Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai Ganti Rugi yang Bersedia diterima Masyarakat

68 asumsi variabel lain tetap, cateris paribus. Elastisitas jarak tempat tinggal dari industri terhadap nilai WTA rumahtangga adalah -0.051464 yang berarti peningkatan jarak tempat tinggal dari industri sebesar satu persen akan menurunkan nilai WTA rumahtangga sebesar 0.051464 persen. Nilai elastisitas lama tinggal bersifat inelastis yang berarti perubahan peningkatan jarak tempat tinggal dari industri memberikan respon yang lebih kecil terhadap penurunan nilai WTA. Hasil pengolahan data menunjukkan variabel jarak tempat tinggal dari industri merupakan variabel yang signifikan, maka pengolahan data dapat lebih spesifik yaitu pengolahan data berdasarkan strata jarak tempat tinggal dari industri. 3. Tingkat umur dangan p-value sebesar .000100 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh terhadap nilai WTA rumahtangga dengan taraf nyata α = 0.050000. Nilai koefisien bertanda positif + berarti jika rumahtangga yang memiliki tingkat umur yang semakin dewasa maka nilai WTA akan semakin besar. Berdasarkan hasil estimasi, nilai parameter estimasi umur muda adalah 0.951580. Artinya setiap penambahan umur responden satu tahun dengan umur yang lebih kecil dari 30 tahun, akan meningkatkan nilai WTA sebesar 95.158000 persen dengan asumsi variabel lain tetap, cateris paribus. Nilai parameter estimasi umur menengah adalah 0.925330. Artinya setiap penambahan umur responden satu tahun dengan umur antara 30 sampai 50 tahun, akan meningkatkan nilai WTA sebesar 92.533000 persen dengan asumsi variabel lain tetap, cateris paribus. Kelompok umur yang lebih muda memiliki nilai WTA yang lebih besar dibandingkan kelompok umur yang lebih tua. 4. Lama tinggal di Dusun Palahlar dengan p-value sebesar 0.053600 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh terhadap nilai WTA rumahtangga dengan taraf α = 0.100000. Nilai koefisien bertanda positif + berarti jika rumahtangga yang memiliki lama tinggal di Dusun Palahlar yang semakin lama maka nilai WTA akan semakin besar. Berdasarkan hasil estimasi, nilai parameter estimasi lama tinggal adalah 0.008160. Artinya setiap penambahan lama tinggal satu tahun, akan meningkatkan nilai WTA sebesar 0.816000 persen dengan asumsi variabel lain tetap, cateris paribus. Elastisitas lama 69 tinggal terhadap nilai WTA rumahtangga adalah 0.075113 yang berarti penambahan masa tinggal sebesar satu persen akan meningkatkan nilai WTA rumahtangga sebesar 0.075113 persen. Nilai elastisitas lama tinggal bersifat inelastis yang berarti perubahan peningkatan lama tinggal memberikan respon yang lebih kecil terhadap penambahan nilai WTA. 6.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga untuk Pindah dari Sekitar Wilayah Industri Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sampel terhadap keputusan untuk pindah rumah dari Dusun Palahlar ke lokasi yang lebih baik, variabel dependen yang digunakan adalah pindah atau tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Variabel independen yang digunakan terdiri dari variabel tingkat pendidikan, pendapatan, lama tinggal, jarak tempat tinggal dari industri, status kepemilikan rumah, dan biaya kesehatan. Hasil dari penelitian keseluruhan sampel adalah 11 sampel 18 persen yang menyatakan keputusan untuk pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja sebanyak 49 sampel 82 persen yang menyatakan tidak ingin pindah Tabel 23. Alasan sampel menyatakan keputusan untuk pindah diantaranya adalah kesehatan mereka terganggu, kebersihan lingkungan, dan wilayah tempat tinggalnya sudah tidak layak untuk ditempati karena telah tercemar. Hasil regresi logistik persepsi sampel terhadap keinginannya untuk pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja disajikan pada Tabel 24. Tabel 23. Hasil Penelitian Mengenai Keputusan untuk Pindah dari Sekitar Wilayah Industri Peleburan Besi dan Baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Persepsi Jumlah Sampel Presentase Pindah 11 18 Tidak Pindah 49 82 Jumlah 60 100 Analisis regresi logistik dilakukan dengan menggunakan software SASETS version 9.1 dengan memasukkan semua variable independen ke dalam model. Uji G sebesar 26.02 dengan p-value sebesar 0.0005 yang lebih kecil dari 70 Tabel 24. Hasil Estimasi Regresi Logistik Model Keputusan Rumahtangga untuk Pindah dari Sekitar Wilayah Industri Peleburan Besi dan Baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Parameter Estimate Wald P-value Odds rasio Intercept 8.932200 0.001900 0.482750 PDDKN 5.243500 11.081900 0.000450 189.323000 PNDPTN 0.000023 1.541600 0.107200 1.000000 LMTG -1.615700 2.022100 0.077500 0.199000 JRSI -2.538700 4.182400 0.020400 0.079000 DSK1 -9.397700 0.002100 0.481850 0.001000 DSK2 -10.647500 0.002700 0.479450 0.001000 BSHT 0.000383 0.662000 0.207900 1.000000 Keterangan: nyata pada taraf α 0.05 nyata pada taraf α 0.10 Model yang dihasilkan dari regresi logistik adalah: Li Pindah = 8.932200 + 5.243500 PDDKN + 0.000023 PNDPTN – 1.615700 LMTG – 2.538700 JRSI - 9.397700 DSK1 – 10.647500 DSK2 + 0.000383 BSHT taraf nyata α= 10 persen yang berarti bahwa setidaknya ada satu variabel yang berpengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk pindah. Hasil Uji Wald menunjukkan tingkat pendidikan, lama tinggal, dan jarak tempat tinggal dari industri berpengaruh terhadap keputusan rumahtangga untuk pindah. Hasil pengolahan data dapat dilihat lebih jelas pada Lampiran 6. Variabel independen yang berpengaruh adalah: 1. Variabel tingkat pendidikan berpengaruh pada selang kepercayaan 95 persen. Variabel ini memiliki p-value 0.000450, sedangkan nilai koefisien bernilai positif + yang berarti untuk setiap penambahan tingkat pendidikan satu tahun maka rumahtangga menyatakan keputusannnya untuk pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Rumahtangga yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pola pikir lebih baik mengenai keadaan lingkungan yang telah tercemar, sehingga mereka ingin pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Nilai odds ratio sebesar 189.323000 berarti dari 18 932 rumahtangga yang menyatakan keputusannya untuk pindah terdapat 100 rumahtangga yang menyatakan keputusannya tidak pindah. 2. Variabel jarak tempat tinggal dari industri berpengaruh pada selang kepercayaan 95 persen. Variabel ini memiliki p-value 0.020400, sedangkan 71 nilai koefisien bernilai negatif - yang berarti untuk setiap penambahan jarak tempat tinggal dari industri sebesar satu meter maka rumahtangga menyatakan keputusannya tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Rumahtangga yang memiliki jarak tempat tinggal dari industri yang lebih jauh merasakan dampak yang lebih kecil, sehingga rumahtangga tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Nilai odds rasio sebesar 0.079000 berarti dari tujuh rumahtangga yang menyatakan keputusan ingin pindah terdapat 100 rumahtangga yang menyatakan keputusan tidak pindah. 3. Variabel lama tinggal berpengaruh pada selang kepercayaan 90 persen. Variabel ini memiliki p-value 0.077500, sedangkan nilai koefisien bernilai negatif - yang berarti untuk setiap penambahan lama tinggal satu tahun maka rumahtangga menyatakan keputusannya untuk tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Nilai odds ratio sebesar 0.199000 berarti dari 19 rumahtangga yang menyatakan keputusannya untuk ingin pindah terdapat 100 rumahtangga yang menyatakan keputusannya untuk tidak pindah. Hasil analisis regresi logistik juga memperlihatkan nilai atau kondisi potensial dan aktual dari jumlah sampel rumahtangga yang menyatakan keputusannya untuk pindah atau tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. Kondisi potensial ditunjukkan oleh nilai harapan dan kondisi aktual ditunjukkan oleh nilai observasi. Perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi potensial jumlah rumahtangga yang menyatakan pindah atau tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja disajikan pada Tabel 25. Seluruh rumahtangga dikelompokkan menjadi 10 grup. Grup pertama dengan keadaan sampel menyatakan keinginan untuk pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja, terdapat enam rumahtangga secara aktual yang menyatakan pindah dan terdapat 4.94 rumahtangga secara potensial menyatakan pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja. 72 Tabel 25. Frekuensi Observasi dan Harapan Keputusan Pindah dari Sekitar Wilayah Industri Peleburan Besi dan Baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Keterangan Grup Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai 1 Observasi 6.00 3.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 11.00 Harapan 4.94 3.21 1.37 0.81 0.35 0.13 0.10 0.06 0.03

