terhadap kepentingan sosial dan selalu mempertimbangkan efek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya.
Walaupun sosialisasi belum tampak nyata. Namun pengaruh pemerintah dan tekanan sosial cenderung menguntungkan kepedulian sosial. Akhirnya
diperlukan suatu alat untuk mengukur sejauh mana pengaruh perusahaan terhadap masyarakat.
2.2.2. Latar Belakang Perkembangan CSR
CSR adalah konsep yang berliku – liku, pada awalnya filantropi atau kedermawanan dianggap sebagai sinonim tanggung jawab sosial perusahaan.
Secara garis besar latar belakang perkembangan CSR dapat digambarkan sebagai berikut Noke Kiroyan, 2006 :
1. Didorong akal sehat di kalangan yang beranggapan dukungan masyarakat
mutlak bagi kelangsungan perusahaan Risk Mitigation. 2.
Pada mulanya kadangkala dianggap sebagai sinonim filantropi atau kedermawanan perusahaan
3. Di Indonesia banyak yang menganggapnya indentik dengan Community
Development. 4.
Di industry sumber daya alam tekanan masyarakat dan LSM mempercepat pemahaman perlunya CSR cenderung defensive
5. Merupakan konsep yang hidup serta berkembang dan sedang terus mengalami
evolusi
6. Pandangan mainstream saat ini mengaitkan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan sustainable development dan Triple Bottom Line. Secara philosophy, konsep CSR dapat dikategorikan dalam tiga paradigma
Hartanti:2006 : 1.
Pristine Capitalist. Pandangan yang merupakan perwakilan system ekonomi liberal dan kapitalis,
dengan Milton friedman sebagai tokohnya. Menurut pandangan ini, satu satunya tanggung jawab sosial bagi sebuah bisnis adalah menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham, untuk tumbuh, berkembang dan melaksanakan efisiensi ekonomi dengan penggunaan sumberdaya sedemikian
rupa selama tetap menaati peraturan, yaitu tidak berlaku curang dalam sebuah system kompetisi bebas dan terbuka. Sehingga semua konotasi tanggung
jawab sosial diluar definisi diatas dianggap sebagai penyalahgunaan dana pemegang saham.
2. Enlightened Self-Interest
Menurut pandangan ini stabilitas dan kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya akan dapat dicapai jika perusahaan juga memasukkan unsur tanggung
jawab sosial kepada masyarakat paling tidak dalam tingkat yang minimal. 3.
Social Contract Berpendapat bahwa sebuah perusahaan dapat berusaha dalam perekonomian
karena adanya kontrak sosial Social Contract dengan masyarakat dan oleh karenanya bertanggung jawab atau terikat dengan keinginan masyarakat
tersebut, sehingga perusahaan bertindak sebagai agen moral moral agent.
Dan konsekuensinya perusahaan harus memaksimumkan manfaatkeuntungan sosial bagi masyarakat.
2.3. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR