Coefficients
a
17.181 2.453
6.801 .000
.377 .186
.240 2.025
.045 .545
.256 .240
2.127 .035
.374 .179
.273 2.084
.039 Constant
Etika Profesi Independensi
Professional Judgment Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas a.
a.2. Uji t Parsial Tabel 4.16
Coefficients
a
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2012 data diolah
Berdasarkan tabel 4.16, pada kolom Unstandarized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 17,181 + 0,0.377X
1
+ 0,545X
2
+ 0,374X
3
Konstanta sebesar 17,181 menyatakan bahwa jika etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor tidak ada, maka pertimbangan
tingkat materialitas adalah sebesar 17,181 Berdasarkan tabel, diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen.
Pada kolom signifikansi, etika profesi memiliki tingkat signifikansi lebih lecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,045, variabel independensi 0.035, dan variabel professional
judgment auditor 0.039. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor berpengaruh signifikan
terhadap pertimbangan tingkat materialitas laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara parsial maupun simultan etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor berpengaruh
signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas laporan keuangan pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Barat.
Sesuai dengan hasil pengujian dengan memakai analisis regresi diketahui bahwa etika profesi akan mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas. Etika
profesi auditor diatur di dalam suatu kode etik yang akan memandu dan menjaga seorang auditor agar menghindari segala bentuk benturan kepentingan di dalam
melaksanakan tanggungjawab profesionalnya. Berdasarkan Prinsip Etika Ikatan Akuntansi Indonesia, etika profesi memiliki prinsip-prinsip yang antara lain
prinsip objektifitas, intgritas, kerahasiaan, dan standar teknis. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi seorang auditor akan semakin objektif dan mampu
memperhitungkan dengan tepat tingkat materialitas yang akan digunakan dalam pemeriksaan laporan keuangan.
Hasil pengujian dengan analisis regresi menunjukkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses
audit atas laporan keuangan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim, dkk 2007 yang mana juga menguatkan hasil penelitian De Angelo
1981 bahwa independensi merupakan hal yang penting selain kemampuan teknik auditor dalam menghasilkan suatu hasil audit yang berkualitas. Hasil audit
yang berkualitas tentunya harus dilandasi oleh pengambilan keputusan audit yang tepat, termasuk pertimbangan tingkat materialitas. Hal tersebut tidak akan tercapai
Universitas Sumatera Utara
jika tidak didukung oleh sikap independen. Independensi merupakan suatu sikap yang harus terus melekat pada diri seorang auditor.
Hasil penelitian ini juga mendukung hipotesis penelitian bahwa professional judgment berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat
materialitas dalam proses audit atas laporan keuangan. Professional judgment yang diambil oleh seorang auditor di dalam mempertimbangkan tingkat
materialitas merupakan hasil dari penerapan atas pengetahuan dan pengalaman serta skeptisisme profesional yang dimiliki oleh seorang auditor Tuanakotta,
2011:89. Penerapan pengetahuan yang maksimal tentunya akan sejalan dengan
semakin bertambahnya pengalaman yang dimiliki. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan
Trootman 1991 dalam Alim, dkk :2007, bahwa pengalaman dan pengetahuan merupakan faktor penting yang berkaitan dengan pemberian opini audit, dimana
dalam penelitian ini hal tersebut termasuk dalam pertimbangan tingkat materialitas. Sikap skeptis akan semakin terbentuk dengan matang apabila seorang
auditor menemui masalah-masalah yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Walaupun seorang auditor telah sering melakukan pemeriksaan namun jika
hanya menemui masalah-masalah yang biasa terjadi maka sikap skeptisisme tidak akan terbentuk dengan matang. Hal ini merupakan bagian dari pembentukan
penerapan pengalaman auditor yang nantinya akan mempengaruhi ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor berpengaruh signifikan terhadap
pertimbangan tingkat materialitas laporan keuangan pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Barat. Demikian halnya
dengan secara simultan, juga ditemukan pengaruh signifikan etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor terhadap pertimbangan tingkat
materialitas laporan keuangan. Kekuatan etika profesi, independensi, dan professional judgment auditor di dalam mengestimasi tingkat materialitas laporan
keuangan sebesar 63.1, yang artinya tingkat materialitas laporan keuangan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi
penelitian ini sebesar 36.9.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain. 1 Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari kejelasan pengaruh etika profesi,
independensi, dan professional judgment auditor BPK RI terhadap pertimbangan tingkat materialitas laporan keuangan. Banyak variabel lain
yang juga mempengaruhi materialitas pemeriksaan laporan keuangan yang belum diungkap dalam penelitian ini, seperti diantarannya pengetahuan
auditor, motivasi, komitmen organiasi dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara