Pencemaran Udara TINJAUAN PUSTAKA

14 yang memiliki banyak kegiatan industri, yaitu Silikosis, Asbetosis, Bisinosis, Antrakosis, dan Beriliosis Wardhana, 2004.

2.4. Metode Estimasi Penilaian Lingkungan dengan Contingent

Valuation Method Barang dan jasa lingkungan tergolong kedalam barang non market value. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur nilai dari suatu barang dan jasa lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi nilai dari barang dan jasa lingkungan adalah dengan Contingent Valuation Method CVM. Metode yang dibangun oleh Davis pada tahun 1963 ini merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan semua komoditas yang tidak diperjualbelikan di pasar dapat diestimasi nilai ekonominya, termasuk nilai ekonomi dari barang lingkungan. Metode CVM menggunakan pendekatan secara langsung dengan menanyakan kepada masyarakat atas kesediaan untuk membayar WTP akibat manfaat tambahan yang diperoleh dari perubahan lingkungan dan atau seberapa besar kesediaan masyarakat untuk menerima WTA ganti rugi akibat penurunan kualitas barang lingkungan Hanley dan Spash, 1993. Contingent Valuation Method memiliki tujuan untuk menghitung nilai atau penawaran yang mendekati, jika pasar dari barang-barang lingkungan tersebut benar-benar ada. Asumsi dasar yang berlaku di CVM adalah bahwa individu- individu memahami benar pilihan masing-masing dan cukup mengenal kondisi lingkungan yang dinilai. Oleh karena itu, pasar hipotetik kuesioner dan responden harus mendekati kondisi pasar sebenarnya. Responden harus mengenal secara baik barang yang ditanyakan dan alat hipotetik yang digunakan untuk pembayaran, seperti pajak dan biaya masuk secara langsung. Tahapan- tahapan untuk mengetahui nilai WTA Hanley dan Spash, 1993, adalah : 1. Membuat Pasar Hipotetik Setting Up the Hypothectical Market Pasar hipotetik hypothetical market membangun suatu alasan mengapa masyarakat seharusnya menerima nilai ganti rugi dari dipergunakannya barangjasa lingkungan oleh pihak lain dimana tidak terdapat nilai dalam mata uang berapa harga barangjasa lingkungan tersebut. Pasar hipotetik harus 15 terdapat penjelasan secara mendetail, nyata, dan informatif mengenai barang dan jasa lingkungan yang akan dinilai. 2. Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTA Obtaining Bids Tahapan yang dilakukan setelah membuat instrumen survei adalah administrasi survei. Tahapan ini dapat dilakukan melalui wawancara dengan tatap muka, surat atau perantara telepon mengenai besarnya minimum WTA yang bersedia diterima. Wawancara dengan surat sering mengalami bias dalam bentuk tidak mendapat tanggapan atau tanggapan rendah. Wawancara menggunakan petugas yang terlatih memungkinkan pertanyaan dan jawaban secara lebih rinci, tetapi tidak menutup kemungkinan bias yang dilakukan oleh petugas tersebut. 3. Memperkirakan Nilai Rata-Rata dan Nilai Tengah WTA Calculating Average and Mean WTA Setelah data mengenai nilai WTA telah terkumpul, tahap selanjutnya dilakukan adalah perhitungan nilai tengah median dan rata-rata mean dari WTA. Nilai tengah digunakan apabila terjadi rentang nilai penawaran yang terlalu jauh. Jika perhitungan nilai penawaran menggunakan rata-rata, maka nilai yang diperoleh akan lebih tinggi dari yang sebenarnya. Nilai tengah penawaran tidak dipengaruhi oleh rentang yang cukup besar dan selalu lebih kecil daripada nilai rata-rata. 4. Memperkirakan Kurva Penawaran Estimating Bid Curve Kurva penawaran dapat diperkirakan dengan menggunakan nilai WTA sebagai variabel dependen dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai sebagai variabel independen. Kurva penawaran ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan nilai WTA karena perubahan sejumlah variabel independen dan untuk menguji sensitivitas jumlah WTA terhadap variasi perubahan mutu lingkungan. 5. Mengagregasikan Data Agregating Data Agregasi data merupakan proses dimana nilai tengah penawaran dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksudkan.