Manifestasi Kesepian Tipe Kesepian

2. Manifestasi Kesepian

Peplau dan Perlman 1982 menjelaskan bahwa kesepian dapat dilihat dan dikenali dari manifestasinya perwujudannya di dalam berbagai aspek individu. Manifestasi tersebut meliputi : a. Manifestasi afektif Manifestasi afektif merupakan perwujudan dari kesepian yang berkaitan dengan perasaan negatif individu. Beberapa contoh perasaan negatif yang dialami oleh mahasiswa yaitu malu, bosan, mudah marah, tidak bahagia, tidak suka berinteraksi, cemas, tidak senang berada diantara banyak orang, tidak puas dengan persahabatan yang dibina, dan sedih karena tidak memiliki teman. b. Manifestasi kognitif Peplau dan Perlman 1982 menyatakan bahwa individu yang merasakan kesepian memiliki suatu pola umum, yaitu memiliki tingkat self-focus yang tinggi atau terlalu memfokuskan perhatian pada diri sendiri dan pengalaman-pengalaman pribadinya. Mereka juga menambahkan bahwa orang yang merasa kesepian merasa rendah diri, menilai diri mereka sendiri dan orang lain secara negarif. Pada mahasiswa yang mengalami kesepian secara umum dapat menjadi kurang mampu untuk berkonsentrasi atau memfokuskan perhatian mereka secara efektif. c. Manifestasi perilaku Manifestasi perilaku adalah perwujudan dari kesepian yang berkenaan dengan perilaku negatif yang diakibatkan oleh keadaan emosi individu. Contoh perilaku negatif yang dialami oleh mahasiswa yaitu menjauh, menolak bergabung dengan kelompok, menyendiri dalam suatu pertemuan, gugup dan gemetar menghadapi teman, dan diam ketika terlibat dalam percakapan.

3. Tipe Kesepian

Menurut Sadler 2008, dalam Latifa 2007 terdapat lima tipe kesepian, yaitu: a. Interpersonal Loneliness Interpersonal loneliness terjadi ketika individu merindukan sosok orang lain yang pernah dekat dengannya dan melibatkan kesedihan yang mendalam sehingga individu mencari-cari orang baru untuk dicintai. Namun ketika individu menemukan orang yang potensial menjadi pasangan baru sebelum ia mampu mengatasi kesedihan yang terdahulu, maka individu akan menolak. Contoh yang sering terjadi pada mahasiswa adalah ketika individu mengalami kehilangan sahabat dekatnya karena harus melanjutkan studi di kota yang berbeda. Robert dalam Sears dkk, 1991 juga mengungkapkan hal yang serupa dengan konsep interpersonal loneliness yang disebut sebagai kesepian emosional. b. Social Loneliness Kesepian sosial dirasakan ketika individu merasa tidak ingin terpisah dari kelompok sosial yang dianggap penting bagi kesejahteraan dirinya dan tidak ada hal yang dapat dia lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Contohnya adalah seorang mahasiswa yang terpaksa meninggalkan keluarganya untuk melanjutkan studi di kota lain karena di daerahnya tidak terdapat universitas. c. Culture Shock Terjadi ketika individu pindah ke suatu lingkungan kebudayaan yang baru, seperti perindahan tempat kerja, pindah rumah, dan lain-lain. Contoh yang sering terjadi pada mahasiswa adalah kesulitan beradaptasi karena memiliki bahasa yang berbeda dan kebiasaan yang berbeda. d. Kesepian Kosmik Cosmic Loneliness Kesepian kosmik terkadang dialami oleh setiap orang. Kesepian kosmik disebut juga sebagai kesepian eksistensial. Kesepian kosmik memiliki makna perasaan ketidakmungkinan untuk menjalin suatu hubungan yang sempurna dengan orang lain. Kesepian kosmik adalah pengalaman terisolasi ketika seseorang yang kesepian menghadapi kematian. e. Kesepian Psikologikal Psychological Loneliness Kesepian ini timbul dari dalam hati individu, baik yang berasal dari situasi masa kini maupun sebagai reaksi dari trauma-trauma masa lalu. Contohnya adalah seorang mahasiswa yang tidak ingin menjalin pertemanan karena pernah dikucilkan dan dijauhi ketika SMA.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesepian