Perumusan Masalah Penelitian Terdahulu

Beberapa negara yang mengkonsumsi CPO di dunia antara lain adalah negara China, Uni Eropa UE, India, Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lainnya di dunia. Selain CPO, minyak kanola atau yang dikenal dengan rapeseed oil juga memiliki jumlah permintaan yang cukup besar. Produk Indonesia akan dapat merambah pasar Eropa asalkan memiliki standar produk yaitu ramah lingkungan. Menurut Partiwi 2011 beberapa produk turunan utama dari CPO yang diproduksi oleh Uni Eropa yaitu minyak makan dan biodiesel. Pada tahun 2010 Uni Eropa merupakan produsen dan pasar biodiesel terbesar di dunia dengan target pasar sebesar 5,75 dari total konsumsi minyak diesel untuk transportasi. Penduduk Uni Eropa saat ini sudah mencapai 500 juta jiwa dengan keanggotaan dari 27 negara. Dengan bertambahnya penduduk Uni Eropa ada kemungkinan bertambahnya keanggotaan Uni Eropa, maka diperkirakan akan semakin besar kebutuhan akan CPO termasuk CPO dari Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke wilayah Uni Eropa. 2. Seberapa besar elastisitas masing masing faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke wilayah Uni Eropa. Universita Sumatera Utara 1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke wilayah Uni Eropa. 2. Menganalisis elastisitas masing-masing faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke wilayah Uni Eropa.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai tren ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa. 2. Memberikan informasi mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa. 3. Dapat dijadikan bahan pembanding dan referensi untuk penelitian- penelitian selanjutnya. Universita Sumatera Utara II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian Suherwin 2012, tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan khusus penelitian menganalisis variabel-variabel seperti luas kebun kelapa sawit dunia time lag 5 tahun, biaya produksi CPO, produksi minyak kedelai dunia, harga minyak kedelai dunia, permintaan CPO dunia tahun sebelumnya, dan harga minyak bumi dunia terhadap harga CPO dunia baik secara langsung ataupun secara tidak langsung melalui intervening variabel. Studi Wardani 2008, tentang Dampak Kebijakan Perdagangan di Sektor Industri CPO terhadap Keseimbangan Pasar Minyak Goreng Sawit dalam Negeri bertujuan untuk: Pertama, mengkaji faktor-faktor apakah yang mempengaruhi ekspor CPO dan keseimbangan pasar minyak goreng sawit di Indonesia. Kedua, menganalisis keterkaitan antar keduanya. Ketiga, untuk mengetahui dampak pajak ekspor di sektor industri CPO terhadap keseimbangan pasar dan harga minyak goreng sawit dalam negeri. Untuk tujuan tersebut, beberapa variabel yang diteliti adalah ekspor CPO, produksi CPO, luas areal kelapa sawit, harga ekspor CPO, harga CPO domestik, pendapatan nasional Indonesia, jumlah penduduk Indonesia, pajak ekspor CPO, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, harga dan produksi minyak goreng sawit dalam negeri, permintaan minyak goreng sawit dalam negeri, upah tenaga kerja di sektor industri, dummy krisis ekonomi, harga minyak Universita Sumatera Utara goreng kelapa, impor minyak goreng sawit serta harga impor minyak goreng sawit. Penelitian tentang produksi dan ekspor CPO yang dilakukan oleh Hansen 2008, tentang Peramalan Produksi dan CPO Indonesia serta Implikasi Hasil Ramalan terhadap Kebijakan. Besarnya jumlah produksi untuk ekspor ternyata tidak hanya membawa pengaruh yang baik bagi kinerja perekonomian, tetapi berpotensi menimbulkan kelangkaan CPO dalam negeri. Hal ini terjadi karena insentif yang tinggi dari para pengusaha kelapa sawit untuk mengekspor produknya sebagai respon dari meningkatnya harga CPO dunia. Oleh karena itu, perlu kebijakan yang tepat dalam meredam laju ekspor dan mengimbanginya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Salah satu bagian dari perencanaan tersebut menyangkut peramalan produksi dan ekspor yang akan terjadi di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data, mendapatkan model peramalan terbaik dan menerapkan hasil peramalan tersebut dalam kebijakan. Data pada penelitian diperoleh dari Sub Direktorat Tanaman Perkebunan BPS yang berupa data triwulan produksi dan ekspor CPO Indonesia dari tahun 1994 sampai 2007 yang kemudian diagregasi ke bentuk triwulan. Penelitian tentang produksi dan ekspor CPO yang dilakukan oleh Susila 2004, tentang Dampak Pajak CPO - Ekspor terhadap Beberapa Aspek Industri CPO Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengontrol pasokan CPO domestik, harga CPO dan harga minyak goreng. Pemerintah Indonesia telah memberlakukan pajak CPO - ekspor sejak Agustus 1994. Industri CPO memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Pemberlakuan pajak diharapkan memiliki dampak besar pada berbagai aspek industri, seperti pada Universita Sumatera Utara investasi, produksi, perdagangan, pendapatan usaha tani dan distribusi kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak tersebut menggunakan model ekonometrik industri. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebijakan pajak ekspor telah menghambat laju pertumbuhan investasi, produksi, ekspor dan pendapatan usaha tani. Di sisi lain, kebijakan ini telah menjadi instrumen yang efektif untuk mengendalikan CPO domestik dan memasok harga minyak sawit dunia. Selain itu, kebijakan ini menjadi media untuk mentransfer kesejahteraan substansial dari produsen ke konsumen dan pemerintah . 2.2. Landasan Teori 2.2.1 Perdagangan Internasional