B. Usulan Program Katekese Kaum Muda Dalam Rangka Peningkatan
Keterlibatan Kaum Muda Dalam Hidup Menggereja
Pada bagaian sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian katekese kaum muda, tujuan katekese kaum muda, ciri-ciri katekese kaum muda dan figur
katekese kaum muda. Pada kenyataannya sebenarnya kaum muda ingin sekali mengembangkan imannya dan menghayati imannya, namun dalam prosesnya
kaum muda mengalami kesulitan. Kesulitan itu kadang berasal dari dirinya sendiri, mereka kurang menyadari bahwa imannya itu perlu diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dapat diketahui pula bahwa kesulitan yang dialami kaum muda itu juga disebabkan karena belum adanya kegiatan di gereja yang
memotivasi mereka untuk mengikutinya. Kagiatan di gereja kebanyakan terlalu membosankan dan tidak bervariasi, sehingga kaum muda kurang menyukainya
dan bahkan mereka tidak mengikuti kegiatan tersebut. Melihat kenyataan tersebut, penulis ingin memberikan sumbangan
pemikiran dalam program yang akan dirancang untuk mengatasi permasalahan dan kesulitan yang dihadapi kaum muda di Stasi Gembala Yang Baik. Program itu
adalah katekese yang diperuntukkan oleh kaum muda, yaitu katekese kaum muda. Katekese kaum muda ini diharapkan dapat menjawab permasalahan dan harapan
dari kaum muda. Katekese ini dikemas dengan bertitik tolak pada situasi kaum muda dan tentunya disesuaikan dengan jiwa dan semangat muda mereka. Materi
yang diberikan harus mengena pada permasalahan-permasalahan yang dialami oleh kaum muda, metode yang digunakan juga bervariatif dengan menggunakan
sarana yang menarik dan disukai oleh kaum muda. Kaum muda akan tertarik mendalami materi dengan menggunakan sarana lagu-lagu yang menarik,
pemutaran film, permainan dan lain sebagainya yang sesuai dengan tema dan tentunya tetap dihubungkan dengan terang Injil. Mereka tidak menyukai
pendalaman materi yang kaku dan hanya membahas Kitab Suci saja. Mereka menyukai suasana yang santai tetapi mengena di hati mereka. Pada pelaksanaan
katekese kaum muda ini, penulis mengharapkan kaum muda dapat menghayati imannya dan termotivasi untuk aktif terlibat dalam hidup menggereja.
Bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang penyusunan program, tujuan program dan gambaran pelaksanaan program, matriks program.
1. Latar Belakang Program
Penghayatan iman yang diwujudkan dalam kehidupan konkret sehari-hari adalah penting. Keterlibatan dalam hidup menggereja adalah bentuk dari
penghayatan iman yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keterlibatan kita menunjukkan kesediaan kita untuk terbuka kepada Allah, melalui
sesama. Keterlibatan itu misalnya kegiatan-kegiatan di gereja maupun di masyarakat. Sebagai umat Katolik, kita selalu mengusahakan diri untuk terlibat
dalam hidup menggereja sebagai bentuk tindakan positif kita sebagai umat Allah. Kaum muda di stasi Gembala Yang Baik tidak semuanya aktif terlibat
dalam hidup menggereja maupun masyarakat. Ada beberapa kaum muda yang aktif namun ada sebagian yang kurang aktif. Mereka yang kurang aktif
menganggap bahwa kegiatan gereja kurang menarik minat mereka sehingga mereka lebih suka mengikuti kegiatan-kegiatan di luar gereja yang dirasa lebih
menarik. Kaum muda perlu dibimbing dan diarahkan agar mereka memiliki kesadaran bahwa meraka adalah bagian dari umat Allah, yang memiliki juga
mempunyai tugas untuk memperkembangkan Gereja melalui kegiatan-kegiatan di gereja yang mendukung hal tersebut.
Pendampingan tersebut diharapkan mampu membawa kaum muda pada penghayatan iman yang mendalam yang dapat mereka wujudkan dalam kehidupan
konkret mereka sehari-hari. Terlibat dalam hidup menggereja merupakan bentuk aktualisasi dari iman kepada Allah melalui tindakan-tindakan, sikap yang
diwujudkan dalam hidup sehari-hari Banawiratma, 1992:9.
2. Alasan Diadakannya Program Katekese Kaum Muda
Katekese senantiasa menempatkan peserta sebagai subyek yang utama. Katekese sungguh dapat membantu umat dalam merefleksikan pengalaman
hidupnya dan menemukan nilai-nilai Kristiani di dalam pengalaman tersebut. Katekese menjadi sarana bagi umat Kristiani untuk dapat saling bertukar pikiran
dan berdialog satu sama lain. Katekese juga mengajak peserta untuk dapat menyadari serta menghayati imannya yang diwujudkan dalam kehidupan konkret
sehari-hari. Katekese kaum muda dirasa sangat cocok sebagai sarana pendampingan
iman bagi kaum muda. Melalui katekese, kaum muda dibimbing dan diarahkan imannya serta dibantu dalam penghayatan imannya. Katekese kaum muda ini
ingin mengajak mereka untuk terbuka mengungkapkan permasalahan- permasalahan yang dialami dan harapan-harapan dalam hidupnya. Yang ingin
dicapai dalam proses pelaksanaan katekese ini yaitu iman kaum muda semakin berkembang dan mereka dapat menghayati imannya secara mendalam dengan
kesediannya untuk aktif dalam hidup menggereja sebagai bentuk imannya akan Yesus Kristus.
3. Tujuan Program
Tujuan dibuatnya program katekese kaum muda di stasi Gembala Yang Baik adalah agar kaum muda menghayati imannya secara mendalam dan dengan
kesadarannya mereka wujudkan dalam kehidupan konkret sehari-hari. Perwujudan iman mereka itu berupa keterlibatannya dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan
Gereja maupun masyarakat. Untuk sampai pada penghayatan iman yang mendalam tersebut, kaum muda memerlukan pengarahan dan pendampingan
yang tepat bagi mereka dan katekese kaum muda ini dirasa cocok bagi kaum muda di stasi Gembala Yang Baik. Katekese kaum muda ini bertolak pada kaum
muda, sehingga proses dan sasaran yang ingin dicapai selalu memeperhatikan situasi dan harapan dari kaum muda. Kaum muda menjadi subyek dari proses
pelaksanaan katekese ini. Katekese kaum muda ini ingin mengajak kaum muda untuk menyadari imannya dan membantu mereka pada penghayatan iman yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari kenyataan bahwa kaum muda tidak menyukai kegiatan yang monoton dan membosankan, maka katekese
ini dibuat sesuai dengan metode yang menarik dan sesuai dengan jiwa dan semangat kaum muda.
C. Gambaran Program