Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data

sebanyak 109 dan kuisioner pembobotan KPI kepada General Manager PT Aneka Regalindo.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Data primer ialah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber pertama. Dengan dilakukan pengamatan dan wawancara dengan bantuan kuesioner. Data-data yang dibutuhkan yaitu, data indikator performansi dan data kuesioner Key Performansi Indicator tiap level. Dan pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan meminta data perusahaan ang sudah ada. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti yang dikumpulkan oleh pihak yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, pada penelitian ini data sekunder adalah KPI PT. Aneka Regalindo.

3.5. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Supply Chain Operations Reference, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas Untuk menghitung validitas, maka harus menghitung korelasi antara masing- masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. r =             2 2 2 2         Y Y N X X N Y X Y X N dimana : r = Koefisien korelasi yang dicari N = Jumlah responden X = Skor tiap-tiap variabel Y = Skor total tiap responden Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Sudjana, 1992. Kemudian angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan tabel angka kritis nilai r dengan derajat bebas n-2 dan taraf signifikasi 5. Apabila nilai r xy › r tabel, item pernyataan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya 2. Uji Reliabilitas Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, dengan syarat r alpha ≥ r tabel misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. r 11 =                2 1 2 1 1   b k k dimana : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal  b 2 = Jumlah varians butir Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  1 2 = Varians total 3. Uji Konsistensi Dalam uji konsistensi ini, dilakukan perhitungan antara lain : c. Consistency Index CI CI = 1 max   n n  d. Consistency Ratio CR CR = RI CI Matriks konsistensi jika CR ≤ 0,1 4. Standarisasi SCOR Dalam proses standarisasi SCOR ini, diberlakukan perhitungan sebagai berikut : a. Large is Better S norm =   100 min max min x S S S S i   b. Lower is Better S norm =   100 min max max x S S S S i   Untuk menghitung nilai akhir performansi Supply Chain diberlakukan rumus : Pi =   n j j ij W S 1 Dimana : P i = Total performansi supply chain varian i Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. n = Jumlah obyektif performansi S ij = Skor supply chain ke i didalam obyektif performansi ke j W j = Bobot dari obyektif performansi Dari situlah diketahui nilai performansi Supply Chain, maka performansi perusahan dapat dikategorikan seperti dalam tabel berikut. Tabel 3.1. Sistem Monitoring Indikator Performansi Sistem Monitoring Indikator Performansi 40 Poor 40 – 50 Marginal 50 – 70 Average 70 – 90 Good 90 Exellent Sumber : Trienekens dan Hvolby, 2000 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6. Langkah-langkah pemecahan masalah