BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak kecil anak telah belajar bahasa dari orang tua dan lingkungan sekitar mereka. Ketika memasuki sekolah, anak mempelajari bahasa secara formal. Anak
mempelajari bahasa Indonesia melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi sangat penting karena pelajaran ini diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, juga menumbuhkan apresiasi terhadap
karya kesastraan di Indonesia. Kecakapan berbahasa menjadi penunjang keber- hasilan dalam semua mata pelajaran. Bahasa juga sangat penting dalam perkem-
bangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Salah satu unsur yang tidak kalah penting dalam pelajaran Bahasa Indone-
sia adalah karya sastra. Melalui karya sastra guru dapat mengajarkan sikap hidup yang benar kepada anak. Sastra juga mengajarkan santun berbahasa dan menjadi-
kan manusia berbudaya. Sastra yang dipelajari anak Sekolah Dasar SD bermacam – macam, sa-
lah satunya adalah puisi. Puisi dipelajari pertama kali di Sekolah Dasar SD di kelas II melalui deklamasi. Hal ini sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan
SKL yang harus dikuasai siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Sekolah Dasar SD mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mengguna-
1
kan wacana lisan untuk mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi serta ekspresi yang tepat.
Pembelajaran deklamasi penting diajarkan di kelas rendah karena dengan berdeklamasi siswa dapat belajar mengungkapkan perasaan, ekspresi, dan meng-
eksplorasi dirinya. Kegiatan berdeklamasi juga dapat melatih keberanian siswa. Bagi sebagian besar siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru I
berdeklamasi merupakan pengalaman yang baru. Ketika siswa mendeklamasikan berdeklamasi di depan kelas, siswa mendeklamasikan puisi seperti membaca teks
pendek. Setelah beberapa kali berdeklamasi, siswa masih banyak mengalami kesulitan.
Selama mengajar di kelas II penulis bertindak sebagai guru mengamati bahwa belum ada perubahan yang signifikan dari para siswa dalam
mendeklamasikan puisi. Siswa masih cenderung berdeklamasi seperti membaca teks pendek, ekspresi wajah belum terlihat, artikulasi belum jelas, dan suara
belum keras, serta nilai rata – rata siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mendeklamasikan puisi KKM= 73. Selain itu, belum ada
kepercayaan diri dan keberanian dari siswa dalam berdeklamasi di depan kelas. Kesulitan siswa dalam mendeklamasikan puisi ini menjadi salah satu keprihatinan
dan perlu diatasi sejak dini. Kesulitan dialami oleh siswa karena siswa belum menghayati isi puisi, dan
terbatasnya contoh berdeklamasi yang diberikan guru sehingga pengetahuan yang mereka miliki dalam berdeklamasi masih terbatas. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka dibutuhkan sebuah cara maupun media. Salah satunya adalah
melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan peneliti untuk meningkatkan kemampuan mendeklamasikan puisi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media. Media yang dirasa tepat adalah media video.
B. Pembatasan Masalah