Definisi stres Stresor Stres

1. Lebih ekonomis, hanya memerlukan kertas dan pensil. 2. Pengukuran menggunakan persepsi lebih kepada pengalaman siswa dibanyak pelajaran, sedangkan observasi hanya bisa digunakan pada pelajaran tertentu. 3. Pengukuran menggunakan persepsi bisa mencakup seluruh pendapat siswa di kelas. 4. Persepsi lebih penting dari perilaku yang ditampilkan. 5. Pengukuran persepsi mengenai lingkungan kelas lebih menentukan hasil belajar siswa dari pada variabel-variabel lain yang diobservasi. Jadi, persepsi iklim kelas adalah suatu hasil dari proses organisasi dan interpretasi interaksi yang terjadi antara siswa dan guru, antara siswa dan siswa, dan dengan unsur fisik dari kelas, seperti ruangan fisik kelas dan material pendukung belajar.

B. Stres Akademik

3. Stres

d. Definisi stres

Lazarus dan Folkman dalam Morgan, 1986 menyatakan stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau oleh kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai membahayakan tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Selanjutnya Sarafino 2006 mendefinisikan stres sebagai keadaan yang membuat seseorang merasa adanya ketidakcocokan antara tuntutan psikologis dan fisiologis dari situasi dan sumber dari sistem biologis, psikologis, atau sosial dari orang tersebut. Agolla dan Ongori 2009 juga mendifinisikan stres sebagai persepsi dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu untuk memenuhinya. Berdasarkan pada beberapa definisi stres yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat dipahami stres adalah suatu keadaan yang berasal dari tuntutan fisik dan lingkungan stimulus yang menimbulkan kesenjangan dalam diri individu karena individu tersebut tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut.

e. Stresor

Lazarus dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa stresor adalah stimulus atau kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres. Sarafino 2006 mengolongkan stimulus atau kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres ini, menjadi: 1. Stres yang bersumber dari individu tersebut, sebagai contoh sakit yang diderita individu. 2. Stres yang bersumber dari keluarga, sebagai contoh: penambahan anggota keluarga, perceraian, kematian, dan sebagainya. 3. Stres yang bersumber dari komunitas, meliputi lingkungan pekerjaan dan lingkungan sekitar. Sarafino 2006 juga menyatakan stresor yang dialami individu tergantung pada dua faktor, yaitu: 1. Faktor personal, meliputi: intelektual, motivasi, dan karakterisik kepribadian. 2. Faktor situasi, meliputi: melewati satu kondisi atau fase kehidupan, peristiwa yang terjadi lebih cepat atau lebih lama dari waktu yang seharusnya atau yang diharapkan, kurangnya kejelasan dari suatu situasi, keadaan yang tidak menyenangkan, dan keadaan yang sulit dikontrol. Jadi stresor adalah stimulus atau kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres, baik yang bersumber dari individu, keluarga, dan komunitas.

c. Respon terhadap stres