23
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis memuat konsep-konsep yang berkaitan dengan kerugian-kerugian akibat keberadaan industri peleburan besi dan baja.
Konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian ini adalah konsep mengenai pendekatan biaya pengobatan, analisis Willingness to Accept WTA, model
regresi linier berganda, dan model regresi logistik.
3.1.1. Pendekatan Biaya Pengobatan
Dampak perubahan kualitas lingkungan dapat berakibat negatif pada kesehatan, yaitu menyebabkan penurunan tingkat kesehatan pada anggota
rumahtangga yang tinggal disekitar industri. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2007, tahapan pelaksanaan cost of illness adalah:
1. Mengetahui bahwa telah terjadi gangguan kesehatan yang berakibat perlunya biaya pengobatan.
2. Mengetahui biaya pengobatan yang dibutuhkan sampai sembuh. 3. Menghitung total biaya pengobatan.
3.1.2. Analisis Willingness to Accept
Willingness to Accept WTA merupakan salah satu bagian dari metode
CVM yang digunakan. Tahapan-tahapan metode CVM mengarahkan penelitian pada besar nilai WTA dari masyarakat yang terkena dampak negatif akibat
pencemaran udara oleh industri peleburan besi dan baja. Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pengumpulan nilai
Willingness to Accept WTA dari setiap sampel adalah :
1. Sampel merupakan rumahtangga yang terletak dilokasi penelitian dan bersedia menerima ganti rugi.
24 2. Nilai WTA yang diberikan konsumen merupakan nilai minimum yang
bersedia diterima oleh rumahtangga jika ganti rugi yang diberikan benar-benar dilaksanakan.
3. Industri peleburan besi dan baja bersedia memberikan ganti rugi atas penurunan kualitas lingkungan.
4. Sampel dipilih secara acak dari populasi yang terkena dampak penurunan kualitas lingkungan dan responden merupakan anggota rumahtangga.
Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh besarnya penawaran nilai WTAWTP Hanley dan Spash, 1993 :
1. Bidding Game Metode Tawar-Menawar Metode yang digunakan dengan mempertanyakan kepada responden tentang
sejumlah nilai tertentu yang diajukan sebagai titik awal dan selanjutnya semakin meningkat sampai titik maksimum yang disepakati.
2. Open-Ended Question Metode Pertanyaan Terbuka Menyatakan langsung kepada responden berapa jumlah maksimum uang yang
ingin dibayarkan atau jumlah minimum uang yang ingin diterima akibat perubahan kualitas lingkungan. Metode ini memiliki kelebihan yaitu
responden tidak perlu diberi petunjuk yang bisa mempengaruhi nilai awal yang ditawarkan sehingga tidak akan menimbulkan bias titik awal. Kelemahan
metode ini terletak pada kurangnya akurasi nilai serta terlalu besar variasinya, selain itu seringkali ditemukan respoden yang kesulitan menjawab pertanyaan
yang diberikan terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman mengenai pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
3. Closed-Ended Question Metode Pertanyaan Tertutup Metode pertanyaan tidak jauh berbeda dengan Open-ended Question hanya
saja bentuk pertanyaannya tertutup. Responden diberikan beberapa nilai WTAWTP yang disarankan kepada mereka untuk dipilih, sehingga responden
tinggal memberikan jawaban sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.
4. Payment Card Metode Kartu Pembayaran Metode ini menawarkan kepada responden suatu kartu yang terdiri dari
berbagai nilai kemampuan untuk membayar atau kesediaan menerima,
25 sehingga responden dapat memilih nilai maksimalminimal sesuai dengan
preferensinya. Metode ini dikembangkan untuk membatasi bias titik awal dari metode tawar-menawar. Mengembangkan kualitas metode ini terkadang
diberikan semacam nilai patokan yang menggambarkan nilai yang dikeluarkan oleh seseorang dengan tingkat pendapatan tertentu bagi barang lingkungan
yang lain. Keunggulan metode ini adalah memberikan stimulan untuk membantu responden berpikir lebih leluasa tentang nilai maksimum atau
minimum yang akan diberikan tanpa harus terintimidasi dengan nilai tertentu, seperti pada metode tawar-menawar. Penggunaan metode ini dibutuhkan
pengetahuan statistik yang baik. Selain metode tersebut, terdapat pula metode bertanya Contingent
Rangking. Metode ini tidak menanyakan langsung berapa nilai yang ingin
dibayarkan atau diterima, tetapi responden diberikan pilihan rangking dari kombinasi kualitas lingkungan yang berada dengan nilai moneter yang berbeda.
Responden diminta mengurutkan beberapa pilihan dari yang paling disukai sampai kepada yang tidak disukai. Metode ini menggunakan skala ordinal
sehingga diperlukan pengetahuan statistik yang sangat baik dan jumlah sampel yang besar.
3.1.3. Model Regresi Linier Berganda
Menurut Firdaus 2004, model regresi berganda multiple regression model
, yaitu suatu model dimana variabel dependen bergantung pada dua atau lebih variabel independen. Model regresi berganda yang paling sederhana adalah
regresi tiga variabel, yang terdiri dari satu variabel dependen dan dua variabel independen. Metode analisis berganda merupakan metode analisis yang
didasarkan pada metode Ordinary Least Square OLS. Menurut Gujarati 1978, sifat-sifat penaksiran OLS adalah: 1 penaksiran tadi tidak bias, 2 penaksiran
tadi mempunyai varian yang minimum, 3 konsisten, 4 efisien, dan 5 linier. Asumsi-asumsi yang dapat digunakan untuk model regresi linier berganda dengan
OLS adalah Firdaus, 2004: 1. E = 0, untuk setiap i.