13 diharapkan, serta 5 menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya
nilai yang menjadi tujuannya. Menurut Sartono, 1993:17 kesadaran nasional yaitu kesadaran yang
menempatkan pengalaman, perilaku, serta tindakan individu dalam kerangka nasional. Sikap sadar tidak ada dalam diri seseorang, jika tanpa adanya rasa
bangga terhadap bangsa Indonesia. Seperti halnya diungkapkan oleh Winataputra 2008: 4.20 bahwa mencermati kondisi dan letak geografis wilayah Indonesia,
sudah sewajarnyalah warga negara Indonesia mempunyai kebanggaan tersendiri. Karena Indonesia mempunyai begitu banyak keberagaman. Bangga menurut
Winataputra 2008: 4.20 adalah merasa berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai berbagai kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud dengan
bangga sebagai bangsa Indonesia adalah merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa menjadi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, konsekuensinya kalau kita
merasa bangga sebagai bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara dimanapun berada
2.1. 2 Pembelajaran Tematik
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Trianto 2011:147 Pembelajaran Tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembelajaran tematik ini,
menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan kepada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan.
Depdiknas 2006:5 dalam Trianto 2011:147 mengatakan bahwa pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang
14 menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai pembelajaran tematik dapat
disimpulkan oleh peneliti bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
2.1.2.2 Prinsip dasar pembelajaran Tematik
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Prinsip penggalian tema Prinsip penggalian tema ini merupakan prinsip utama fokus dalam
pembelajaran tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang-tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran.
2. Prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan
dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran
3. Prinsip evaluasi Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Evaluasi sangat
penting untuk mengukur hasil belajar siswa. 4. Prinsip Reaksi
Guru harus bereaksi terhadapt aksi siswa dalam semua perisiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit tetapi ke sebuah kesatuan yang utuh dan
bermakna.
15 Berdasarkan uraian diatas mengenai prinsip-prinsip pembelajaran tematik
dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa keempat prinsip tersebut sangat penting untuk dikuasai oleh guru dan diterapkan serta dilaksanakan pada pembelajaran
tematik untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum.
2.1.2.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik
Menurut Depdiknas 2006:6, pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi bantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa 5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya Berdasarkan uraian diatas mengenai karakteristik pembelajaran tematik
dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa karakteristik tersebut sangat membantu peserta didik dalam belajar dengan mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
16
2.1. 3 Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan