Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan rancangan penelitian time series design.Penelitian eksperimental semu merupakan pengembangan dari metode eksperimen yang sebenarnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sugiyono 2009 bahwa bentuk quasi experimental merupakan pengembangan dari true experimental yang sulit dijalankan, oleh karena itu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian maka dikembangkan eksperimental semu ini. Metode eksperimental semu ciri utamanya adalah tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan atau intervensi namun tidak merubah fisik responden penelitian dan hanya menggunakan satu kelompok saja dan tidak memerlukan kelompok kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan rangkaian waktudengan menggunakan serangkaian observasi dan dilakukan lebih dari satu kali observasi baik sebelum maupun sesudah perlakuan dalam kurun waktu tertentu Notoatmodjo, 2012.Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol Emzir, 2007.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: metode CBIA-Antibiotika 2. Variabel tergantung: tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan mengenai antibiotika dari responden yang mengikuti CBIA di Kecamatan Umbulharjo. 3. Variabel pengacau terkendali: informasi yang didapat oleh responden baik secara formal maupun informal, seperti mengukuti kursus, seminar, sekolah, dan penyuluhan. 4. Variabel pengacau tak terkendali: informasi yang didapat oleh responden sesudah mengikuti CBIA yang dapat berasal dari penjelasan dokter atau melalui media TV, radio, majalah, dan lain sebaginya.

C. Definisi Operasional

1. Pengetahuan merupakan hal-hal yang menyangkut pengetahuan responden tentang antibiotika. Tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika masing-masing diukur melalui 19 pernyataan yang diajukan dengan skor total 19. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, pengetahuan dikategorikan menjadi kategori baik, jika skor yang diperoleh antara 15-19 75-100 , kategori sedang, jika skor yang diperoleh antara 11-14 56- 70 dan kategori buruk, jika skor yang diperoleh 11 . 2. Sikap adalah respon yang berupa tanggapan atau pendapat responden terkait penggunaan. Tingkat sikap responden mengenai antibiotika masing-masing diukur melalui 10 pernyataan yng diajukan. Skor total dari sikap responden adalah 40 skor. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, sikap dikategorikan menjadikategori baik, jika skor yang diperoleh antara 31-45 75-100 , kategori sedang, jika skor yang diperoleh antara 23-30 56- 70, dan kategori buruk, jika skor yang diperoleh 22 . 3. Tindakan adalah sekumpulan sikap yang direalisasikan dalam suatu aksi sebagai bentuk tanggapan terhadap pengetahuan tentang antibiotika. Tingkat tindakan responden mengenai antibiotika masing-masing diukur melalui 10 pernyataan yng diajukan. Skor total dari tindakan responden adalah 40 skor. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, tindakan dikategorikan menjadi kategori baik, jika skor yang diperoleh antara 31-45 75-100 , kategori sedang, jika skor yang diperoleh antara 23-30 56-70, dan kategori buruk, jika skor yang diperoleh 22 . 4. Pre adalah data kuesioner sebelum intervensi CBIA, Post I adalah data kuesioner sesaat sesudah intervensi CBIA, Post II adalah data kuesioner 1 bulan sesudah intervensi CBIA, dan Post III adalah data kuesioner 2 bulan sesudah intervensi CBIA.

D. Teknik Sampling

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria dewasa di SMKN 2 Depok Yogyakarta mengenai diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122