96 fee atas penerbitan ijin tersebut. Namun Dephub menarik fee dari kapal-
kapal yang meninggalkan pelabuhan sebesar Rp. 100GT terhadap jasa sarana navigasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya hubungan yang sangat
kontradiksi antara UPT dan Perum. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, sehingga hipotesis penelitian yaitu
kapasitas kelembagaan pengelolaan PPS Nizam Zachman belum menunjang suatu pengelolaan pelabuhan perikanan yang kondusif, dapat diterima.
5.2 Analisis Strategi Kinerja Pelabuhan Perikanan
Analisis strategi kinerja pelabuhan perikanan menggunakan SWOT
Strength, Weakness, Opportunities dan Threats. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strength dan peluang
Opportunities yang dimiliki, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Hasil analisis SWOT sebagai
berikut :
5.2.1 Analisis internal
Analisis terhadap faktor internal pelabuhan perikanan meliputi 2 dua komponen yakni komponen kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan Strength
Faktor-faktor yang dianggap sebagai kekuatan pelabuhan perikanan diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Tersedianya fasilitas pokok dasar meliputi kolam pelabuhan, pemecah
gelombang break water, dermagajetty, turap revetment dan tanah industri perikanan; fasilitas fungsional meliputi TPI, pabrik es, cold storage,
dan ruang processing; dan fasilitas penunjang meliputi antara lain kantor
97 UPT, Perum, pos pelayanan terpadu, Balai Penyuluhan Nelayan, MCK,
sarana peribadatan, dan pos keamanan. 2
Pelabuhan sebagai pusat aktivitas perekonomian masyarakat. 3
Letak geografis yang strategis karena berada pada posisi dekat dengan daerah penangkapan ikan fishing ground di laut teritorial atau ZEE.
4 Dekat pasar domestik dan luar negeri.
5 Pada saat musim ikan menjadi tempat persinggahan bagi nelayan dari daerah
lain. 6
Memiliki armada penangkapan ikan yang didominasi oleh kapal motor. 7
Memiliki areal untuk pengembangan pelabuhan.
Kelemahan Weakness
Selain faktor kekuatan yang dimiliki, terdapat faktor yang merupakan kelemahan pelabuhan perikanan diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Pengetahuan dan kemampuan SDM rendah.
2 Kuantitas dan kualitas produk masih rendah dan diversifikasi produk belum
beragam. 3
Dukungan dan koordinasi instansi terkait masih lemah. 4
Pengelolaan pelabuhan belum didukung peraturan yang memadai 5
Kurangnya dana operasional dan pemeliharaan fasilitas prasarana pelabuhan. 6
Informasi pasar belum dikuasai dengan baik karena belum dikembangkannya teknologi sistem informasi.
7 Belum berfungsinya kesyahbandaran perikanan.
98
5.2.2 Analisis eksternal
Analisis eksternal dilakukan terhadap komponen dari luar peluang dan ancaman terhadap kelancaran dan kelangsungan kinerja pelabuhan perikanan.
Peluang Opportunity
Faktor-faktor yang dianggap sebagai peluang bagi kelancaran kinerja pelabuhan perikanan diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Meningkatnya konsumsi ikan.
2 Peningkatan devisa berkaitan dengan ekspor dari produk perikanan
3 Peningkatan pendapatan pelabuhan PNBP dan Pendapatan Asli Daerah
PAD melalui pelayanan jasa di pelabuhan. 4
Permintaan komoditi perikanan di pasar domestik dan luar negeri meningkat.
5 Pembangunan sarana dan prasarana di pelabuhan menambah peluang usaha.
6 Kemudahan mendapatkan bantuan kredit dari perbankan.
7 Kemajuan teknologi penginderaan jarak jauh Remote sensing dan citra
satelit serta informasi internet. 8
Bertambahnya minat investor terhadap sektor perikanan.
Ancaman Threat
Selain faktor peluang yang dimiliki, terdapat faktor yang dianggap ancaman bagi kinerja pelabuhan perikanan diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Berkembangnya pesaing yang dapat menyediakan sarana prasarana sejenis.
2 Meningkatnya degradasi sumberdaya pesisir dan lautan.
3 Intensitas pencurian ikan tinggi.
4 Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
99 5
Menurunnya stock ikan di perairan. 6
Duplikasi peraturan dan beragamnya jenis pungutan perikanan. 7
Persaingan pasar domestik dan dunia terhadap komoditi perikanan meningkat.
