BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Etika Profesi 2.1.1 Pengertian Etika Profesi
Secara umum etika didefinisikan sebagai nilai-nilai tingkah laku atau aturan aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh suatu golongan
tertentu atau individu Sukamto, 1991 : 1. Menurut Magnis 1989 : 14 dan Keraf 1991 : 20 bahwa untuk memahami etika perlu dibedakan dengan moralitas.
Moralitas adalah suatu sistem nilai tentang bagaimana seseorang harus hidup sebagai manusia. Moralitas memberi manusia aturan atau petunjuk konkrit tentang
bagaimana harus hidup, bagaimana harus bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.
Sedangkan etika berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
2.1.2 Prinsip Etika Profesi
Prinsip etika profesi dalam Kode Etik IAI adalah sebagai berikut: 1 Tanggung Jawab Profesional
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya. 2 Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
Universitas Sumatera Utara
3 Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
4 Objektifitas Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5 Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
6 Kerahasiaan Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informas iyang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya 7 Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Universitas Sumatera Utara
8 Standar Teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan pasal 29 disebutkan bahwa BPK wajib menyusun kode etik yang berisi
norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota BPK dan Pemeriksa selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas
BPK. Kode etik tersebut memuat nilai-nilai dasar yang wajib dipatuhi oleh Anggota BPK dan Pemeriksa, yaitu:
1 Mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.
2 Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 3 Menjunjung tinggi independensi, integritas dan profesionalitas.
4 Menjunjung tinggi martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas BPK.
2.2 Independensi 2.2.1 Pengertian Independensi