Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada skala kesepian terdapat 27 item dengan rentang skor 1 hingga 4. Oleh karena itu, skor terendah yang diperoleh pada skala kesepian adalah 27 x 1 = 27. Sedangkan untuk skor tertinggi yang dapat diperoleh 27 x 4 = 108. Dengan menggunakan rumus untuk mencari mean teoretik, maka pada skala kesepian diperoleh mean teoretik sebesar 108 + 27 : 2 = 67,5. Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh data hasil perbandingan antara mean teoretik dan mean empiris pada masing-masing variabel. Pada variabel kompetensi komunikasi, diperoleh mean empiris lebih tinggi dibandingkan mean teoretik. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi yang dimiliki cenderung tinggi. Sedangkan pada variabel kesepian diperoleh mean empiris yang lebih rendah dibandingkan mean teoretik. Hal ini menunjukkan kesepian yang dirasakan cenderung rendah.

D. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data dari penelitian berasal dari populasi yang sebenarnya. Nilai p yang lebih besar dari 0.05 p 0.05 berarti penelitian memiliki sebaran data yang normal, namun apabila nilai p yang lebih kecil dari 0,05 p 0,05 berarti penelitian memiliki sebaran data yang tidak normal Santoso, 2010. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16.0 , ditemukan bahwa Sig., yang merupakan nilai p, pada variabel independen kesepian dan variabel dependen kompetensi komunikasi dalam penelitian ini memiliki nilai diatas 0,05. Uji yang digunakan adalah Kolmogrov-Smirnov . Pada variabel kesepian ditemukan nilai p sebesar 0,200, sedangkan pada variabel kompetensi komunikasi diperoleh nilai p sebesar 0,091. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki sebaran data yang normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah hubungan antar variabel yang diteliti menyerupai garis lurus. Bentuk hubungan garis lurus ini menunjukkan bahwa peningkatan kuantitas salah satu variabel akan diikuti oleh peningkatan kuantitas variabel yang lain. Begitu juga apabila salah satu variabel mengalami peningkatan kuantitas dan diikuti oleh variabel yang lain, demikian pula sebaliknya Santoso, 2010 Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16.0, ditemukan bahwa besar nilai p sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa kedua variabel memberntuk satu garis lurus yang signifikan. Gambar 1. Scatterplot Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh scatterplot, terlihat bahwa hasil olah data pada penelitian ini linier. Titik bergerak dari kiri atas ke kanan bawah yang memperlihatkan bahwa terdapat korelasi negatif antar variabel. Korelasi negatif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi komunikasi, maka semakin rendah kesepian yang dialami oleh subjek. 2. Uji Hipotesis Teknik korelasi digunakan untuk melihat kecenderungan pola satu variabel terhadap variabel lain. Ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik atau turun apakah diikuti dengan kecenderungan variabel lain untuk naik atau turun atau tidak menentu. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan atau korelasi apabila kecenderungan dalam satu variabel diikuti oleh kecenderungan variabel lain Santosa, 2010. Penelitian ini menggunakan pengujian statistik parametrik karena data dalam penelitian ini merupakan data distribusi normal. Uji korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi produk momen Pearson Sujarweni Endrayanto, 2012. Berdasarkan hasil analisis korelasi menggunakan korelasi produk momen Pearson, ditemukan bahwa besar korelasi variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini sebesar -0,443 dengan nilai p sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki korelasi negatif yang kuat Sujarweni Endrayanto, 2012.

E. Pembahasan