Prosedur Kerja Pengaruh alelopati larutan akar alang-alang (Imperata Cylindrica L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens L.).

3. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel lain yang ikut berpengaruh yang dibuat sama pada setiap media percobaan dan terkendali. Pada penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol meliputi:  Media tanam yang digunakan adalah media tanah yang dicampur pupuk kompos, dengan perbandingan 2 : 1 2 tanah dan 1 kompos  Volume air untuk penyiraman sebanyak 1000 ml per pot.  Umur tanaman cabai rawit pada usia 4 minggu.

F. Prosedur Kerja

Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu persiapan lahan, penyiapan media tanam serta polybag, kemudian tahap persemaian, penanaman, pembuatan larutan alang-alang Imperata cylindrica L., tahap perlakuan, pengamatan dan tahap pengambilan data. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam penelitian: 1. Persiapan Lahan Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dan pemasangan rumh kayu beratap paranet yang berfungsi untuk melindungi bibit tanaman cabai rawit dari serangan hama dan penyakit. 2. Penyiapan Media Tanam dan Polybag Polybag yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 1 kg dan 3 kg. polybag harus memiliki lubang drainase untuk mengurangi kadar air, sedangkan untuk pengisian media tanam dilakukan dua hari sebelum biji cabai rawit ditanam. Hal ini dilakukan agar media di dalam polibag padat. Media yang digunakan di dalam penelitian ini adalah media tanah yang dicampur dengan pupuk kompos, dengan perbandingan 2 : 1 2 tanah dan 1 kompos. Media tanah dimasukkan ke dalam polybag yang sudah disediakan. 3. Persemaian Setelah media tanam sudah siap, penanaman benih cabai rawit dilakukan dengan memperhatikan penyiraman. Namun sebelum ditanam, benih cabai rawit disortasi terlebih dahulu dengan cara direndam pada sebuah wadah berisi air. Benih yang mengapung dibuang, sementara yang tenggelam diambil dan direndam dengan air hangat selama satu malam untuk merangsang perkecambahan. Langkah-langkah penanaman benih tanaman cabai rawit sebagai berikut: 1. Media tanam dalam polybag yang berukuran 1 kg disiram terlebih dahulu sampai basah. 2. Benih cabai rawit ditanam ditengah-tengah polybag. 3. Siram kembali benih yang sudah tertanam dengan air hingga cukup basah. 4. Tempatkan benih cabai rawit ditempat teduh selama 30 hari. 5. Bibit yang sudah tumbuh dirawat dan disiram. Selama 30 hari bibit diseleksi untuk dipindahkan ke dalam media tanam polybag ukuran 3 kg 4. Penanaman Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit semai yang berumur 30 hari ke polybag ukuran 3 kg yang sudah diisi dengan tanah. Setiap polybag ditanam 1 tanaman cabai rawit. 5. Pembuatan larutan alang-alang Akar tanaman alang-alang dicuci bersih menggunakan air mengalir dan disortir dipisahkan antara akar tanaman yang baik dan yang rusak. Larutan diperoleh dengan melakukan dua metode sederhana terhadap akar tanaman alang-alang. Perlakuan pertama 1000 gram akar tanaman dipotong kecil-kecil menggunakan gunting kemudian diblender dengan 1000 ml air lalu disaring menggunakan saringan sehingga diperoleh stok larutan segar akar tanaman alang-alang 100 . Perlakuan kedua, akar tanaman alang-alang dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering, kemudian diblender hingga halus. 1000 gram bubuk akar alang-alang dilarutkan ke dalam 1000 ml air kemudian diperoleh stok larutan bubuk akar alang-alang 100. Waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan akar alang-alang bubuk adalah 15 hingga 20 menit. Setelah diperoleh stok larutan dengan konsentrasi 100 , larutan segar dan larutan bubuk diencerkan untuk mendapatkan konsentrasi masing-masing larutan sebesar 15, 20, 25, 30 dan 35 dengan menambahkan air. Variasi konsentrasi larutan pada tiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Larutan pada Setiap Perlakuan Perlakuan Variasi Konsentrasi Jumlah Sampel ml Pelarut Air ml LS-A 15 150 850 LS-B 20 200 800 LS-C 25 250 750 LS-D 30 300 700 LS-E 35 350 650 LB-A 15 150 850 LB-B 20 200 800 LB-C 25 250 750 LB-D 30 300 700 LB-E 35 350 650 Keterangan: LS : larutan segar LB : larutan bubuk A : konsentrasi 1 B : konsentrasi 2 C : konsentrasi 3 D : konsentrasi 4 E : konsentrasi 5 6. Tahap Perlakuan Satu minggu setelah bibit cabai rawit dipindahkan ke dalam polybag ukuran 3 kg, tanaman cabai rawit disiram dengan larutan akar alang-alang sehari sekali yaitu pada pagi hari selama 7 minggu. Takaran larutan yang digunakan sebagai berikut: a. Kontrol 0 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini hanya disiram dengan air saja sebanyak 1000 ml tanpa ada pemberian larutan akar alang-alang sama sekali. Pada setiap tanaman dalam polybag mendaptkan air sebanyak 250 ml. b. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 15 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 150 ml larutan segar maupun larutan bubuk dengan 850 ml air. Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml. c. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 20 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 200 ml larutan segar maupun larutan bubuk dengan 800 ml air. Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml. d. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 25 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 250 ml larutan segar maupun larutan bubuk dengan 750 ml air. Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml. e. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 30 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan masing-masing 1000 ml Larutan hasil campuran 300 ml Larutan segar maupun Larutan bubuk dengan 700 ml air. Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml. f. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 35 Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan masing-masing 1000 ml Larutan hasil campuran 350 ml Larutan segar maupun Larutan bubuk dengan 650 ml air. Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml. 7. Pengamatan dan pengambilan data Pengamatan dan pengambilan data dari pertumbuhan tanaman cabai rawit dilakukan sesudah diberi perlakuan. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah tinggi batang dan jumlah daun. Pengukuran tinggi batang dimulai dari atas permukaan tanah sampai pada ujung tunas. Perhitungan jumlah daun dimulai dari pangkal tanaman hingga pucuk yang baru membuka. Data yang diperoleh dituliskan dalam tabel untuk mempermudah analisis. Berikut adalah tabel untuk mencatat data hasil pengamatan. Tabel 3.2 Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit No Tanggal Jenis Larutan Konsentrasi Ulangan cm R1 R2 R3 R4 1 Larutan Bubuk 15 20 25 30 35 Larutan Segar 15 20 25 30 35 Kontrol - 2 Larutan Bubuk 15 20 25 30 35 Larutan Segar 15 20 25 30 35 Kontrol - Dst.. Tabel 3.3 Jumlah Daun Tanaman Cabai rawit No Tanggal Jenis Larutan Konsentrasi Ulangan cm R1 R2 R3 R4 1 Larutan Bubuk 15 20 25 30 35 Larutan Segar 15 20 25 30 35 Kontrol - 2 Larutan Bubuk 15 20 25 30 35 Larutan Segar 15 20 25 30 35 Dst.. Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Penelitian Persiapan lahan Pembuatan larutan Tinggi dan jumlah daun Pemberian larutan pada tanaman Persemaian Persiapan polybag Penyiapan media tanam Tahap Pelaksanaan Pengamatan dan pengambilan data pertumbuhan tanaman Penanaman Inventaris alat dan bahan

G. Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin

0 43 144

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Potensi Alelopati Akar Rimpang Alang-Alang(Imperata cylindrica (L.) Beauv) terhadap Mimosa pudica(Allelopathic potential of rhizome of alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) on Mimosa pudica).

0 0 3