b. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel-
variabel bebas ini tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama
dengan nol. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
Coefficients
a
.282 3.546
.312 3.201
.231 4.330
Etika Profesi Independensi
Professional Judgment Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas a.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala
multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel etika profesi, independensi, dan
professional judgment auditor lolos uji gejala multikolinearitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk pengujian ini peneliti menggunakan alat analisis grafik Scatterplot. Deteksi ada tidaknya
Universitas Sumatera Utara
-4 -2
2 4
Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2
Regression Stu dentized Residual
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas Scatterplot
gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X
1
, X
2
, X
3
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat
didimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dengan
regresi berganda ditujukan dalam tabel-tabel di bawah ini: dan Y. Jika ada pola tertentu, maka
telah terjadi gejala heterokedastisitas. Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas disajikan dalam gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Sctatterplot
Universitas Sumatera Utara
Variables EnteredRemoved
b
Profession al
Judgment, Independe
nsi, Etika Profesi
a
. Enter
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas b.
Tabel 4.13 Variables EnteredRemoved
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, maka analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut:
b
a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor.
b. tidak ada variabel independen yang dikeluarkan, c. metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
Tabel 4.14 Model Summary
Model Summary
b
.804
a
.646 .631
3.513 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Professional Judgment,
Independensi, Etika Profesi a.
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas b.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat hasil analisis regresi secara
keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,804 yang berarti bahwa hubungan antara etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor dengan
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan tingkat materialitas mempunyai hubungan yang kuat yaitu sebesar 80.4. Sedangkan nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi
sebesar 0,631, yang berarti bahwa variabel independen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 63.1, dan selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
a. Analisis Regresi a.1. Uji F Simultan
Tabel 4.15 ANOVA
ANOVA
b
2535.554 3
845.185 41.500
.000
a
2586.461 127
20.366 5122.015
130 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Professional Judgment, Independensi, Etika Profesi a.
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas b.
b
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Dari uji ANOVA Analysis of variance atau uji F, maka didapat F hitung sebesar 41,500 dengan tingkat signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh
karena itu, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial. Dengan kata lain, etika profesi, independensi, dan professional
judgment auditor secara simultan berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
17.181 2.453
6.801 .000
.377 .186
.240 2.025
.045 .545
.256 .240
2.127 .035
.374 .179
.273 2.084
.039 Constant
Etika Profesi Independensi
Professional Judgment Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas a.
a.2. Uji t Parsial Tabel 4.16