Pembobotan Key Performance Indicator KPI Dengan Analytical

Pada tabel 4.12 terdapat kolom min adalah batas minimum nilai aktual performansi Supply Chain dan max adalah batas maksimum nilai aktual performansi Supply Chain. Misalnya pada KPI Percentage of Adjusted Production Quality PAPQ bulan desember dikategorikan paling baik karena output pada bulan Nopember hampir mencapai target, yaitu sebesar 99,85 dimana batas minimumnya 70 dan batas maksimalnya 100. Dan pada KPI Internal Relationship menggunakan skala likert 1 -5, angka 1 menunjukkan hubungan internal antara bagian dalam perusahaan sangat kurang, angka 2 menunjukkan kurang, angka 3 menunjukkan cukup, angka 4 menunjukkan baik dan angka 5 menunjukkan sangat baik. Pada bulan Juli, Agustus, September dan Nopember menunjukkan angka 5 yang berarti hubungan internal antar bagian dalam perusahaan sangat cukup.

4.7 Pembobotan Key Performance Indicator KPI Dengan Analytical

Hierarchy Process AHP Langkah awal yang dilakukan untuk menentukan prioritas KPI adalah dengan cara Pembobotan KPI. Pembobotan ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan Key Performance Indicator yang ada. Konsep yang digunakan untuk proses pembobotan adalah Analytical Hierarchy Process AHP yang proses pengolahannya dibantu dengan Software Expert Choice V.9. Hasil output pembobotan menggunakan Software Expert Choice V.9 dapat dilihat pada lampiran H. Selain itu, pembobotan dapat dilakukan dengan matriks perbandingan perspektif Supply Chain. Pada penelitian ini, untuk pembobotan tiap KPI, menggunakan hasil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari matrik perbandingan perspektif Supply Chain, karena hasil dari kedua cara tersebut terdapat selisih perseribu sehingga kurang signifikan untuk itu yang dipilih matriks perbandingan perspektif Supply Chain . Menurut Thomas L. Saaty, suatu kuesioner pembobotan AHP akan dianggap konsisten jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 10, jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 terpenuhi, maka nilai pembobotan AHP dapat digunakan sebagai nilai bobot kriteria. Berikut merupakan contoh perhitungan manual pembobotan AHP pada 5 perspektif. Perhitungan pembobotan tiap KPI terdapat pada lampiran I . Pada matriks perbandingan perspektif Supply Chain intensitas tiap kepentingannya setiap KPI-nya telah ditetapkan oleh PT. Aneka Regalindo menggunakan skala banding berpasangan mulai dari angka 1 sampai 9, seperti pada tabel berikut : Tabel 4.13 Hasil kuisioner KPI KPI Plan Source Make Deliver Return Plan 1 1 1 2 2 Source 1 2 1 1 Make 1 1 3 Deliver 1 1 Return 1 Untuk perhitungan manual dari tabel diatas, dilakukan perhitungan matriks perbandingan berpasangan supply chain, perhitungannya adalah sebagai berikut : Dari plan ke source = 1 1 = 1 Dari plan ke make = 1 1 = 1 Dari Plan ke deliver = 1 2 = 0,5 Dari plan ke return = 1 2 = 0,5 Dari Make ke Deliver = 1 1 = 1 Dari Make ke return = 1 3 = 0,33 Dari Deliver ke Return = 1 1 = 1 Dari source ke make = 1 2 = 0,5 Dari source ke deliver = 1 1 = 1 Dari source ke return = 1 1 = 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari perhitungan diatas dilampirkan pada tabel dibawah ini Tabel. 4.14 Matriks Perbandingan Berpasangan Supply Chain KPI Plan Source Make Deliver Return Plan 1 1 1 2 2 Source 1 1 2 1 1 Make 1 0.5 1 1 3 Deliver 0.5 1 1 1 1 Return 0,5 1 0.33 1 1 Jumlah 4 4,5 5.33 6 8 Setelah dilakukan pengisian matriks perbandingan, langkah selanjutnya adalah membuat matriks hasil normalisasi dan bobot masing-masing KPI sebagai berikut : Dari Plan ke plan = 1 4 = 0,25 Dari Plan ke source = 1 4 = 0,25 Dari Plan ke make = 1 4 = 0,25 Dari Plan ke deliver = 0,5 4 = 0,125 Dari Plan ke return = 0,5 4 = 0,125 Dari Source ke plan = 1 4,5 = 0,2222 Dari Source ke source = 1 4,5 = 0,2222 Dari Source ke make = 0,5 4,5 = 0,1111 Dari Source ke deliver = 1 4,5 = 0,2222 Dari Source ke return = 1 4,5 = 0,2222 Dari make ke plan = 1 5,33 = 0,1876 Dari make ke source = 2 5,33 = 0,3752 Dari make ke make = 1 5,33 = 0,1876 Dari make ke deliver= 15,33 = 0,187 Dari make ke return = 0,335,33= 0,0619 Dari deliver ke