6. Menilai kemampuan dan hasil yang diperolehnya dalam belajar dengan
mencoba menyelesaikan soal setelah guru menerangkan materi. 7.
Mampu menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya dengan mengerjakan LKS.
Aktivitas belajar ini didukung dengan teori belajar yang telah dipaparkan sebelumnya secara tidak langsung mengatakan bahwa aktivitas belajar harus
terjadi dalam setiap pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini sangat tergantung
dari bagaimana guru mewujudkan terjadinya aktivitas belajar saat berlangsungnya pembelajaran.
G. Pendekatan Pembelajaran Bagi Tunagrahita Mampu Didik
Dalam pendekatan pembelajaran bagi tunagrahita mampu didik diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar karakteristik masing-masing
anak, sifat-sifat program pembelajaran yang diberikan, keefektifan program pembelajaran, dan prinsip khusus yang fungsional Mumpuniarti, 2007:53.
Adapun prinsip khusus yang dimaksud yakni: 1.
Prinsip Pendidikan Berbasis Individu Menurut Sunardi 2005 prinsip pendidikan berbasis individu meliputi
langkah-langkah: deskripsi kondisi setiap anak sesuai hasil asesmen, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, gambaran layanan yang
direncanakan, jadwal, sarana khusus, pelaksanaan bimbingan, dan evaluasi untuk melihat ketercapaian proses pembelajaran. Selain itu, untuk
menyusun program hendaknya direncanakan bersama orang tua atas dasar kebutuhan yang dirasakan orang tua sebagai problem sehingga prinsip
dapat terwujud. 2.
Analisis Penerapan Tingkah Laku Setiap tema kegiatan harus diurai menjadi langkah-langkah, sehingga
diperlukan target bimbingan yang diurai menjadi beberapa tahapan. Jika ada target yang tidak tercapai oleh anak dalam waktu yang telah
ditentukan maka perlu dianalisis kembali untuk menjadi tahapan yang lebih rincipendek.
3. Relevan dengan Hidup Sehari-hari
Menurut pernyataan Hawkins Hawkins Snell, 1983: 78 bahwa sekolah bertanggung jawab untuk memberikan keterampilan yang dibutuhkan
siswa untuk optimalisasi kemandirian mereka. Perbedaan budaya dan kondisi keluarga seringkali menyebabkan suatu keterampilan relevan bagi
anak yang satu tetapi belum tentu relevan dengan anak yang lainnya. Jadi, orangtua perlu dilibatkan dalam menyusun program kegiatan yang sesuai
dengan kondisi dan kebiasaan dalam keluarga. 4.
Menjalin Interaksi secara Terus-menerus dengan Keluarga Interaksi dengan keluargaorangtuapengasuh perlu dilakukan khususnya
untuk menyampaikan ketercapaian siswa secara konkrit, misalnya: mampu memegang pensil dengan benar, mampu membuat garis lurus. Untuk
ketercapaian ini harus ada juga keberlanjutan yang dapat dilakukan dan disanggupi oleh orang tua.
5.
Prinsip
Decelerating Behavior
Prinsip Memperlambat Perilaku Menurut Suheri 2005, prinsip ini dimaksudkan untuk mengurangi
perilaku yang tidak dikehendaki. Adapun cara yang digunakan yakni dengan menjauhkan situasi pembangkit, menghukum, pembiasan tingkah
laku kebalikannya, dan memberikan sambutan. 6.
Prinsip
Accelerating Behavior
Prinsip Mempercepat Perilaku Prinsip ini digunakan untuk membangun kebiasaan dan kemampuan.
Khususnya untuk membangun kemampuan yang kompleks diperlukan analisis tugas untuk melihat letak kesulitan dalam rangka intervensi upaya
mengubah perilaku.
H. Dasar-Dasar Pembelajaran Matematika Bagi Tunagrahita Mampu Didik