Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai PT PLN Persero

Untuk kategori sangat tinggi berjumlah 4 orang yaitu sebesar 11,11, kategori tinggi sebanyak 7 orang yaitu sebesar 19,44 kategori rendah sebanyak 9 orang yaitu sebesar 25 dan selebihnya 1 orang responden berada pada kategori sangat rendah yaitu 2,78.

4.5 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai PT PLN Persero

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh pendidikan dan pelatihan X terhadap kinerja pegawai PT PLN Persero Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I, maka digunakan rumus koefisien determinan. Selanjutnya untuk menguji hipotesis uji signifikan digunakan rumus “t”.

4.5.1 Koefisien Korelasi Product Moment

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pendidikan terhadap kinerja pegawai maka dilakukan uji korelasi product moment dengan menggunakan rumus : { } { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y n X X n Y X XY n r Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Keterangan: N = 36 ∑X = 2074 ∑Y = 2030 ∑XY = 117093 ∑X² = 119760 ∑Y² = 114786 � = �36117093� − 20742030 √[36119760 − 2074 2 ][36114786 − 2030 2 ] � = 4215348 − 4210220 �4311360 − 43014764132296 − 4120900 � = 5128 √988411396 r = 0,483 Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan perhitungan rumus korelasi product moment, maka didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,483. Dan untuk menentukan signifikan antara pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I tabel. Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf 5 untuk N = 36, maka diperoleh r tabel = 0,329 Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus korelasi product moment, maka data dilihat bahwa r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus tersebut adalah lebih besar dibandingkan dengan r tabel koefisien korelasi product moment 0,4830,329. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I. Dengan demikian semakin baik pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang diadakan maka semakin baik pula kinerja pegawai. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka hipotesa yang dikemukakan dapat diterima yaitu terdapat pengaruh positif antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I . Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi data seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman interpretasi korelasi menurut Sugiono 2005:214 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.35 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien rxy Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199 Sangat rendah Antara 0,20 – 0,399 Rendah Antara 0,40 – 0,599 Sedang Antara 0,60 – 0,799 Kuat Antara 0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2005:214 Melalui interpretasi di atas maka dapat diketahui tingkat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I berada pada kategori sedang, dari hasil rxy sebesar 0,483 maka menurut interpretasi di atas jelas menunjukkan adanya korelasi yang berada di antara 0,40 – 0,599.

4.5.2 Uji Signifikan

Uji signifikan yang digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji signifikan yang dilakukan terhadap hipotesis nihil yang mengatakan : “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t- hitung lebih besar dari harga t-tabel t-hitungt-tabel, dan diterima bila harga t- hitung lebih kecil dari t-tabel t-hitungt-tabel. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji hal tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara � − ℎ����� = �� � − 2 1 − �² = 0,483 � 36 − 2 1 − 0,483² = 0,483 � 34 1 − 0,233289 = 0,483 �44,34526177 = 3,216 Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis: - Jika harga t-hitung t-tabel maka hipotesis alternative ditolak - Jika harga t-hitung t-tabel maka hipotesis alternative diterima Harga t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan diketahui n-2 = 34, maka diperoleh t-tabel = 2,032. Dengan demikian t-hitung lebih besar daripada t-tabel 3,216 2,032, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai sebesar 3,216 adalah signifikan, artinya koefisien korelasi tersebut dapat diterima dan dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel yang 36 orang diambil. Universitas Sumatera Utara

4.5.3 Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan variabel X terhadap kinerja pegawai variabel Y dapat dihitung dengan rumus koefisien determinan, yaitu sebagai berikut: D = rxy² x 100 D = 0,483² x 100 D = 0,233289 x 100 D = 23,33 Dengan menggunakan rumus di atas maka dapat diperoleh bahwa besarnya pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I adalah sebesar 23,33. Sedangkan 76,67 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA