39
Mobilitas Sosial
1 Mobilitas Intergenerasi
Merupakan perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi. Mobilitas intergenerasi terdiri dari 2 bentuk yaitu mobilitas
intergenerasi yang naik dan mobilitas intergenerasi yang turun. Misalnya, bapaknya adalah seorang direktur bank sedangkan anaknya hanya
menjadi staf karyawan bank.
2 Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama. Misalnya, adiknya seorang kepala sekolah
sedangkan kakaknya hanya menjadi guru.
d. Mobilitas Geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas
geografis terjadi akibat keadaan daerah tempat tinggal suatu masyarakat tidak kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat
yang merasa termarginalkan akhirnya melakukan gerak sosial untuk mencari yang memberikan suasana pemenuhan hidup secara memuaskan.
Tetapi, bentuk mobilitas demikian akan menimbulkan masalah-masalah sosial di daerah yang dituju. Diantara masalah tersebut adalah
kependudukan, kriminalitas, serta tempat tinggal.
B. Cara Melakukan Mobilitas Sosial
1. Cara Melakukan Mobilitas Sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan penghasilan
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini
akan mempengaruhi peningkatan status di dalam masyarakat status itu nantinya akan menambah peran yang dimiliki oleh individu tersebut.
Contohnya seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi manajer, sehingga tingkat
pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia
memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
40
Sosiologi Kontekstual XI SMAMA
b. Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Tetapi dalam perkawinan tidak hanya mengubah
individu menjadi individu yang berstatus ekonomi tinggi, bahkan akan menciptakan status baru yaitu individu menjadi bapak atau pemimpin
dalam lembaga keluarga. Dengan adanya status baru tersebut maka individu akan bertambah peranannya didalam masyarakat.
Contohnya seorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di
masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
c. Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau
dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki
tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
d. Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah
laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya.
Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai
orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu bertingkah laku seperti orang dari kelas yang lebih tinggi. Jika bertemu dengan kelompoknya,
dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
e. Perubahan nama