BAB IV KATEKESE KAUM MUDA UNTUK MENINGKATKAN
KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI STASI GEMBALA YANG BAIK, PAROKI SANTO YUSUF BATANG
A. Katekese Kaum Muda
Pada bab sebelumnya, penulis telah memaparkan mengenai metode penelitian dan pembahasannya. Pada pembahasan penelitian, diketahui bahwa
kaum muda merindukan suatu kegiatan yang dapat membantu mereka dalam perkembangan dan penghayatan iman mereka. Mereka menginginkan suatu
pendampingan yang rutin dilaksanakan dan dapat dihadiri oleh seluruh kaum muda. Selama ini kaum muda belum mendapatkan kegiatan pendampingan dari
Gereja yang mampu membuat mereka termotivasi untuk mengikutinya. Pada bab IV ini, penulis akan memaparkan suatu kegiatan pendampingan
untuk kaum muda yaitu katekese kaum muda. Katekese kaum muda ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kaum muda untuk aktif terlibat
dalam hidup menggereja di stasi Gembala Yang Baik, Paroki Santo Yusuf Batang. Katekese dipahami sebagai pembinaan iman anak-anak, remaja, kaum muda dan
orang tua CT art 18. Katekese kaum muda hendaknya berangkat dari situasi yang dialami oleh kaum muda saat itu. Katekese kaum muda ini bertujuan agar
kaum muda semakin memperdalam dan mengembangkan iman mereka yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bab ini akan menjelaskan mengenai katekese kaum muda yang diuraikan dalam pengertian katekese kaum muda, tujuan katekese kaum muda, ciri-ciri
katekese kaum muda, figur katekis untuk kaum muda. Bab ini juga diuraikan usulan program katekese kaum muda, uraian tema dan tujuan, matriks penjabaran
program dan contoh persiapan katekese kaum muda.
1. Pengertian Katekese Kaum Muda
Katekese kaum muda adalah komunikasi iman antarkaum muda kristiani mengenai pengalaman hidup mereka yang digali atau diungkapkan maknanya
sehingga mereka terbantu untuk menjadi orang kristiani yang utuh beriman, bermoral, terbuka, serta memiliki harapan dan cinta dan siap menjadi pelaksana
Sabda Allah demi terwujudnya Kerajaan Allah Suhardiyanto, 2012: 387. Menurut Sene 1989:60, katekese bagi kaum muda merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang dijalankan oleh Gereja yang mengarah pada perkembangan iman kaum muda.
Pada intinya katekese kaum muda ini adalah proses pendampingan iman bagi kaum muda, dimana dalam proses pelaksanaannya, katekese ini bertolak
pada pengalaman iman kaum muda. Proses katekese ini ingin mengajak kaum muda untuk bersama-sama dapat mengartikan peristiwa hidupnya dalam terang
iman akan Yesus Kristus. Pengalaman hidup iman mereka adalah sesuatu yang utama dalam katekese kaum muda ini, karena pengalaman hidup iman mereka
sehari-hari inilah yang merupakan isi dari katekese yang akan dilaksanakan dan bersama-sama diolah demi perkembangan iman mereka. Pada setiap katekese
diharapkan terjadi suatu komunikasi di dalamnya. Komunikasi itu terjadi antara katekis dengan peserta katekese. Komunikasi itu dimaksudkan bahwa dalam
katekese peserta dapat memahami setiap proses yang dilaksanakan dan dengan terbuka membagikan pengalaman hidup dan imannya, sehingga antar peserta
saling meneguhkan dan diharapkan mereka semakin sadar untuk mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada proses pelaksanaan katekese kaum muda ini, tidak hanya teori mengenai Kitab Suci dan materi iman kepada peserta saja, melainkan lebih pada
keadaan dan situasi yang dialami oleh kaum muda saat ini. Hal ini dimaksudkan agar peserta dapat tersentuh dan dapat mudah memahami serta menghayatinya.
Pada kenyataannya kaum muda lebih menyukai sesuatu yang dapat menginspirasi mereka untuk dapat berekspresi sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Untuk
itu dalam proses katekese kaum muda ini digunakan sarana dan metode yang menarik seperti misalnya; pemutaran film, lagu-lagu yang menarik dan disukai
oleh kaum muda, menggunakan alat musik untuk mengiringi proses katekese, penggunaan instrumen, cerita bergambar, permainan, outbound dan sarana-sarana
lainnya yang menarik. Dalam katekese kaum muda ini menekankan relasi yang akrab antara peserta dengan peserta yang lain dan antara peserta dengan
pendamping. Suasana dalam proses katekese ini juga tidak terlalu kaku tetapi santai dan kadang diselingi dengan senda gurau sehingga peserta tidak menjadi
bosan. Pendamping katekese juga kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana yang kondusif dan akhirnya mampu mengajak peserta untuk terlibat aktif proses
katekese tersebut.
