Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.6.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1 auditor, sebagai masukan dan motivasi untuk semakin meningkatkan independensi, integritas, dan profesionalitas dalam melakukan audit sehingga dapat menghasilkan laporan audit yang lebih berkualitas dan dapat dipercaya oleh rakyat. Melalui penelitian ini pula para auditor diberikan gambaran melalui bukti empiris mengenai pengaruh etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan. 2 dunia akademis, sebagai bahan referensi untuk mengembangkan ilmu auditing baik dalam teori dan praktiknya. 3 masyarakat, sebagai informasi dan media untuk memahami tugas dan fungsi auditor dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemeriksaan keuangan negaradaerah.

2.7 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.7.1 Kerangka Konseptual

Menurut Sekaran 2000:91 “Kerangka konseptual adalah model konseptual tentang bagaimana seseorang mendefinisikan atau membuat logika dari suatu hubungan-hubungan diantara banyak faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting bagi suatu masalah”. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini variabel Universitas Sumatera Utara independen adalah etika profesi, independensi, dan professional judgment sedangkan variabel dependen adalah penetapan tingkat materialitas. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesidengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya Murtanto dan Marini, 2003. Oleh karena itu diperlukan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang disebut kode etik. Penelitian yang dilakukan oleh Herawaty dan Susanto 2008 menunjukkan bahwa semakin tinggi akuntan publik menaati kode etik maka semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitasnya. Definisi independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B. Wilcox 1974 adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini auditor independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Pemberian opini atas laporan keuangan adalah berdasarkan pertimbangan tingkat materialitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa jika auditor tidak dapat bebas dari gangguan- gangguan yang mengancam independensinya, baik itu gangguan pribadi, ekstern, maupun organisasi maka tingkat materialitas yang ditentukan tidak handal. Professional Judgment auditor akan semakin terasah jika auditor tersebut mendapat banyak pengalaman yang melibatkan dirinya di dalam situasi yang emosional. Selain itu penelitian Butts dalam Herliansyah, dkk, 2006:5 menunjukkan bahwa auditor yang berpengalaman membuat judgment lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang auditor yang belum berpengalaman. Universitas Sumatera Utara Demikian halnya dengan kecakapan profesional yang harus dimiliki oleh seorang auditor, semakin banyak pelatihan-pelatihan khususnya dalam bidang akuntansi yang dilakukan oleh auditor akan semakin mendukung proses pertimbangan tingkat materialitas. Tidak hanya itu pengalaman yang memiliki kesan yang kuat juga akan membentuk sikap skeptisisme profesional auditor yang pada akhirnya juga mendukung pertimbangan tingkat materialitas. Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.7.2. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

8 94 122

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat

1 14 159

Pengaruh pengalaman, due professional care, dan independensi auditor terhadap kualitas audit (survey pada auditor inspektorat dan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 10 1

PENGARUH PROFESIONALISME TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS: BPK-RI PERWAKILAN SUMATERA UTARA.

0 5 21

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS PADA AUDITOR DI BPKP PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 3 27

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa Tengah

0 6 15

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa Tengah

0 3 15

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN: Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

0 1 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang - Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 0 11

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 1 13