara buruh, karyawan dan pegawai adalah :
54
a Buruh adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian.
b Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usahaperusahaan baik swasta maupun pemerintah, dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan
PP yang berlaku, baik bersifat harian, mingguan, maupun bulanan. Yang biasanya imbalan tersebut diberikan secara mingguan.
c Pegawai pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan pemerintah yang berlaku, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeritugas negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah dan digaji menurut peraturan
pemerintah yang berlaku.
54
Siswanto B. Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional, Penerbit Bumi Aksara , Jakarta, 2002, hal.46.
Universitas Sumatera Utara
40
1.5.7 Produktivitas Kerja
Pada dasarnya peningkatan sumber daya manusia sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan bagi atau oleh setiap organisasi agar dapat
mendukung dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu perlu adanya pembinaan, pengarahan dan bimbingan bagi setiap tenaga kerja agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan tahapan usaha bagi pendayagunaan tenaga
kerja secara maksimal. Menurut Siagian, produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran output yang optimal, bahkan kalau mungkin yang
maksimal.
55
Sementara itu menurut Komaruddin, produktivitas kerja adalah kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasanya dihitung per-jam, per-mesin,
per-faktor produksi lainnya. Produktivitas bagi suatu organisasi bukan sesuatu kebetulan yang dimilikinya.
56
Menurut Saksono, produktivitas kerja dimiliki oleh suatu organisasi pada hakekatnya merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi
oleh pegawai, sedangkan terbentuknya persyaratan itu sendiri harus diupayakan oleh pimpinan organisasi.
57
55
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hal.153.
56
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Penerbit Alumni, Bandung, 1989, hal.339.
57
Slamet Saksono, Administrasi Kepegawaian, Penerbit Karnisius, Yogyakarta, 1995, hal.114.
Universitas Sumatera Utara
41
Menurut Siagian 1997:153, organisasi memiliki beberapa ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengukur produktivitasnya, yaitu :
58
1. Ukuran waktu, yaitu berapa lama seseorang yang membutuhkan jasa tertentu memperolehnya.
2. Ukuran harga dalam arti berapa besar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh jasa yang dibutuhkan itu.
3. Ukuran nilai-nilai sosial budaya, dalam arti cara penghasil jasa menyampaikan produknya kepada kliennya.
4. Ukuran, ketelitian yang menunjukkan apakah jasa yang diberikan akurat atau tidak.
1.5.8 Hubungan antara Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan