31
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Dusun Palahlar, Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provisi Banten, Indonesia. Penentuan lokasi
dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang merupakan lokasi terdekat dengan
industri peleburan besi dan baja. Masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi tersebut merasakan penurunan kualitas lingkungan berupa pencemaran udara
akibat aktivitas industri di kawasan industri. Pengumpulan data lapang dilakukan selama dua bulan, dimulai pada bulan April 2013 hingga Mei 2013.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara kepada responden rumahtangga
menggunakan kuesioner Lampiran 1 dan metode observasi untuk mengetahui kualitas lingkungan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja di Dusun
Palahlar. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi lingkungan, kesehatan masyarakat, besarnya nilai ganti rugi yang layak diterima
masyarakat, faktor yang mempengaruhi nilai ganti rugi, dan keputusan masyarakat untuk pindah dari sekitar wilayah industri. Data penelitian dampak
keberadaan industri peleburan besi dan baja terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di Dusun Palahlar tahun 2013 disajikan pada Lampiran 2. Data
sekunder dari Kantor Kelurahan Desa Budimulya di Dusun Cikupa dan Badan Lingkungan Hidup Daerah BLHD Kabupaten Tangerang.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja dengan menemui rumahtangga di Dusun Palahlar, karena kerangka sampel rumahtangga tidak
tersedia. Rumahtangga dikelompokkan berdasarkan strata tempat tinggal dengan
32 pertimbangan bahwa populasi rumahtangga memiliki keragaman dalam menerima
dampak pencemaran udara akibat kegiatan industri peleburan besi dan baja yang diestimasi berbeda sesuai dengan jarak tempat tinggal dari industri. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel rumahtangga yang tinggal di Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Sampel dibagi menjadi tiga wilayah strata, yaitu wilayah pertama yang memiliki jarak tempat tinggal nol sampai 200 meter dari industri, wilayah kedua
yang memiliki jarak tempat tinggal lebih dari 200 sampai 500 meter dari industri, dan wilayah ketiga yang memiliki jarak tempat tinggal lebih dari 500 meter dari
industri peleburan besi dan baja. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 20 rumahtangga pada masing-masing wilayah Tabel 7.
Tabel 7. Alokasi Jumlah Sampel
Wilayah strata Jarak Tempat Tinggal terhadap Industri
Jumlah Sampel
1 0 - 200 m
20 2
200 - 500 m 20
3 500 m 20
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Tabel 8. Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian
No. Tujuan Penelitian
Sumber Data Metode
1. Mengidentifikasi dampak pencemaran oleh kegiatan industri peleburan besi
dan baja terhadap lingkungan. Data primer.
Analisis deskriptif.
2. Mengestimasi dampak pencemaran oleh kegiatan industri peleburan besi
dan baja terhadap kesehatan masyarakat.
Data primer. Cost of illness
.
3. Mengestimasi dampak pencemaran
oleh kegiatan industri peleburan besi dan baja terhadap nilai ganti rugi yang
layak diterima oleh masyarakat. Data primer.
Willingness to Accept
WTA.
4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ganti
rugi yang bersedia diterima masyarakat.
Data primer. Ordinary
Least Squares OLS.
5. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pindah dari
sekitar wilayah industri peleburan besi dan baja.
Data primer. Maximum
Likelihood Estimator
MLE.
33 Pada tabel 8 disajikan matriks keterkaitan antara tujuan penelitian, sumber
data, dan metode. Data yang diperoleh, dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan komputer dengan program
Microsoft Office Excell dan Statistical Analysis SystemEconometric Time Series
SASETS version 9.1. 4.4.1. Identifikasi Dampak Pencemaran oleh Kegiatan Industri Peleburan
Besi dan Baja terhadap Lingkungan
Dampak lingkungan yang diidentifikasi adalah penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran udara dan dianalisis secara deskriptif. Hal yang
terlebih dahulu dilakukan adalah mengidentifikasi apa saja dampak yang dirasakan rumahtangga akibat sisa proses produksi yang dibuang ke udara
sehingga berdampak pada rumahtangga sekitar industri. Informasi mengenai dampak lingkungan berdasarkan observasi di lapang dan persepsi respon
rumahtangga sampel tentang: 1 kualitas udara, 2 kebersihan, 3 kenyamanan, dan 4 pengaruh terhadap kegiatan sehari-hari.
Penilaian kualitas udara sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja berdasarkan respon rumahtangga terhadap kualitas udara:
a kualitas udara sangat buruk dengan indikator: berdebu, panas, dan tidak segar saat bernafas, b kualitas udara buruk dengan indikator: berdebu, tidak panas, dan
tidak segar saat bernafas, c kualitas udara biasa saja dengan indikator: berdebu, tidak panas, dan segar saat bernafas, d kualitas udara baik dengan indikator:
tidak berdebu, panas, dan segar saat bernafas, dan e kualitas udara sangat baik dengan indikator: tidak berdebu, tidak panas, dan segar saat bernafas.
Penilaian kebersihan tempat tinggal sebelum dan setelah keberadaan industri peleburan besi dan baja berdasarkan observasi di lapang dan respon
rumahtangga terhadap kebersihan tempat tinggal: a kebersihan tempat tinggal sangat kotor dengan indikator: atap rumah semakin berdebu, teras berdebu, dan
jendela rumah berdebu, b kebersihan tempat tinggal kotor dengan indikator: atap rumah semakin berdebu, teras tidak berdebu, dan jendela rumah berdebu, c
kebersihan tempat tinggal biasa saja dengan indikator: atap rumah semakin