3.4.2 Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig significance. Jika
probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas
nilai t atau signifikansi 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
3.5.1 Definisi
1. Volume ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa adalah banyaknya jumlah permintaan CPO Uni Eropa setiap tahunnya Ribu Ton.
2. Harga CPO dunia adalah harga CPO yang berlaku di pasar Internasional Dollar.
3. Harga minyak rapeseed adalah harga minyak rapeseed yang dihitung dari harga yang berlaku di pasar Internasional Dollar.
4. Harga minyak kedelai adalah harga minyak kedelai yang dihitung dari harga yang berlaku di pasar Internasional Dollar.
5. Produk Domestik Bruto Uni Eropa yaitu perubahan jumlah produksi semua total barang dan jasa yang dihasilkan Uni Eropa selama 1 tahun Juta Dollar.
6. KCSPO adalah kebijakan perdagangan RSPO yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perdagangan CSPO terhadap ekspor CPO Indonesia ke
Uni Eropa. 7. Konsumsi Uni Eropa adalah besarnya jumlah penggunaan CPO Uni Eropa
dalam satu tahun Ribu Ton.
Universita Sumatera Utara
3.5.2 Batasan Operasional
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan time series data dari beberapa sumber yang berhubungan dengan penelitian.
Universita Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.1.1 Perkembangan Ekspor CPO Indonesia
Sejak tahun 2002, Indonesia merupakan pemasok CPO terbesar bagi pasar dunia. Ekspor CPO memiliki prospek yang sangat cerah disebabkan oleh
peningkatan kosumsi produk-produk yang berbahan baku CPO yang sejalan dengan pertumbuhan produk di berbagai negara. Untuk perkembangan konsumsi
minyak sawit CPO dunia dari tahun ke tahun terus menunjukkan cenderung meningkat. China merupakan negara yang paling besar mengkonsumsi CPO
dunia. Selain itu negara Uni Eropa juga termasuk konsumen kedua terbesar yang mengkonsumsi CPO di dunia. Adapun perkembangan volume ekspor CPO
Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik Perkembangan Ekspor CPO Indonesia Sumber : FAS. USDA, diolah
Dari Gambar 3. dapat dilihat pola ekspor CPO Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan 2012. Grafik perkembangan ekspor CPO Indonesia dari tahun
200000 400000
600000 800000
1000000 1200000
2002Q 1
2002Q 3
2003Q 1
2003Q 3
2004Q 1
2004Q 3
2005Q 1
2005Q 3
2006Q 1
2006Q 3
2007Q 1
2007Q 3
2008Q 1
2008Q 3
2009Q 1
2009Q 3
2010Q 1
2010Q 3
2011Q 1
2011Q 3
2012Q 1
2012Q 3
Ekspor CPO Indonesia
Universita Sumatera Utara
2002 sampai dengan 2012 terjadi kenaikan secara keseluruhan. Kenaikan ekspor CPO dimulai dari tahun 2007 sampai semester keempat tahun 2009 sekitar
1.009.201,32 ton. Hal ini disebabkan karena negara-negara Uni Eropa sedang
mengalami krisis finansial yang cukup parah. Oleh karena itu, permintaan CPO
Uni Eropa terhadap semakin meningkat tajam, karena harga CPO lebih murah dibandingkan harga minyak nabati lainnya.
4.1.2 Harga Minyak Nabati Dunia