98
Sosiologi Kontekstual XI SMAMA
Analisis Sosial “Ayo kembangkan kecakapan kalian”
1. Analisislah konflik idiologi dan politik yang terjadi pada elit politik
di era reformasi 2.
Menurut kalian apakah model konflik demikian terjadi akibat masalah keanekaragaman di Indonesia? Jelaskan
3. Kesenjangan Multidimensional
Kehidupan politik yang selalu tidak stabil di pusat, supremasi hukum mati, KKN merajalela dari pusat sampai dengan daerah, kepentingan partai
dan golongan lebih diutamakan daripada kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, menimbulkan persoalan baru bagi bangsa ini yaitu adanya
krisis multidimensional yang melingkupi semua aspek. Pembangunan selama ini ternyata tidak selamanya memberikan dampak kesejahteraan
bagi rakyatnya. Hal ini semakin diperparah dengan adanya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan di daerah-daerah luar Jawa.
Secara langsung mungkin tidak ada kaitannya antara kesenjangan pembangunan dengan pluralitas masyarakat di Indonesia. Tetapi yang
perlu ditekankan adalah bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia tidak dapat diberlakukan pemaksaan untuk menciptakan keseragaman dan
kesatuan karena masing-masing mempunyai karakter dan tujuan yang berbeda. Manajemen pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh
pemerintah kurang memperhatikan adanya kenyataan pluralitas yang ada, akibatnya persatuan dan kesatuan yang akan dicapai tidak dalam konteks
kemajemukan tetapi homogenitas.
Usaha pemerintah untuk memeratakan jumlah penduduk di Jawa dan di luar Jawa lewat program Transmigrasi menimbulkan banyak persoalan.
Ternyata disamping kesulitan untuk beradaptasi dengan kebudayaan lokal, para pendatang dari Jawa juga sering mendapatkan perhatian yang lebih
dari pemerintah pusat. Transmigran yang mempunyai tingkat pendidikan lebih baik, lebih mudah untuk merespons pembangunan yang selama ini
dijalankan oleh Pemerintah Indonesia. Misalnya kasus di Timika, bagaimana penduduk pribumi sangat ketinggalan dalam melakukan
kompetisi menerima program pembangunan pemerintah pusat, sehingga dominasi politik dan ekonomi dipegang oleh para pendatang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
99
Keanekaragaman Budaya Nusantara
B. Pengembangan Potensi Lokal dan Nasional
sebagai Alternatif Solusi Keanekaragaman
1. Potensi Budaya Lokal
Sejak Indonesia merdeka, para pemimpin bangsa saat itu telah menyadari arti pentingnya pengembangan kerangka etos budaya yang
dimiliki dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk, hal ini dapat kalian lihat dalam UUD 1945 pasal 32. Dalam pasal tersebut jelas
bahwa pemerintah sudah memperhatikan kebudayaan-kebudayaan yang telah ada dan berkembang di Indonesia dan kewajiban negara untuk
mengembangkannya. Sebagai suatu bangsa yang baru lahir, sesungguhnya masyarakat Indonesia belum mempunyai kebudayaan nasional yang
berlaku secara umum dan menjadi kerangka acuan bagi segenap masyarakat. Walaupun sejak Kebangkitan Nasional tahun 1908 dan Sumpah
Pemuda pada tahun 1928 bangsa Indonesia telah mempunyai cita-cita untuk bersatu membentuk masyarakat bangsa yang merdeka. Yang dimiliki
bangsa Indonesia di awal kemerdekaan ialah kebudayaan-kebudayaan Indonesia yang tersebar di kepulauan-kepulauan nusantara.
Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan
mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.
Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas
nasional. Tetapi dalam masyarakat majemuk dengan keragaman latar belakang kebudayaan seperti yang terjadi di Indonesia tidaklah mudah
untuk mengembangkan suatu kebudayaan nasional hanya dengan mengandalkan pada kemampuan dan kemapanan masyarakat semata-
mata. Untuk melengkapi bunyi pasal 32 diberikan tambahan penjelasan apa yang dimaksud dengan kebudayaan bangsa itu. “Kebudayaan bangsa
ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budidaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai
puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju
ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembang-
kan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia”.
Di unduh dari : Bukupaket.com