korelasi variabel prestasi belajar dengan Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMA Negeri I Minggir sebesar 0,248
mengacu pada klasifikasi koefesien korelasi pada tabel 5.8 maka hubungan sebesar 0,248 tergolong rendah, artinya prestasi belajar bukan merupakan
pertimbangan utama siswa ketika berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Kemudian untuk menguji signifikansi prestasi belajar dengan minat siswa dalam melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dengan taraf
signifikansi 5 dan db : 78 maka diperoleh t tabel sebesar 1,665 sedangkan t hitung sebesar 2,261 yang berarti lebih besar dari t tabel. Hal ini berarti
ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat siswa dalam melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Hasil ini
merupakan bukti empirik untuk menerima hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
E. PEMBAHASAN
Temuan sebanyak 93,8 orang tua siswa siswa kelas XII SMA Minggir tergolong dalam status sosial ekonomi rendah, merupakan paradok
dengan tingginya biaya yang diperlukan dalam pendidikan. Kondisi paradok ini menjelaskan ketidakmampuan sebagian besar orang tua siswa untuk
menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi karena kekurangan biaya. Hal ini terbukti dengan ditemukannya hubungan siginifikan antara status sosial
ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi di perguruan tinggi, adanya hubungan ini berarti minat siswa yang rendah dalam melanjutkan studi
ke perguruan tinggi memiliki kaitan dengan rendahnya status sosial ekonomi orang tua.
Hasil korelasi variabel status sosial ekonomi dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMA Negeri I Minggir
sebesar 0,342, mengacu pada klasifikasi koefesien korelasi tabel 5.8 maka hubungan sebesar 0,342 tergolong rendah yang berarti bahwa status sosial
ekonomi keluarga bukan merupakan pertimbangan utama siswa ketika berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Temuan hubungan tersebut bukan
berarti suatu kepastian bahwa siswa yang kondisi sosial ekonomi orang tuanya rendah pasti anaknya tidak melanjutkan sekolah, karena masih banyak faktor
lain yang memungkinkan siswa tetap dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, seperti adanya beasiswa atau insentif berupa potongan biaya pendidikan
yang sekarang banyak diberikan oleh perguruan tinggi. Temuan hubungan signifikan variabel jenis pekerjaan orang tua
dengan minat siswa melanjutkan sttudi ke perguruan tinggi merupakan kesempatan bagi orang tua agar anaknya tetap memiliki minat yang besar.
Kesempatan ini dengan asumsi, apapun pekerjaan orang tua pasti menginginkan anaknya dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, apalagi bila profesi orang tuanya sebagai pendidik. Hal ini karena ditemukan sebagian besar orang tua siswa siswa kelas XII SMA Minggir
berprofesi sebagai pendidik. Hasil korelasi variabel jenis pekerjaan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMA Negeri I Minggir sebesar 0,406 mengacu pada klasifikasi pada tabel 5.8 maka
hubungan sebesar 0,406 tergolong sedang yang berarti bahwa jenis pekerjaan orang tua cukup dipertimbangkan oleh siswa ketika berminat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Kesempatan untuk mengelola minat siswa agar tetap tinggi
keinginannya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga dapat dilakukan melalui upaya meningkatkan prestasi siswa. Upaya ini berdasarkan temuan
adanya hubungan signifikan antara prestasi siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil korelasi variabel prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMA Negeri I Minggir sebesar 0,248 mengacu pada klasifikasi koefesien korelasi pada tabel 5.8 maka
hubungan sebesar 0,248 tergolong rendah yang berarti bahwa prestasi belajar bukan merupakan pertimbangan utama siswa ketika berminat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN