Dampak Industri TINJAUAN PUSTAKA

11 berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Wardana 2004, menyatakan hal yang perlu diperhatikan dan dicermati sehubungan dengan masalah dampak industri, yaitu dampak tak langsung dan dampak langsung. Dampak tak langsung umumnya berhubungan dengan masalah sosial masyarakat, atau lebih sering diungkapkan sebagai dampak psikososioekonomi . Dampak tak langsung akibat adanya industri antara lain: 1 urbanisasi: masyarakat pedesaan yang semula bekerja pada bidang pertanian, namun karena adanya daya tarik industri di perkotaan berpindah ke daerah industri, 2 perilaku: perilaku yang semula suka tolong-menolong berubah menjadi acuh tak acuh dan individualistis, 3 kriminalitas: keadaan yang diinginkan sebagian orang untuk hidup mewah dan bersenang-senang membuat mereka mengambil jalan pintas tindak kriminal, pencurian, perampokan, penodongan, dan pemerkosaan mewarnai kehidupan masyarakat industri, dan 4 sosial budaya, berkembangnya tempat-tempat hiburan dengan segala kelengkapannya seperti bioskop, diskotek, dan sebagainya berdampak pada sosial budaya masyarakat sekitarnya. Kegiatan industri dapat memberikan dampak langsung, disamping juga memberikan dampak tak langsung. Dikatakan dampak langsung apabila kegiatan industri dapat langsung dirasakan oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat positif memang diharapkan, akan tetapi dampak langsung yang bersifat negatif yang mengurangi kualitas hidup manusia harus dihindari atau dikurangi. Kegiatan industri dapat mengganggu keseimbangan lingkungan, apabila keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah. Dampak langsung yang bersifat negatif akibat kegiatan industri, dapat dilihat dari terjadinya masalah-masalah pencemaran udara, pencemaran air, dan pecemaran daratan.

2.2. Limbah Industri

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi Kristanto, 2004. Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat 12 racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumberdaya. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan, antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, bersifat sebagai oksidator dan reduktor yang kuat, mudah membusuk, dan lain-lain. Kualitas limbah menunjukan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar didalam limbah. Kandungan pencemar didalam limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas limbah yaitu volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Jenis industri dan limbahnya disajikan pada Tabel 5. Table 5. Jenis Industri dan Limbahnya Jenis Industri Jenis Limbah Industri pupuk Uap asam, NH 3, bau, partikel Industri pangan ikan, daging, bir minyak Hidrokarbon, bau, partikel, CO, H 2 S, dan uap asam Industri pertambangan, semen, aspal, kapur, batu bara, karbida, serat gelas NO x , SO x, CO, hidrokarbon, bau partikel Industri metalurgi tembaga, baja, seng, timah hitam, aluminium NO x , SO x, CO, hidrokarbon, H 2 S, klor, bau, dan partikel Industri kimia sulfat, serat rayon, PVC, amonia, cat, dan lain-lain Hidrokarbon CO, NH 3 , bau, dan partikel Industri pulp SO x, CO, NH 3, H 2 S, dan bau Sumber : Kristanto 2004 Limbah gas dan partikel merupakan limbah yang banyak dibuang ke udara. Gasasap, partikulat, dan debu yang dikeluarkan oleh pabrik ke udara akan dibawa angin sehingga akan memperluas jangkauan pemaparannya. Secara alamiah, udara mengandung unsur kimia seperti oksigen, nitrogen, hidrogen, karbon dioksida, dan beberapa jenis gas lain. Penambahan unsur gas ke dalam udara yang melampaui kandungan alaminya akibat aktivitas manusia akan menurunkan kualitas udara.

2.3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari keadaan normalnya Wardhana, 2004. Kehadiran bahan atau zat asing didalam 13 udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, tumbuhan, dan binatang. Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam, yaitu :

a. Faktor internal secara alamiah, contoh:

1. debu yang berterbangan akibat tiupan angin; 2. debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik; 3. proses pembusukan sampah organik, dll;

b. Faktor eksternal karena ulah manusia, contoh: 1. hasil pembakaran bahan bakar fosil;

2. debu atau serbuk dari kegiatan industri; 3. pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara;

Wardhana 2004 menyatakan, dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainnya, seperti hewan, tanaman, bangunan gedung, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1980, kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang lebih 51 000 orang. Angka tersebut cukup mengerikan karena bersaing keras dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, AIDS, dan lainnya. Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia lewat kegiatan industri. Pada umunya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis. Pneumokoniosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel debu yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pneumokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel debu yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumokosis yang banyak dijumpai di daerah