8 Gangguan kebersihan dan keamanan.
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal terhadap kinerja
PPS Nizam Zachman, diformulasikan strategi pada matriks SWOT berdasarkan pertimbangan obyek penulis. Strategi tersebut adalah :
1
Strategi SO. Strategi ini diformulasikan dengan menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang. 2
Strategi ST. Strategi ini diformulasikan dengan menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman. 3
Strategi WO. Strategi ini diformulasikan dengan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang. 4
Strategi WT. Strategi ini diformulasikan dengan mengendalikan kelemahan
untuk menghindari ancaman. Secara lengkap strategi pada matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 16
berikut :
100 Tabel 16 Strategi kinerja PPS Nizam Zachman berdasarkan faktor internal dan
eksternal
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN S
KELEMAHAN W
1. Pengetahuan dan
kemampuan SDM rendah 2.
Dukungan dan koordinasi instansi terkait masih
lemah 3.
Kurangnya dana operasional
pemeliharaan fasilitas prasarana pelabuhan
4. Pengelolaan pelabuhan
belum didukung peraturan yang memadai
1. Memiliki fasilitas
pelabuhan yang lengkap 2.
Berdekatan dengan daerah penangkapan
3. Dekat pasar domestik dan
luar negeri 4.
Pada saat musim ikan menjadi tempat
persinggahan nelayan daerah lain
5. Armada penangkapan
didominasi oleh kapal motor
5. Belum didukung teknologi
sistem informasi yang memadai
FAKTOR EKSTERNAL PELUANG O
STRATEGI SO STRATEGI WO
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Perbaiki kelemahan untuk meraih peluang melalui :
1. Meningkatnya konsumsi
ikan 2.
Pembangunan sarana prasarana di pelabuhan
menambah peluang usaha 3.
Kemudahan mendapatkan bantuan kredit dari
perbankan 4.
Kemajuan teknologi penginderaan jarak jauh dan
citra satelit serta informasi internet
5. Bertambahnya minat
investor terhadap sektor perikanan
1. Meningkatkan pelayanan
pelabuhan 2.
Pembinaan kewirausahaan
1. Meningkatkan kualitas
SDM melalui pelatihan dan studi banding
2. Meningkatkan kerjasama
koordinasi antar instansi terkait
ANCAMAN T STRATEGI ST
STRATEGI WT
Gunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
melalui: Perbaiki kelemahan untuk
mengatasi ancaman melalui:
1. Berkembangnya pesaing
yang dapat menyediakan sarana prasarana sejenis
2. Degradasi sumberdaya
pesisir dan lautan 3.
Intensitas pencurian ikan tinggi
4. Duplikasi peraturan dan
beragamnya jenis pungutan perikanan
5. Persaingan pasar domestik
dan dunia terhadap komoditi perikanan
1. Penyempurnaan
pengelolaan pelabuhan 2.
Kemudahan berinvestasi di pelabuhan
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana pelabuhan 2.
Meningkatkan ketersediaan modal
101 Berdasarkan faktor-faktor strategis kinerja PPS Nizam Zachman dianalisis
pula matriks SWOT untuk menggambarkan relasi diantara faktor-faktor yang ada. Hubungan antara faktor-faktor tersebut menghasilkan 8 delapan kemungkinan
strategi kinerja yang dikelompokkan dalam 4 strategi utama, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT Tabel 17.
Tabel 17 Matriks SWOT strategi kinerja PPS Nizam Zachman
No. Strategi
Faktor Terkait Jumlah
Bobot Prioritas
Strategi SO
1. Meningkatkan pelayanan pelabuhan
S1, S4, S5, 01, 02, 04 0,432
3 2.
Pembinaan kewirausahaan S1, S3, 03, 05
0,276 7
Strategi ST
1. Penyempurnaan pengelolaan
pelabuhan S1, S2, S3, S4, S5,
01, 02, 03, 04, 05 0,706
1 2.
Kemudahan berinvestasi di pelabuhan
S1, S2, S3, 05 0,290
5
Strategi WO
1. Meningkatkan kualitas SDM melalui
pelatihan dan studi banding W1, W5, 03
0,206 8
2. Meningkatkan kerjasamakoordinasi
antar instansi terkait W2,W04, W5, 02,
03, 04 0,418
4
Strategi WT
1. Meningkatkan sarana dan prasarana
pelabuhan W1, W2, W3, W5,
T1, T2, T3, T5 0,486
2 2.
Meningkatkan ketersediaan modal W2, W3, T3, T5
0,281 6
Berdasarkan hasil penilaian bobot masing-masing faktor, dapat dipilah dan ditentukan secara garis besar strategi yang mempengaruhi kinerja PPS Nizam
Zachman sebagai berikut : 1
Penyempurnaan pengelolaan pelabuhan 2
Peningkatan fasilitas pelabuhan 3
Peningkatan pelayanan pelabuhan 4
Peningkatan kerjasamaKoordinasi antar instansi terkait 5
Kemudahan berinvestasi di PPS Nizam Zachman
102
5.3 Analisis Strategi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan