KARAKTERISTIK RESPONDEN Dampak Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat di Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang

49 pada wilayah ketiga sebanyak 10 responden 62 persen menyelesaikan pendidikan formal SD. Hal ini menunjukkan bahwa tingkan pendidikan formal responden Dusun Palahlar masih sangat rendah dan pola berpikir responden tidak dalam jangka panjang sehingga responden lebih memilih untuk tetap tinggal di Dusun Palahlar tanpa memikirkan resiko kedepannya. Jenis pekerjaan kepala keluarga Dusun Palahlar bermacam-macam, sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik karena Dusun Palahlar terletak pada pusat industri. Jenis pekerjaan kepala keluarga Dusun Palahlar pada wilayah Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Tidak Tamat, Pendidikan Formal Tamat, Pekerjaan, dan Pendapatan di Dusun Palahlar Tahun 2013 Karakteristik Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Jumlah Jumlah Jumlah Pendidikan Formal Tidak Tamat Tidak sekolah 2 50 1 25 1 25 Tidak tamat SD 2 50 3 75 3 75 Jumlah 4 100 4 100 4 100 Pendidikan Formal Tamat SD 8 50 6 37 10 62 SMP 5 31 5 31 3 19 SMA 1 6 3 19 3 19 Perguruan tinggi 2 13 2 13 - - Jumlah 16 100 16 100 16 100 Pekerjaan Buruh 3 15 3 15 - - PLN - - - - 1 5 PNS 1 1 5 - - Buruh Pabrik 11 55 10 50 9 45 Pegawai Swasta 3 15 3 15 2 10 Pensiunan 1 5 - - 1 5 Wiraswasta 1 5 3 15 7 35 Jumlah 20 100 20 100 20 100 Pendapatan Rptahun ≤26 400 000 14 70 9 45 12 60 26 400 001 - 52800 000 4 20 8 40 3 15 52 800 001 - 79 200 000 2 10 2 10 2 10 79 200 001 - 105 600 000 - - 1 5 1 5 105 600 000 - - - - 2 10 Jumlah 20 100 20 100 20 100 50 pertama sebanyak 11 kepala keluarga 55 persen bekerja sebagai buruh pabrik, pada wilayah kedua sebanyak 10 kepala keluarga 50 persen bekerja sebagai buruh pabrik, dan pada wilayah ketiga sebanyak sembilan kepala keluarga 45 persen bekerja sebagai buruh pabrik. Pendapatan rumahtangga dibagi berdasarkan Upah Minimum Regional UMR per tahun yaitu Rp 2 200 000 per bulan dikalikan 12. Pendapatan rumahtangga pada wilayah pertama sebanyak 14 rumahtangga 70 persen memiliki pendapatan lebih kecil atau sama dengan Rp 26 400 000 per tahun, pada wilayah kedua sebanyak sembilan rumahtangga 45 persen memiliki pendapatan lebih kecil atau sama dengan Rp 26 400 000 per tahun, dan pada wilayah ketiga sebanyak 12 rumah tangga 60 persen memiliki pedapatan lebih kecil atau sama dengan Rp 26 400 000 per tahun. Pendapatan rumahtangga Dusun Palahlar rendah yaitu berada pada lebih kecil atau sama dengan upah minimum regional sehingga responden menginginkan nilai ganti rugi yang besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan tidak memiliki dana untuk pindah rumah ke lokasi lain. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan formal, pekerjaan, dan pendapatan Tabel 10. Lama tinggal responden dikelompokkan berdasarkan satu sampai 20 tahun, 21 sampai 40 tahun, 41 sampai 60 tahun, dan lebih besar dari 60 tahun. Lama tinggal responden pada wilayah pertama sebanyak 12 responden 60 persen telah tinggal di Dusun Palahlar selama 21 sampai 40 tahun, pada wilayah kedua sebanyak 10 responden 50 persen telah tinggal di Dusun Palahlar selama 21 sampai 40 tahun, dan pada wilayah ketiga sebanyak 10 responden 50 persen telah tinggal di Dusun Palahlar selama 21 sampai 40 tahun. Hal ini menunjukkan responden telah lama tinggal di Dusun Palahlar selama 21 sampai 40 tahun sehingga responden benar-benar mengetahui keadaan sebelum dan setelah keberadaan industri. Responden telah lama tinggal di Dusun Palahlar sehingga menginginkan nilai ganti rugi yang besar dan tidak ingin pindah rumah ke lokasi lain. Asal daerah diklasifikasikan berdasarkan responden yang asli Dusun Palahlar dan responden yang dari luar Dusun Palahlar. Asal daerah pada wilayah pertama sebanyak 13 responden 65 persen responden asli Dusun Palahlar, pada 51 wilayah kedua sebanyak 17 responden 85 persen responden asli Dusun Palahlar, dan pada wilayah ketiga sebanyak 14 responden 70 persen responden asli Dusun Palahlar. Sebagian besar responden merupakan masyarakat asli Dusun Palahlar sehingga responden tidak ingin pindah rumah dari Dusun Palahlar. Status kepemilikan rumah responden dibagi menjadi tiga yaitu warisan, pribadi, dan sewa. Status kepemilikan rumah responden pada wilayah pertama sebanyak 11 responden 55 persen memiliki rumah pribadi, pada wilayah kedua sebanyak 11 responden 55 persen memiliki rumah pribadi, dan pada wilayah ketiga sebanyak 12 responden 60 persen memiliki rumah pribadi. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki status kepemilikan rumah pribadi sehingga responden tidak ingin pindah rumah dari Dusun Palahlar. Karakteristik responden berdasarkan lama tinggal, asal daerah, dan status kepemilikan rumah Tabel 11. Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal, Asal Daerah, dan Status Kepemilikan Rumah di Dusun Palahlar Tahun 2013 Karakteristik Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Jumlah Jumlah Jumlah Lama Tinggal tahun 1-20 4 20 4 20 6 30 21-40 12 60 10 50 10 50 41-60 3 15 5 25 4 20 60 1 5 1 5 - - Jumlah 20 100 20 100 20 100 Asal Daerah Asli Dusun Palahlar 13 65 17 85 14 70 Luar Dusun Palahlar 7 35 3 15 6 30 Jumlah 20 100 20 100 20 100 Status Kepemilikan Rumah Warisan 8 40 9 45 7 35 Pribadi 11 55 11 55 12 60 Sewa 1 5 - - 1 5 Jumlah 20 100 20 100 20 100 52 53

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Dampak Pencemaran oleh Kegiatan Industri Peleburan Besi dan Baja terhadap Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia karena lingkungan sebagai tempat manusia tumbuh dan berkembang. Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, oleh karena itu manusia sangat membutuhkan lingkungan untuk proses kehidupan. Kondisi dan kualitas lingkungan yang baik atau pun buruk dapat mempengaruhi kualitas manusia itu sendiri. Keberadaan industri peleburan besi dan baja memberikan perubahan yang besar bagi kondisi dan kualitas lingkungan di Dusun Palahlar. Perubahan tersebut berupa pencemaran udara, berkembangnya bibit penyakit, mengganggu kebersihan lingkungan, dan keindahan alam. Kondisi lingkungan sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja mengalami perubahan. Hasil penelitian terhadap 60 responden rumahtangga di Dusun Palahlar menunjukkan bahwa sebagian besar responden merespon kondisi lingkungan sebelum keberadaan industri peleburan besi dan baja jauh lebih baik dibandingkan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja. Namun ada juga yang merespon bahwa kondisi lingkungan sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja adalah sama saja atau tidak mengalami perubahan. Penilaian kondisi lingkungan sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja ditunjukkan dari persepsi respon responden terhadap kualitas udara, kebersihan, kenyamanan, dan pengaruh terhadap kegiatan sehari- hari. Persepsi responden terhadap kondisi lingkungan sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja direspon dengan menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan kualitas lingkungan yang dialami. Penilaian kualitas udara diukur dengan merespon kualitas udara sangat buruk sampai kualitas udara sangat baik. Hasil respon terhadap kualitas udara disajikan pada Tabel 12. 54 Tabel 12. Penilaian Kualitas Udara Sebelum dan Setelah Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Wilayah Jarak Penilaian Kualitas Udara Sebelum Setelah Jumlah Jumlah 1 0-200 m Sangat buruk - - 18 90 Buruk - - 2 10 Biasa saja - - - - Baik - - - - Sangat baik 20 100 - - Total 20 100 20 100 2 200- 500 m Sangat buruk - - 16 80 Buruk - - 3 15 Biasa saja - - - - Baik - - - - Sangat baik 20 100 1 5 Total 20 100 20 100 3 500 m Sangat buruk - - 9 45 Buruk - - 3 15 Biasa saja - - 1 5 Baik 2 10 5 25 Sangat baik 18 90 2 10 Total 20 100 20 100 Persepsi responden pada wilayah pertama 0-200 m terhadap kualitas udara sebelum keberadaan industri sebanyak 20 responden 100 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat baik, sedangkan setelah keberadaan industri sebanyak 18 responden 90 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat buruk. Persepsi responden pada wilayah kedua 200-500 m terhadap kualitas udara sebelum keberadaan industri peleburan besi dan baja sebanyak 20 responden 100 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat baik, sedangkan setelah keberadaan industri sebanyak 16 responden 80 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat buruk. Pada wilayah kedua responden yang merespon kualitas udara sebelum dan setelah keberadaan industri tidak mengalami perubahan karena responden merupakan buruh dari industri peleburan besi dan baja, sehingga responden berusaha menutupinya. Persepsi responden pada wilayah ketiga 500 m terhadap kualitas udara sebelum keberadaan industri sebanyak 18 responden 90 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat baik, sedangkan setelah keberadaan industri 55 sebanyak sembilan responden 45 persen merespon kualitas udara di lingkungan tempat tinggal sangat buruk. Pada wilayah ketiga terdapat persepsi responden yang menyatakan kualitas udara setelah keberadaan industri biasa saja, baik bahkan sangat baik karena jarak tempat tinggal responden dari industri peleburan besi dan baja yang semakin jauh sehingga dampak yang direspon semakin berkurang. Semakin menurun kualitas udara setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja karena industri tidak memenuhi baku mutu untuk ambang batas dan emisi nasional, sehingga zat berbahaya yang dihasilkan industri tercampur kedalam udara bersih yang dikonsumsi rumahtangga sekitar industri. Persepsi responden terhadap kebersihan tempat tinggal sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja diukur dengan cara responden merespon kebersihan tempat tinggal mereka dari sangat kotor sampai sangat bersih. Hasil penilaian responden terhadap kebersihan tempat tinggal disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Penilaian Kebersihan Tempat Tinggal Sebelum dan Setelah Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Wilayah Jarak Penilaian Kebersihan Tempat Tinggal Sebelum Setelah Jumlah Jumlah 1 0-200 m Sangat kotor - - 20 100 Kotor - - - - Biasa saja - - - - Bersih - - - - Sangat bersih 20 100 - - Total 20 100 20 100 2 200- 500 m Sangat kotor - - 20 100 Kotor - - - - Biasa saja 1 5 - - Bersih - - - - Sangat bersih 19 95 - - Total 20 100 20 100 3 500 m Sangat kotor - - 10 50 Kotor - - 1 5 Biasa saja 4 20 2 10 Bersih - - - - Sangat bersih 16 80 7 35 Total 20 100 20 100