protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati Anggorowati, 2004.
Pada umumnya cabai ditanam di dataran rendah sampai pegunungan dataran tinggi + 2000 m diatas permukaan laut
yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 24
– 27 C. Untuk pertumbuhan yang optimal, tanaman cabai
memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang-kurangnya selama 10
– 12 jam untuk proses fotosintesis, pembentukkan bunga dan buah serta pemasakan buah Alex S, 2013.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah: 1. Izah, Lailatul 2009 melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Ekstrak
beberapa jenis
gulma terhadap
Perkecambahan Biji Jagung Zea mays. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
gulma terhadap perkecambahan biji jagung dan mengetahui jenis ekstrak gulma yang paling menekan perkecambahan biji
jagung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh ekstrak terhadap perkecambahan biji jagung. Ekstrak alang-
alang memberikan nilai rata-rata pengaruh yang besar berupa penghambatan perkecambahan pada parameter persentase
perkecambahan, panjang hipokotil, panjang akar, dan berat kering kecambah.
2. Kamsurya, Yani 2014 melakukan penelitian dengan judul Dampak Alelopati Ekstrak Daun Alang-Alang Imperata
Cylindrica L. Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Tanah Arachis hypogaea L. . Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak alelopati dari ekstrak
daun alang-alang terhadap pertumbuhan awal tanaman kacang tanah, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
daun alang-alang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih tanaman kacang tanah. Konsentrasi esktrak daun alang-alang
semakin tinggi bersifat menghambat terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
3. Supryadi, Markus 2000 melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Pemberian Perasan Rizoma Alang - alang Imperata cylindrica
L. terhadap Daya Kecambah Tanaman Budidaya. Penelitian ini bertujuan melihat tingkat pengaruh
yang ditimbulkan zat alelopati yang diproduksi alang alang terhadap daya kecambah tanaman budidaya dengan konsentrasi
25, 50, 75, 100 dan satu perlakuan 0 sebagai kontrol. Dari basil pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini
didapatkan data bahwa perasan rizoma alang-alang pada konsentrasi 25 dapat menurunkan daya kecambah tanaman
budidaya, yaitu dengan daya kecambah yang hanya mencapai rata rata 60. Selain itu juga didapatkan data bahwa semakin
tinggi konsentrasi perasan rhizomaalang-alang yang diberikan, daya kecambah biji semakin menurun.
F. Kerangka Berpikir