0.01 11.01 Nilai 0

Observasi 0.00 3.00 6.00 5.00 6.00 6.00 6.00 5.00 6.00

6.00 49.00 Harapan

1.06 2.79 4.63 5.19 5.65 5.87 5.90 5.94 5.97 5.99 48.99 Grup pertama dengan keadaan sampel menyatakan tidak pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja tidak terdapat rumahtangga yang menyatakan tidak pindah secara aktual dan terdapat 1.06 rumahtangga secara potensial. Kedua keadaan ini memiliki selisih sebesar 1.06 menunujukkan terdapat 1.06 rumahtangga yang diharapkan menyatakan ingin pindah, namun pada kenyataannya aktual tidak pindah. Hal ini disebabkan karena rumahtangga tidak memiliki dana untuk pindah, dekat dengan tempat kerja, telah nyaman tinggal di Dusun Palahlar, dan rumahtangga merupakan penduduk asli Dusun Palahlar. Secara keseluruhan, dapat diperoleh bahwa rumahtangga yang menyatakan keputusannya untuk pindah atau tidak ingin pindah secara potensial sama dengan jumlah sampel secara aktual disajikan pada Table 26. Tabel 26. Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Keputusan Rumahtangga untuk Pindah dari Sekitar Wilayah Industri Peleburan Besi dan baja di Dusun Palahlar Tahun 2013 Actual Prediction alpha= 15 Total Pindah Tidak Pindah Pindah 2 1 3 Tidak Pindah 9 48 57 Proporsi keseluruhan untuk klasifikasi yang benar diestimasi oleh model logistik adalah 0.833 diperoleh dari dua ditambah 48 lalu dibagi dengan 60. Tingkat kebaikan estimasi dari model logistik yang diperoleh untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk pindah secara benar cukup akurat yaitu 83.30 persen. 73

VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

1. Keberadaan industri peleburan besi dan baja berdampak pada lingkungan rumahtangga sekitar. Dampak negatif dapat dilihat dari kondisi lingkungan sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja yang semakin buruk. Semakin dekat jarak tempat tinggal dari industri peleburan besi dan baja maka, semakin besar dampak terhadap kualitas udara, kebersihan, kenyamanan, dan pengaruh terhadap kegiatan sehari-hari rumahtangga. 2. Keberadaan industri peleburan besi dan baja menimbulkan pencemaran udara sehingga total biaya pengobatan yang ditanggung rumahtangga setiap wilayah mengalami peningkatan. Semakin dekat jarak tempat tinggal dengan industri maka, dampak terhadap kesehatan yang dirasakan semakin besar sehingga biaya pengobatan semakin tinggi. 3. Nilai Willingness to Accept WTA rumahtangga dengan jarak tempat tinggal yang lebih dekat dari industri menginginkan nilai WTA yang lebih besar dibandingkan dengan jarak tempat tinggal yang lebih jauh dari industri 4. Nilai Willingness to Accept WTA rumahtangga di Dusun Palahlar dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, lama tinggal, jarak tempat tinggal dari industri, jumlah tanggungan keluarga, umur muda, dan umur menengah. 5. Jumlah rumahtangga yang memiliki keputusan untuk pindah lebih besar dibandingkan dengan keputusan untuk tidak pindah dari sekitar wilayah industri. Keputusan rumahtangga untuk pindah dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, lama tinggal, dan jarak tempat tinggal dari industri.

7.2. Saran

1. Pemerintah sebaiknya bersikap tegas terhadap pemilik industri peleburan besi dan baja dalam menerapkan aturan baku mutu udara ambien dan emisi nasional sehingga limbah yang dihasilkan industri dapat berkurang. 74 2. Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi mengenai kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar industri peleburan besi dan baja sehingga masyarakat sadar pentingnya menjaga kesehatan. 3. Perlu adanya kebijakan pemerintah terhadap pihak industri peleburan besi dan baja untuk memberikan ganti rugi yang layak agar rumahtangga sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja tidak dirugikan atas dampak yang dirasakan. 4. Pemerintah dalam bidang tata kelola kota sebaiknya mengatur jarak aman antara tempat tinggal dengan industri agar dampak dari limbah industri tidak langsung mengenai masyarakat sekitar. 5. Saran penelitan selanjutnya meneliti pada dusun yang berbeda, persepsi kualitas air, dan menambahkan variabel kebisingan pada model.