I. Pengolahan Data
1. Editing
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kuesioner hasil penelitian terkait kelengkapan isi jawaban dan pemilihan kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi.
Kuesioner yang telah diiisi dan dikembalikan responden tidak semua digunakan dalam analisis data, hanya kuesioner yang terisi lengkap dan kuesioner dengan
responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pada proses pemeriksaan dan pemilihan kuesioner hanya 36 kuesioner yang lengkap dengan responden yang
memenuhi kriterian inklusi, hal ini disebabkan karena ada beberapa responden yang tidak memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian, tidak mengisi PostII
danPost II sesudah intervensi CBIA.
2. Processing
Pada tahap ini dilakukan dengan cara memasukkan angka dari setiap butir-butir pernyataan yang dijawab oleh responden kedalam program excel,
kemudian dilakukan pengelompokkan butir-butir pernyataan. Pengelompokkan butir-butir pernyataan dalam kuisioner berdasarkan pada variabel-variabel yang
akan diteliti, setelah itu dilakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.
3. Cleaning
Data yang sudah dimasukkan ke program excel, microsoft word diperiksa kembali kebenarannya.
4. Analisis data
Proses analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak program R-3.0.2 dengan berbagai uji statistik yang dilakukan, antara lain: Shapiro-Wilk
Test untuk mengetahui normalitas distribusi data dan
Levene’s Test untuk mengetahui kesamaan varians, apabila data yang diuji memenuhi persyaratan uji
statistik parametrik maka dilanjutkan dengan uji Paired T-Test. Uji Paired t-test bertujuan untuk melihat apakah suatu perubahan terjadi sebagai akibat dari
perlakuan dengan membandingkan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Widiyanto, 2013.
Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk n ≤
50, karena dalam penelitian ini sampel yang digunakan ≤ 50. Nilai p 0,05 maka
data terdistribusi mormal sedangkan nilai p 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.Uji ini dilakukan dengan memasukkan data yang berupa selisih jumlah
nilai kuisioner Pre, Post I, Post II, Post III untuk aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Karakterisitik data
yang terdistribusi
normal desktriptifnya
menggunakan mean ± SD, sedangkan data tidak terdistribusi normal menggunakan median maksimum-minimum Dahlan, 2009.
Uji Paired t-test pada umumnya dilakukan pada data interval untuk uji dua rata-rata sampel yang berhubungan, apabila data yang diperoleh terdistribusi
normal p 0,05 dan varians homogen p 0,05. Pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon karena
data yang diperoleh terdistribusi tidak normal p 0,05 Dahlan, 2009. Uji Wilcoxondigunakan untuk menentukkan ada tidaknya
perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan. Uji ini digunakan untuk
melihat pengaruh edukasi yang diberikan terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan responden. Uji dilakukan dengan menggunakan
perbandingan total nilai Pre, Post I, Post II, Post IIIpada masing-masing aspek.
J. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.
K. Keterbatasan Penelitian
1. Pengambilan Post II dan Post III dilakukan dengan mendatangi rumah
responden sehingga tidak semua data diambil pada tanggal dan hari yang sama. Ada kemungkinan hal tersebut manjadi salah satu faktor yang
menyebabkan penurunan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika.