Kondisi Umum Sungai Ciliwung

Tabel 9. Perubahan tutupan lahan di DAS Ciliwung dari tahun 2000-2008 KLH 2011 Tutupan Lahan Luas Ha Th. 2000 Th. 2005 Th. 2007 Th. 2008 Hutan 4918 9,43 4162 7,98 1665 3,129 1265 2,42 Kebun Campuran 6502 12,46 10791 20,69 12350 23,67 8994 17,24 Mangrove 43 0,08 Perkebunan 2186 4,19 4185 8,02 Pemukiman 24833 47,60 31580 60,53 33395 64,01 35750 68,53 Rawa 71 0,14 128 0,25 7 0,01 25 0,05 Sawah 1781 3,14 1799 3,45 1681 3,22 1502 2,88 Semak belukar 723 1,39 534 1,02 144 0,28 104 0,22 Tambakempang 7 0.01 1 Tanah terbuka 4550 8,72 423 0,81 20 0,04 14 Tegalanladang 8010 15,35 2422 4,64 385 0,74 233 0,03 Tubuh air 782 1,5 330 0,63 328 0,63 54 0,10 Total 52.169 100 52.169 100 52.169 100 52.169 100 Penelitian ini dilakukan di beberapa ruas Sungai Ciliwung yang masih termasuk dalam gradien tinggi 1289-163 m dpl dan sebagian besar memiliki kecepatan arus 0,5m detik 0,48-1,96. Gambaran kondisi umum masing-masing setiap stasiun pengamatan lebih rinci dijelaskan dalam Tabel 10 dan Lampiran 2.

4.2 Telaah Kualitas Fisik Air Sungai Ciliwung

Hasil pengukuran kualitas fisik air Sungai Ciliwung selama penelitian lebih rinci dijelaskan dalam sub bab di bawah ini.

4.2.1 Suhu Air

Suhu air dapat mempengaruhi proses yang terjadi pada sungai misalnya proses dekomposisi bahan organik, ketersediaan oksigen terlarut, dan sejarah hidup dari banyak organisme makrozoobentos Paul Meyer 2001. Suhu air dan pergerakan air memegang peran penting dalam fisiologi respirasi dengan cara mengontrol ketersediaan oksigen dalam tubuh dan sebagai faktor utama dalam menentukan lokasidistribusi dari sebuah spesies Mackay Wiggins 1979. Kondisi suhu air selama penelitian Gambar 10 dari Stasiun 1 hingga 6 menunjukkan suhu air meningkat secara sinifikan H = 43,50, P = 0,000. Peningkatan suhu air yang signifikan terjadi pada stasiun 5 hingga 6. Meningkatnya suhu air ke arah hilir dapat disebabkan oleh beberapa faktor penting antara lain ketinggian tempat yang semakin menurun 1289-163 dpl, berkurangnya ketersediaan vegetasi dalam memberikan naungan, waktu pengukuran, musim, dan masuknya limbah cair hasil aktivitas antropogenik ke perairan. Tabel 10. Gambaran kondisi umum lokasi pengamatan. No Karakte- ristik Stasiun 1 2 3 4 5 6 1 Tipe vegetasi Alami indige- nous Alami indige- nous Kebun teh dan semak Padi, kebun singkong , pepaya Rumput dan semak Bambu, rumput, semak, kebun singkong 2 Aktivitas antropogenik Belum ada minimal Belum ada minimal Perkebunan teh Sawah, perkebu- nan, rumah tangga Penam- bangan batu dan pasir, rumah tangga Industri, rumah tangga, perkebu- nan 3 Fisik air Jernih, relatif belum terpolu- si Jernih, relatif belum terpolu- si Jernih Agak keruh Keruh Keruh 4 Kecepatan arus Sedang- Sangat cepat Sedang- Sangat cepat Sedang Sedang Sedang Sedang 5 Tipe substrat dasar kerikil, pebble, dan cobble puing. kerikil, pebble, puing . kerikil, puing, dan sedikit pebble. Pasir, puing, dan boulder Pasir, pebble, dan puing Pasir, sedikit pebble dan puing 6 Kedalaman m 0,15- 0,19 0,11- 0,15 0,17- 0,34 0,23 – 1 0,30 – 1 0,74 – 1 7 Ketinggian m dpl 1289 1284 1152 735 374 163 Tutupan vegetasi di pinggir sungai dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke dasar sungai. Semakin berkurangnya tutupan vegetasi ini menyebabkan sinar matahari dapat secara langsung mengenai badan sungai,