57
BAB IV DATA PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan mengenai proses pembelajaran matematika yang meliputi perencanaan pembelajaran matematika, pelaksanaan
pembelajaran matematika, dan evaluasi pembelajaran matematika bagi anak tunagrahita mampu didik, serta kesalahan yang terjadi saat anak tunagrahita
mampu didik mengerjakan soal matematika di SLB Yapenas Yogyakarta. Adapun bab dalam penelitian ini terdiri dari: deskripsi lokasi penelitian, pelaksanaan
penelitian, deskripsi data, transkrip data, topik data, kategorisasi data, dan pembahasan.
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa SLB YAPENAS yang beralamat di Jln. Sepakbola Nglaren Condongcatur, Depok Sleman
Yogyakarta. SLB Yapenas adalah sekolah swasta di bawah pengelolaan Yayasan Penyelenggara Pendidikan Nasional yang berdiri sejak tahun 1983
dengan jumlah guru sebanyak 24 Pendidik dan 6 PTT Pegawai Tidak Tetap. Jumlah peserta didik keseluruhan yang bersekolah di SLB YAPENAS
ada 86 siswa yang adalah anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunaganda, autis, dan ADHD hiperaktif tunaganda.
dari jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, serta kelas keterampilan.
SLB Yapenas juga membuka lapangan pekerjaan bagi alumni SLB Yapenas dan alumni dari SLB lain yang berminat bekerja di Sanggar Kerja
Sekolah yang dikelola oleh SLB Yapenas. Selain itu, SLB Yapenas telah melaksanakan kegiatan kemandirian bagi peserta didik SMALB dan Alumni
SLB YAPENAS serta Alumni SLB lain yang berminat bekerja di SLB YAPENAS. Misalnya, pada tiga tahun terakhir ini SLB YAPENAS sudah
melaksanakan program kewirausahahan seperti menjahit tas, membuat permen asem, membuat pigura dari kayu, dan membuat mainan anak-anak. Untuk
produksi tas sudah dipasarkan sampai ke luar daerah seperti Medan, Lombok, Surabaya, dan Bali.
B. Gambaran Karakteristik Siswa Tunagrahita Mampu didik di SLB
Yapenas
Sebelum peneliti menguraikan deskripsi data penelitian, peneliti akan memaparkan sekilas gambaran siswa tunagrahita mampu didik kelas VI SDLB-
C yang berjumlah 3 orang. Siswa 1 adalah seorang perempuan berusia 14 tahun yang untuk anak
normal seharusnya sudah duduk di bangku SMP. Dari segi kognitif siswa ini lebih pintar dibandingkan kedua temannya, misalnya membaca dan
menghitung kadang-kadang masih menggunakan jari. Siswa ini umumnya bisa berkonsentrasi ketika guru menjelaskan dan
mengerjakan latihan soal. Akan tetapi, ketika tidak ada kegiatan atau guru masih memberi pendampingan ke siswa lain maka siswa 1 tersebut akan sibuk
dengan diri sendiri, dan cepat lupa dengan pelajaran yang baru diterima. Siswa 1 juga termasuk siswa yang aktif bertanya, bercerita dan memberi komentar.
Siswa 2 adalah laki-laki berusia 12 tahun. Siswa 2 sedikit pendiam dan mempunyai kebiasaan menghitung dengan menggunakan jari. Satu hal yang
menarik yakni siswa 2 ini akan melambaikan tangan kalau dia sedang kesulitan. Selalu berusaha untuk menyelesaikan latihan soal yang diberikan
guru. Satu karakteristik yang sangat kentara adalah siswa 2 akan segera meninggalkan kelas ketika guru tidak berada di dalam kelas.
Siswa 3 adalah laki-laki berusia 15 tahun. Siswa 3 sangat berbeda dari kedua temannya. Siswa 3 sangat sulit untuk konsentrasi saat belajar meskipun
guru sedang menjelaskan, mudah merasa lelah, dan mampu mengerjakan soal ketika diberikan batasan waktu dan sering sibuk dengan diri sendiri. Untuk
mengarahkannya guru akan menyapa langsung, siswa 3 akan kembali memperhatikan tetapi tidak lama kemudian akan sibuk dengan diri sendiri lagi.
Karakteristik yang menunjukkan siswa 3 sulit konsentrasi yaitu sering menjawab guru ketika ditanya “saya lupa, oh begitu ya, iya saya tahu Bu,
hmmmm”.
C. Jadwal Observasi dan Pengambilan Data