Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 6. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 3. Bahroin Idris Tampubolon 2011 Analisis Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping. 1 Mendeskripsikan eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat. 2 Mengkaji peluang Kesediaan menerima dana ganti rugi. 3 Mengkuantifikasi besarnya nilai WTA dari masyarakat terhadap aktivitas penambangan. 4 Mengkaji faktor yang berpengaruh pada besarnya nilai dana ganti rugi. 1 Analisis deskriptif kualitatif. 2 Metode regresi logistik. 3 Contingen Valuation Method CVM. 4 Model regresi linier berganda. 1 Mayoritas menyatakan eksternalitas negatif yang dirasakan adalah kebisingan dan getaran, perubahan kualitas udara serta perubahan kualitas dan kuantitas air. Hanya sebagian kecil responden yang menyatakan kehilangan keanekaragaman hayati. 2 Sebagian besar responden menyatakan bersedia menerima dana ganti rugi atas eksternalitas negatif yang timbul. 3 Nilai estimasi rataan WTA responden adalah sebesar Rp. 137 500 per bulan per kepala keluarga dan nilai total WTA responden sebesar Rp. 6 325 000 per bulan. Nilai total WTA masyarakat adalah sebesarRp. 447 975 000 per bulan. 4 Faktor-faktor yang berpengaruh pada besarnya nilai WTA responden adalah tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dummy wiraswasta, dan pegawai swasta. 4. Dahlan 1989 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Manusia dan Beberapa Komponen Sumberdaya Alam. 1 Karbon-monoksida, kloro-fluorocarbon, nitrogen oksida, karbondioksida, sulfur oksida, hidrokarbon, masalah partikulat, dan lain-lain dikenal sebagai polutan udara potensial. Senyawa ini dapat ditimbulkan oleh mobil, pembangkit tenaga listrik, industri, rumahtangga, pembakaran pertanian, dan kebakaran hutan. Polusi udara dapat berbahaya bagi manusia secara langsung maupun tidak langsung. Polusi udara dapat menyebabkan melanoma kanker kulit, alopecia, angina pektoris, bronkitis, emfisema, asfiksia dll, dan juga dapat merusak bangunan, tanaman pertanian, vegetasi hutan, satwa liar, air, tanah, iklim, dan sumberdaya alam lainnya. 18 Tabel 6. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 5. Ahmad H. Mubarok dan Udisubakti Ciptomulyono 2012 Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Tambang Marmer di Kabupaten Tulungagung dengan Pendekatan Willingness to Pay dan Fuzzy MCDM. 1 Mengukur nilai dari WTP masyarakat di kawasan pertambangan dan pengolahan marmer terhadap dampak sosial ekonomi. 1 Metode valuasi ekonomi nilai pengganti. 1 Penilaian ekonomi terhadap dampak lingkungan yang dilakukan adalah dampak bidang sosial ekonomi, dimana diperoleh nilai WTP dari masyarakat diperoleh sebesar Rp. 14 722 per bulan. 6. Teguh Prayudi dan Joko Prayitno Susanto 2001 Kualitas Debu dalam Udara sebagai Dampak Industri Pengecoran Logam Ceper. 1 Mengkaji kualitas debu dalam udara untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ini. 1 Konsentrasi debu di wilayah industri pengecoran logan Ceper telah melampaui nilai ambang batas yang diperbolehkan. 2 Tingginya konsentrasi debu diestimasi oleh kegiatan industri logam yang terbuka. 7. Sapto Husodo 2006 Partisipasi Petani dalam Kegiatan DAFEP di Kabupaten Bantul. 1 Menganalisis perilaku partisipasi dalam program DAFEP. 2 Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku partisipasi petani dalam program DAFEP. 1 Deskriptif analisis dan eksplanatif. 1 Partisipasi petani selama pelaksanaan program DAFEP relatif tinggi yang menggambarkan bahwa program DAFEP telah berhasil mendorong partisipasi petani untuk terlibat dalam program tersebut. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku partisipasi petani dalam program DAFEP adalah usia, wawasan, sikap, motivasi, intensitas penyuluhan, dinamika kelompok, dan peran tokoh masyarakat berpengaruh nyata. 19 Tabel 6. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 8. Tang JCS 1992 Estimation of Flood Damage Cost for Bangkok. 1 Mengestimasi perkiraan biaya kerusakan akibat banjir di Bangkok. 1 Model Regresi Berganda. 1 Peningkatan kedalaman banjir dan durasi berpengaruh terhadap peningkatan kerusakan di daerah pemukiman. 2 Fungsi biaya kerusakan banjir melalui analisis regresi berganda menjadi alat yang berguna dalam perhitungan sistematika kerusakan banjir. 20 21

2.6. Kebaruan Penelitian

Keterkaitan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah metode yang digunakan, yaitu Contingent Valuation Methode CVM dan yang membedakannya adalah dalam penelitian saya menganalisis faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk pindah dari sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja menggunakan model regresi logistic dan menggunakan program komputer Statistical Analysis SystemEconometric Time Series SASETS versi 9.1. 22 23

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis memuat konsep-konsep yang berkaitan dengan kerugian-kerugian akibat keberadaan industri peleburan besi dan baja. Konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian ini adalah konsep mengenai pendekatan biaya pengobatan, analisis Willingness to Accept WTA, model regresi linier berganda, dan model regresi logistik.

3.1.1. Pendekatan Biaya Pengobatan

Dampak perubahan kualitas lingkungan dapat berakibat negatif pada kesehatan, yaitu menyebabkan penurunan tingkat kesehatan pada anggota rumahtangga yang tinggal disekitar industri. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2007, tahapan pelaksanaan cost of illness adalah: 1. Mengetahui bahwa telah terjadi gangguan kesehatan yang berakibat perlunya biaya pengobatan. 2. Mengetahui biaya pengobatan yang dibutuhkan sampai sembuh. 3. Menghitung total biaya pengobatan.

3.1.2. Analisis Willingness to Accept

Willingness to Accept WTA merupakan salah satu bagian dari metode CVM yang digunakan. Tahapan-tahapan metode CVM mengarahkan penelitian pada besar nilai WTA dari masyarakat yang terkena dampak negatif akibat pencemaran udara oleh industri peleburan besi dan baja. Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pengumpulan nilai Willingness to Accept WTA dari setiap sampel adalah : 1. Sampel merupakan rumahtangga yang terletak dilokasi penelitian dan bersedia menerima ganti rugi.