2. Tujuan Katekese Kaum Muda
Katekse kaum muda ingin mengajak kaum muda untuk dapat mengkomunikasikan pengalaman hidupnya dalam terang iman akan Yesus
Kristus. Pada proses katekese, kaum muda diberikan kebebasan untuk membagikan pengalaman imannya itu dan saling meneguhkan satu sama lain.
Kaum muda memiliki permasalahan yang dialami dalam hidupnya. Permasalahan itu dapat berasal dari keluarga, teman atau lingkungan sekitarnya. Melalui katekse
kaum muda ini, mereka diharapkan dapat menghadapi permasalahannya itu dengan imannya yang dewasa. Iman yang dewasa itu adalah mereka mampu
mengatasi permasalahan yang dialami dengan mengandalakan iman dan kepercayaannya akan Tuhan dan dapat menyelesaikannya dengan sikap yang
positif. Tujuan katekese ini yang terpenting adalah ingin membantu kaum muda untuk dapat menghayati imannya dan memiliki kesadaran untuk dapat
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kekhasan Katekese Kaum muda
Kita ketahui bahwa kaum muda lebih menyukai suatu kegiatan yang menarik, tidak monoton dan bervariasi. Mereka menyukai kegiatan yang sesuai
dengan jiwa dan semangat muda mereka. Pada katekese kaum muda ini, kaum muda adalah fokus utama dalam katekese. Katekese kaum muda ini lebih banyak
mengangkat permasalahan-permasalahan yang sedang dialami oleh kebanyakan kaum muda saat ini. Suasana dalam proses pelaksanaan katekese juga santai dan
tidak begitu formal, masih ada canda dan gurauan dalam setiap sesinya. Hal ini
dapat membuat kaum muda tidak jenuh dan bosan. Melihat pada jaman sekarang perkembangan teknologi semakin meningkat, metode dan media yang digunakan
dalam katekese juga menyesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini. Metode yang digunakan seperti misalnya; pemutaran film, penggunaan lcd, cerita
bergambar dan media-media lain yang menarik. Dari metode yang digunakan ini diharapkan kaum muda termotivasi dan mereka dapat dengan mudah memahami
dan menghayati iman mereka. Sehingga mereka terbantu dalam menyikapi segala permasalahan dalam hidupnya dengan terang iman akan Yesus Kristus.
4. Figur Katekis Untuk Kaum Muda
Dalam proses pelaksanaan katekese, peranan katekis atau pemimping katekese juga penting dan menentukan dapat berlangsungnya ketekese. Katekis
berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta yaitu kaum muda untuk dapat menghayati dan memaknai segala permasalah hidupnya dalam terang iman akan
Yesus Kristus. Untuk membantu peserta dalam penghayatan iman yang lebih mendalam, katekis juga memerlukan pendekatan secara pribadi pada peserta.
Pendekatan itu dimaksudkan bahwa katekis mampu menjadi sahabat yang baik bagi kaum muda dan mengusahakan hubungan baik pada semua kaum muda.
Katekis mengerti permasalahan yang sedang dialami oleh kaum muda dan mencoba menggali harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan yang sedang mereka
alami. Kaum muda menyukai katekis yang mau bersahabat dengan kaum muda tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Katekis juga mau
mendengarkan dan memberikan pengarahan serta solusi dari permasalahan- permasalaahn yang dihadapi oleh kaum muda.
Katekis harus dapat membina kaum muda untuk dapat menjaga kerukunan dan persaudaraan bagi sesama sebagai perwujudan imannya dalam kehidupan
sehari-hari. Katekis yang baik adalah katekis yang dapat mencontohkan perilaku dan sikap positif terhadap kaum muda. Katekis menjadi cermin bagi kaum muda,
karena katekis adalah panutan bagi kaum muda, maka katekis harus dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah.
Katekis juga harus dapat menyesuaikan diri terhadap situasi kaum muda saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa budaya pop sekarang banyak
mempengaruhi gaya hidup dan pergaulan kaum muda sehari-hari. Kaum muda menyukai sesuatu yang berhubungan dengan hiburan yang dapat memberi mereka
kesenangan dan dapat menyediakan hal-hal yang mereka butuhkan dengan cepat. Dalam menyelenggarakan katekese, katekis harus membuat suasana ketekese
disenangi oleh kaum muda dan tidak membuat mereka bosan. Metode dan sarana yang digunakan juga disesuaikan dengan gaya kaum muda saat ini, agar materi
yang akan disampaikan mudah dimengerti oleh mereka. Katekis juga harus kreatif menggunakan sarana-sarana seperti pemutaran film, lagu-lagu yang saat ini
disukai oleh kaum muda, permainan, cerita bergambar dan sarana-sarana lainnya yang menarik. Hal ini bertujuan agar katekese ini benar-benar membantu kaum
muda dalam menghayati imannya dengan mudah. Mereka akan senang mengikuti katekese dengan nuansa yang berbeda dan dengan metode yang bervariasi dan
menarik.
B. Usulan Program Katekese Kaum Muda Dalam Rangka Peningkatan