Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB Yapenas Yogyakarta. SLB Yapenas adalah salah satu sekolah luar biasa swasta yang menampung anak-
anak berkebutuhan khusus. Berdiri pada tahun 1983, sekolah yang memiliki luas sekitar 177 meter persegi menampung dan mendidik anak-anak
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan autis dengan jenjang pendidikan mulai TKLB sampai SMALB. Guru yang mengajar di sekolah ini sudah cukup
memadai, masing- masing kelas ditangani oleh guru kelas, jadi tidak dengan sistem guru bidang studi seperti pada sekola-sekolah pada umumnya.
Uraian latar belakang masalah diatas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul:
“Analisis Proses Pembelajaran Matematika, Aktivitas Belajar, dan Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Anak Tunagrahita Mampu Didik Kelas VI SD di SLB Yapenas Yogyakarta Tahun Ajaran
20142015 .”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang memiliki keterbatasan inteligensi, sehingga mereka kurang cakap dalam menerima pembelajaran
matematika secara maksimal seperti anak normal, 2.
kurang tepatnya guru menggunakan strategi dalam proses pembelajaran matematika bagi anak tunagrahita mampu didik menyebabkan kurangnya
pemahaman mereka terhadap konsep matematika yang abstrak,
3. matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami anak
tunagrahita mampu didik karena keterbatasan inteligensi dalam konsep matematika yang abstrak sehingga sering melakukan kesalahan ketika
menyelesaikan soal matematika.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembelajaran matematika yang diterapkan guru bagi
anak tunagrahita mampu didik di SLB Yapenas Yogyakarta? 2.
Bagaimana aktivitas anak tunagrahita mampu didik selama berlangsungnya proses pembelajaran di SLB Yapenas Yogyakarta?
3. Apa sajakah kesalahan anak tunagrahita mampu didik SLB Yapenas
Yogyakarta dalam mengerjakan soal matematika?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui: 1.
bagaimana proses pembelajaran matematika yang diterapkan guru bagi anak tunagrahita mampu didik di SLB Yapenas Yogyakarta,
2. bagaimana aktivitas anak tunagrahita mampu didik selama berlangsungnya
proses pembelajaran di SLB Yapenas Yogyakarta, 3.
kesalahan anak tunagrahita mampu didik SLB Yapenas Yogyakarta dalam mengerjakan soal matematika.
E. Penjelasan Istilah
Definisi masalah judul penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan penelitian dan untuk
menghindari penafsiran yang salah mengenai judul penelitian ini, maka diperlukan gambaran atau batasan
–batasan sebagai berikut : 1.
Proses Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Khususnya matematika memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak nyata, dalam sektor kehidupan
seperti di rumah, pekerjaan, dan di masyarakat akan selalu menggunakan matematika. Untuk itu, bagi anak tunagrahita mampu didik perlu diberikan
pembelajaran matematika untuk bekal mereka dalam melakukan kegiatan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
a. Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah penyusunan program pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan analisis kurikulum dengan hasil
asesmen untuk melihat kebutuhan belajar siswa. b.
Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran adalah tahap pelaksanaan program
pembelajaran yang telah disusun oleh guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru melakukan interaksi dengan anak didiknya dengan
strategi pembelajaran dan media lainnya yang menunjang kelancaran proses pembelajaran.
c. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi adalah tahap mengukur kemajuan belajar siswa setiap hari secara teratur dan secara periodik atau dengan kata lain merupakan
sebuah kegiatan mereka ulang untuk mengetahui hal-hal penting baik kelebihan
maupun kekurangan
yang terjadi
pada kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Hasil evaluasi belajar siswa menjadi pedoman bagi guru dalam merencanakan program
pembelajaran selanjutnya. 2.
Anak tunagrahita Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki tingkat inteligensi dibawah
rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam saat perkembangan.
3. Anak Tunagrahita Mampu Didik
Anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan mental dengan tingkat kecerdasan antara 50-75.
4. Sekolah Luar Biasa SLB
SLB adalah sekolah yang khusus menyelenggarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus dan penyelenggaraannya terpisah dari program
pendidikan lainnya. SLB yang sekarang telah diselenggarakan yakni: untuk anak tunanetra SLB-A, anak tunarungu SLB-B, anak tunagrahita
SLB-C, anak tunadaksa SLB-D, dan anak tunasosial SLB-E.
5. Kesalahan
Kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu, dengan kata
lain kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap jawaban yang sebenarnya bersifat sistematis.
F. Manfaat Penelitian