57
Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural
Sebelum memahami lebih lanjut tentang berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural ada baiknya kalian mengenal konsep-
konsep berikut ini.
A. Kelompok Sosial, Suku Bangsa, dan Masyarakat
Multikultural
1. Kelompok Sosial
Kalian sebelumnya telah mempelajari tentang bagaimana manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Mengapa bisa demikian?
Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan yaitu:
a.
Keinginan menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya. b.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kedua hal tersebut menimbulkan kelompok-kelompok sosial yang saling
mengadakan interaksi, pengaruh memengaruhi dan tolong-menolong. Timbul suatu pertanyaan, apa yang dimaksud dengan kelompok sosial
dalam sosiologi? Sebuah kumpulan manusia disebut sebagai kelompok sosial harus dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
yang lain. c.
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang
sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses.
Betapapun kecilnya suatu kelompok sosial, senantiasa menunjukkan adanya struktur atau pola-pola interaksi antarsesama anggotanya. Salah
satu contoh yang mudah diamati adalah struktur keluarga batih nuclear family yang terbentuk karena kontrak perkawinan antara seorang suami
dengan seorang isteri atau lebih beserta anak-anaknya sebagai hasil perkawinan. Meskipun demikian, hubungan kerabat itu mempunyai peran
penting dalam pengembangan organisasi sosial pada masyarakat manusia. Hubungan kerabat itu merupakan landasan bagi pengembangan organisasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
58
Sosiologi Kontekstual XI SMAMA
sosial yang universal, dimana anggotanya terikat oleh keyakinan bahwa mereka itu berasal dari satu nenek moyang yang nyata maupun fiktif.
Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis akan tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-
perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Semakin besar suatu kelompok sosial, semakin banyak warganya, semakin banyak ragam
identitas individu individual identity sebagai acuan dalam penataan sosial antara lain untuk menandai berbagai kedudukan dan peran-peran sosial
yang disandang setiap warga. Dengan demikian setiap individu memiliki kesadaran akan dirinya dalam kehidupan bersama dengan warga lainnya.
Dalam perkembangannya, kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat multikultural berkaitan dengan heterogenitasnya masyarakat Indonesia.
2. Suku Bangsa