plan = 2 6 = 0.3333 Dari deliver ke source = 1 6 = 0,1667 Dari deliver ke make = 1 6 = 0,1667 Dari deliver ke deliver = 1 6 = 0.1667 Dari deliver ke return = 1 6 = 0.1667 Dari return ke plan = 2 8 = 0,25 Dari return ke source = 1 8 =0,125 Dari return ke make = 3 8 =0,375 Dari return ke deliver = 1 8 = 0,125 Dari return ke return = 1 8 =0,125 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari perhitungan diatas dilampirkan pada tabel I.3 dibawah ini Tabel 4.15 Matriks Hasil Normalisasi dan Bobot Tiap KPI KPI Plan Source Make Deliver Return Jumlah Rata-rata Plan 0,25 0,2222 0,1876 0.3333 0,25 1,243 0.249 Source 0,25 0,2222 0.3752 0.1667 0,125 1,139 0,228 Make 0,25 0,1111 0.1876 0.1667 0,375 1,090 0,218 Deliver 0,125 0,2222 0.1876 0.1667 0,125 0.826 0,165 Return 0,125 0,2222 0.0619 0.1667 0,125 0,701 0,140 Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000 1.000 Dari matrik diatas dapat diketahui nilai normalisasi dari plan, source, make, deliver dan return adalah 1. Dan untuk bobot dapat dilihat pada angka yang berada pada garis diagonal yaitu bobot dari plan sebesar 0,249 42,9 , source sebesar 0,228 22,8 , make sebesar 0,218 21,8 , deliver sebesar 0,165 16,5 dan return sebesar 0,140 14 . Setelah bobot masing-masing KPI didapat, maka perlu dilakukan uji konsistensi untuk mengetahui bahwa masing-masing KPI telah konsisten. Dalam perhitungan uji konsistensi ini dilakukan perkalian antara matriks perbandingan KPI pada tabel 4.14 dengan jumlah bobot pada tabel 4.15 perhitungannya sebagai berikut : Dari Plan ke Plan = 1 x 1,243 = 1,243 Dari Plan ke Source = 1 x 1,243 = 1,243 Dari Plan ke Make = 1 x 1,243 = 1,243 Dari Plan ke Deliver = 0,5 x 1,243 = 0,621 Dari Plan Return = 0,5 x 1,243 = 0,621 Atau perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.16 Perhitungan perkalian matrik KPI dan Pengujian KPI dengan menggunakan uji konsistensi KPI Plan Source Make Deliver Return Jumlah Plan 1 1,243 = 1,243 11,139 = 1,139 1 1,090= 1,090 2 0,826= 1,652 20,701= 1,402 6,526 Source 11,243 = 1,243 11,139= 1,139 21,090= 2,18 10,826= 0,826 10,701= 0,701 6,089 Make 11,243 = 1,243 0,51,139= 0,57 11,090= 1,090 10,826= 0,826 30,701= 2,103 5,832 Deliver 0,51,243= 0,621 11,139= 1,139 11,090= 1,090 10,826= 0,826 10,701= 0,701 4,377 Return 0,51,243= 0,621 11,139= 1,139 0,331,090= 0,36 10,826= 0,826 10,701= 0,701 3,647 Dilakukan uji konsistensi dengan membagi total kolom dengan diagonal matrik 6,526 : 1,243 = 5,250 6,089 : 1,139 = 5,346 5,832 : 1,090 = 5,350 4,377 : 0,826 = 5,300 3,647 : 0,701 = 5,202 λ maks = Σ 5,250+ 5,346+ 5,350+ 5,300+ 5,202 n = 26,448 5 = 5,29 CI = λ maks – n n – 1 = 5,29 – 5 5 – 1 = 0,072 Berdasarkan Nilai Indeks Random pada tabel 2.6 diperoleh nilai RI adalah 1.12 sehingga CR = CI RI = 0,072 1,12 = 0,064 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Nilai CR = 0,064 jadi CR ≤ 0,1. Sehingga matriks konsisten, dan dari perhitungan diperoleh bobot dari masing-masing kriteria adalah : Plan = 0,249 = 24,9 Source = 0,228 = 22,8 Make = 0,218 = 21,8 Delivery = 0,165= 16,5 Return = 0,14 = 14 Tabel 4.17 Nilai Bobot KPI Pada Setiap Level Level 1 Bobot Level 2 Bobot Level 3 Bobot Percentage of Adjusted Production Quantity 0,102 Forecast Accuracy 0,065 PLAN 0,249 Reliability 0,249 Internal Relationship 0,082 Reliability 0,125 Supplier Delivery Performance 0,125 Responsiveness 0,048 Supplier Delivery Lead Time 0,048 SOURCE 0,228 Assets 0,055 Payment term 0,055 Reliability 0,145 Repair time percentage 0,145 MAKE 0,218 Cost 0,073 Machine maintenance cost 0,073 Responsiveness 0,0825 Delivery Lead Time 0,0825 DELIVER 0,165 Flexibility 0,0825 Minimum delivery quantity 0,0825 Reliability 0,07 Number of Customer Complaint 0,07 RETURN 0,14 Responsiveness 0,07 Time to Solve a Complaint 0,07 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran I Tabel 4.17 merupakan tabel nilai bobot KPI setiap levelnya, bobot pada level 3 digunakan untuk perkalian dengan nilai performansi KPI yang menghasilkan nilai akhir performansi Supply Chain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.8 Standarisasi Supply Chain Operations Reference SCOR