Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

saham, penerbitan saham baru dinilai akan merugikan dan mengurangi besarnya bagian keuntungan yang diterima atas prospek yang menguntungkan di masa depan. Myers 1984 mengemukakan bahwa perusahaan akan lebih memilih menggunakan hutang untuk memperkecil peluang terjadinya asimetri informasi. Hal ini didasari oleh signaling theory yang berpendapat bahwa perusahaan dapat mengomunikasikan prospek pertumbuhan yang baik di masa depan dengan menggunakan hutang. Hutang dapat menjadi sinyal positif bagi investor eksternal, hal ini dikarenakan semakin banyak penggunaan hutang, maka investor meyakini bahwa perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik dan memiliki prospek dengan pengembalian yang tinggi di masa yang akan datang. Sedangkan penerbitan saham baru cenderung memberikan sinyal negatif bagi publik sehingga akan berpotensi menurunkan harga pasar saham yang dapat menurunkan nilai perusahaan sektor pertambangan. Penjelasan tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ross 1977.

4.5.4 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

Hasil pengujian hipotesis keempat menyatakan bahwa struktur aktiva STR_A tidak berpengaruh signifikan dan memiliki arah koefisien negatif terhadap struktur modal LDER. Hasil pengujian hipotesis keempat ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Furi dan saifudin 2012 dan tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika 2009, Utami 2009, Joni dan Lina 2010, Awan et al. 2011, Margaretha dan Ramadhan 2010, Rafiq et al. 2008, Teker et al. 2009, Indrajaya et al. 2011, dan Shah dan Khan 2007. Perusahaan sektor pertambangan memiliki komposisi aktiva tetap yang berbeda dengan perusahaan pada umunya. Aktiva tetap pada perusahaan sektor pertambangan sebagian besar didominasi oleh mesin, pabrik dan instalasi produksi. Dalam kaitannya dengan pendapat Brigham dan Houston mengenai jenis aset yang dapat dijaminkan, maka aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan sektor pertambangan bukan merupakan aset multiguna yang tidak begitu baik dijaminkan. Oleh sebab itu kreditur akan memilih aktiva maupun syarat perjanjian lainnya sebagai agunan dalam memberikan kredit kepada perusahaan sektor pertambangan, misalnya saham, sertifikat kepemilikan, akta cash, corporate guarantie, persediaan, piutang, mesin, peralatan, penerimaan, kontrak jual beli, rekening bank, klaim asuransi dan deposito. Hal inilah yang menyebabkan pertambahan aktiva tetap perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan sektor pertambangan pada tingkat alfa 5. Pecking order theory menyatakan bahwa ketika perusahaan memiliki sumber daya keuangan internal yang cukup maka perusahaan cenderung membiayai peningkatan aktiva tetap perusahaan dengan dana internal yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan sektor pertambangan akan cenderung berusaha mengalokasikan modal sendiri untuk membiayai investasi aktiva tetap perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penggunaan hutang jangka panjang dikarenakan kegiatan perusahaan sektor pertambangan memiliki ketergantungan terhadap aktiva tetap yang dimiliki, misalnya adalah mesin dan instalasi pabrik untuk produksi. Semakin tinggi struktur aktiva semakin besar jumlah aktiva tetap maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi penggunaan hutang jangka panjang semakin sedikit atau struktur modalnya semakin rendah. Dari penjelasan mengenai pecking order theory tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan sektor pertambangan dalam keadaan normal cenderung berusaha untuk mengurangi penggunaan hutang jangka panjang dengan menggunakan laba ditahan dan saham baru dalam mendanai investasi aktiva tetap perusahaan sehingga menyebabkan turunnya tingkat struktur modal. Selain itu, penambahan ataupun pengurangan aset tetap pada umumnya terjadi pada mesin maupun peralatan yang berkaitan dengan perubahan volume produksi, sedangkan bangunan, tanah, dan aset tetap lainnya yang tidak berhubungan dengan produksi cenderung tetap. Oleh sebab itu, ketika terjadi peningkatan jumlah aset tetap pada perusahaan sektor pertambangan, maka akan terjadi peningkatan kapasitas produksi sehingga meningkatkan total penerimaan perusahaan sektor pertambangan. Peningkatan penerimaan akan sangat berkontribusi dalam peningkatan laba bagi perusahaan yang akan memperkuat sumber daya keuangan internal perusahaan sektor pertambangan. Sesuai dengan pecking order theory, ketika perusahaan memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk mendanai kebutuhan investasinya, maka perusahaan tersebut akan lebih memilih untuk menggunakan pendanaan yang bersumber dari internal perusahaan dan akan cenderung menurunkan tingkat struktur modal LDER sampai tingkat tertentu untuk mengurangi risiko sebagai dampak penggunaan hutang.

4.5.5 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kelima

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 12 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112