58
Sosiologi Kontekstual XI SMAMA
sosial yang universal, dimana anggotanya terikat oleh keyakinan bahwa mereka itu berasal dari satu nenek moyang yang nyata maupun fiktif.
Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis akan tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-
perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Semakin besar suatu kelompok sosial, semakin banyak warganya, semakin banyak ragam
identitas individu individual identity sebagai acuan dalam penataan sosial antara lain untuk menandai berbagai kedudukan dan peran-peran sosial
yang disandang setiap warga. Dengan demikian setiap individu memiliki kesadaran akan dirinya dalam kehidupan bersama dengan warga lainnya.
Dalam perkembangannya, kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat multikultural berkaitan dengan heterogenitasnya masyarakat Indonesia.
2. Suku Bangsa
Dalam masyarakat Indonesia suku bangsa adalah sebuah ide dan kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dimana anggota-
anggota masyarakatnya dilahirkan, di didik dan dibesarkan dalam suasana askriptif primordial kesukubangsaannya. Suku bangsa menurut Barth
adalah sebuah pengorganisasian sosial mengenai jati diri yang askriptif dimana anggota suku bangsa mengaku sebagai anggota suatu suku bangsa
karena dilahirkan oleh orang tua dari suku bangsa tertentu atau dilahirkan di suatu daerah tertentu. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah
kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas kesatuan kebudayaan sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan
oleh kesatuan bahasa. Jati diri suku bangsa ini tetap melekat dalam diri seseorang sejak kelahirannya. Jati diri suku bangsa dapat disimpan atau
tidak digunakan dalam interaksi, tetapi tidak dapat dibuang atau dihilangkan.
Oleh karena itu suku bangsa ditentukan oleh adanya kesadaran kelompok, pengakuan akan kesatuan kebudayaan, dan juga persamaan
asal usul. Adanya pengakuan kesatuan kebudayaan ditentukan oleh warga pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Seseorang yang dilahirkan
dalam keluarga suatu suku bangsa tertentu maka sejak dilahirkannya mau tidak mau harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku
bangsanya sebagaimana yang digunakan oleh orangtua dan keluarga dalam merawat dan mendidiknya sehingga menjadi manusia sesuai dengan
konsepsi kebudayaannya tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
59
Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural
Menurut R Narol Dahrun Usman dalam www.neonovan.top- cities.cometnokondlik.htm, kriteria untuk menentukan suatu bangsa
adalah adanya kesatuan masyarakat seperti: a.
Daerahnya dibatasi oleh satu desa atau lebih. b.
Daerahnya dibatasi oleh batas-batas tertentu secara politis dan administratif.
c. Batas daerahnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.
d. Warganya memiliki satu bahasa atau satu logat bahasa.
e. Penduduknya menempati suatu wilayah geografis tertentu.
f. Keadaan daerahnya ditentukan oleh kesatuan ekologi.
g. Anggota-anggotanya mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
h. Frekuensi interaksi sesama anggota masyarakatnya tinggi.
i. Susunan sosialnya seragam.
3. Masyarakat Multikultural
Untuk memahami pengertian multikultural diperlukan landasan pengetahuan yang berupa bangunan konsep-konsep yang relevan dan
mendukung keberadaan serta berfungsinya multikultural dalam kehidupan manusia.
Menurut Parsudi Suparlan, berbagai konsep yang relevan dengan multikultural adalah demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya
dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, suku bangsa, kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa, keyakinan keagamaan, HAM,
dan konsep-konsep lainnya yang relevan.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.
Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika
yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal.
Masyarakat Indonesia yang bhineka tunggal ika, pada masa sekarang mengalami pergeseran. Pada masa Ode Baru, diartikan sebagai
keanekaragaman suku bangsa dalam kebudayaannya tetapi dalam konsep masyarakat multikultural diartikan sebagai keanekaragaman kebudayaan
yang ada dalam masyarakat Indonesia atau masyarakat majemuk plural society. Dalam pelaksanaan pendekatan multikultural memuat asumsi
Di unduh dari : Bukupaket.com
60
Sosiologi Kontekstual XI SMAMA
bahwa setiap kebudayaan dan masyarakat mempunyai cara hidupnya sendiri-sendiri yang harus dipahami dari konteks masyarakat dan
kebudayaan yang bersangkutan.
Masyarkat multikultural menurut Watson dalam Agus Salim, 2006:12 dimaknai sangat luas yaitu masyarakat yang didalamnya berkembang
banyak kebudayaan. Perbedaan sosial budaya adalah unsur penyokong kemajemukan kultural sebagai perbedaan cara pandang atas satu hal yang
sama yang berpeluang membuat interaksi sosial antar anggota kelompok yang berbeda menjadi sulit terlaksana.
Fakta Sosial “Coba kembangkan wawasan kebinekaan”
Coba amati fenomena sosial masyarakat di atas, dan jawablah pertanyaan berikut
1. Gotong-royong di dalam masyarakat sudah menjadi sistem tata
kelakuan. Menurut kalian apakah sistem tersebut masih berjalan di masyarakat Indonesia? Jelaskan
2. Coba analisis apakah sistem itu juga masih berlaku pada ras dan
suku bangsa?
Sumber: www.tempophoto.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
61
Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural Sumber:
Kompas 11 Agustus 2006
Gambar 4.2 Asimilasi banyak terjadi dalam
kebudayaan masyarakat kita
B. Penyebaran Budaya Antarkelompok Sosial