BAB II KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA
Pada bab yang pertama penulis telah menguraikan alasan penulis memilih tema skripsi dengan judul skripsi
“Upaya Meningkatkan Keterlibatan Kaum Muda Stasi Gembala Yang Baik, Paroki Santo Yusuf Batang Dalam Hidup Menggereja
Melalui Katekese Kaum Muda ”. Pada bab I, tujuan, manfaat dan metode
penulisan skripsi ini juga diungkapkan. Dalam bab yang kedua ini penulis akan membahas lebih lengkap mengenai keterlibatan kaum muda dalam hidup
menggereja. Pada kenyataan yang sering kita jumpai saat ini sebagian kaum muda
masih sulit untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja. Kaum muda lebih banyak disibukkan oleh kegiatan mereka masing-masing dan terkesan mengabaikan
kegiatan-kegiatan yang diadakan di gereja. Kaum muda selalu menginginkan sesuatu yang cepat, praktis dan kreatif yang sesuai dengan minat mereka. Mereka
merasa bahwa kegiatan dalam hidup menggereja sangatlah membosankan dan monoton sehingga mereka tidak tertarik untuk mengikutinya. Kaum muda lebih
menyukai kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, meriah dan kreatif, seperti misalnya; kegiatan outbound, hiking, rekreasi bersama, main game, internet, dll.
Kegiatan-kegiatan seperti ini menarik minat kaum muda untuk diikuti karena kegiatan tersebut dirasa menyenangkan, simple dan tidak membosankan. Untuk
terlibat aktif dalam hidup menggereja kaum muda harus mempunyai kesadaran dalam dirinya. Kesadaran dalam diri kaum muda tersebut tidak tumbuh begitu
saja tetapi memerlukan suatu proses. Dalam proses tersebut kaum muda
membutuhkan suatu pengarahan, bimbingan dan dukungan dari orang-orang sekitar.
Sarjumunarsa 1989:497 berpendapat bahwa keterlibatan harus berangkat dari keyakinan iman akan Kristus dan berakhir pada pengembangan iman
selanjutnya. Keterlibatan umat Kristiani adalah suatu bentuk perwujudan imannya yang mendalam dan diwujudnyatakan melalui keterlibataannya dalam hidup
menggereja. Khusunya kaum muda, dimana dalam masa-masa perkembangannya mereka mempunyai ide-ide, semangat dan kreatifitas yang mampu memberikan
nuansa baru bagi Gereja melalui kegiatan-kegiatan yang mereka ikuti. Demi terwujudnya hal ini, Gereja juga harus berupaya untuk melibatkan kaum muda
dan mengajak mereka untuk masuk dan terlibat aktif dalam kegitan-kegiatan hidup menggereja di paroki maupun di lingkungan. Gereja harus mengambil
langkah agar kaum muda dengan kesadarannya mau terlibat aktif dalam hidup menggereja. Kaum muda akan tergerak hatinya untuk aktif terlibat apabila Gereja
selalu memberdayakan kaum mudanya dengan dukungan dan kepercayaan pada potensi-potensi yang dimiliki oleh kaum muda untuk memperkembangkan segala
kegiatan di gereja. Kepercayaan terhadap kaum muda tersebut membuat mereka menjadi bebas mengekspresikan segala yang mereka ingin lakukan dan wujudkan.
Gereja hendaknya juga memberikan peluang-peluang bagi kaum muda untuk dapat menyalurkan pendapat, kreatifitas dan kemampuannya sehingga mereka
merasa dipercayai dan diakui keberadaannya. Kaum muda akan semakin menyadari perannya sebagai umat Katolik yang mengimani Yesus Kristus dengan
aktif terlibat dalam hidup menggereja.
Bab yang kedua ini akan membahas beberapa bagian mengenai keterlibatan kaum muda yang meliputi: pengertian kaum muda, pentingnya
keterlibatan kaum muda dan faktor yang mempengaruhi keterlibatan kaum muda. Bab ini juga membahas mengenai kaum muda dalam hidup menggereja yang
diuraikan dalam beberapa bagian yaitu pengertian hidup menggereja, peranan kaum muda dalam hidup menggereja dan keterlibatan kaum muda dalam hidup
menggereja.
A. Keterlibatan Kaum Muda