Adanya kecenderungan menurunnya indeks habitat dari mulai hulu Gunung Mas hingga hilir Cibinong disebabkan oleh berkurangnya tutupan
vegetasi, adanya erosi di sekitar lokasi penelitian, berkurang atau tertutupnya batuan dasar sungai akibat sedimentasi maupun penambangan batu, modifikasi
habitat di bantaran sungai misalnya penturapan, bendungan, dan sebagainya. Secara umum aktivitas antropogenik yang dapat mempengaruhi kondisi habitat di
Sungai Ciliwung berasal dari berubahnya alih fungsi lahan menjadi area pertanian
maupun untuk pemukiman penduduk Tabel 9. Aktivitas pembukaan lahan
biasanya akan meningkatkan sedimentasi ke perairan yang dapat menurunkan produktivitas primer dengan cara menurunkan penetrasi cahaya, abrasi,
mengganggu respirasi, maupun penyerapan nutrien atau bahan polutan lainnya. Pengaruh sedimentasi pada komunitas makrozoobentos dan ikan dengan cara
mengisi ruang interstitial substrat dan menghancurkan habitat, dan menutupi lamellae insang dan telur Fairchild et al. 1987. Adanya gangguan pada habitat
juga berpengaruh pada masukan CPOM ke perairan. Konsentrasi CPOM di perairan akan jauh berkurang ketika vegetasi riparian di sekitar Sungai Ciliwung
semakin banyak berkurang, sehingga tipe larva Trichoptera yang bertipe shredder juga banyak mengalami penurunan.
4.4 Telaah Kualitas kimia Sungai Ciliwung
Hasil pengukuran kualitas kimia dari sungai Ciliwung meliputi: pH air, Oksigen terlarut, COD, amonium, nitrat, ortofosfat, kesadahan, C dan N di
seston, merkuri di air, sedimen dan terakumulasi dalam tubuh larva Trichoptera
lebih rinci dijelaskan dalam sub bab 4.4.1 hingga 4.4.9. 4.4.1 pH air
Potential of Hydrogen pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen H
+
yang menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. Nilai pH dalam air berpengaruh penting pada normalnya fungsi fisiologi dalam organisme
akuatik terutama dalam mengatur pertukaran ion dengan air dan respirasi Robertson-Bryan 2004.
Hasil pengukuran pH air secara langsung di lapangan menunjukkan nilai pH setelah Stasiun 2 6,8 cenderung menurun secara signifikan H = 24,86, p =
0,0001 pada stasiun 4 6,09. Nilai pH terlihat meningkat kembali hingga stasiun
6 6,95 Gambar 17.
Gambar 17. Hasil pengukuran pH air di masing-masing stasiun pengamatan.
Tanda bar menunjukkan standar deviasi. Nilai pH di air antara 6,5-9 secara umum masih mendukung bagi
kehidupan sebagaian besar hewan akuatik maupun hidup secara normal dalam jangka waktu yang relatif panjang Robertson-Bryan 2004. Kehidupan
makrozoobentos umumnya mampu hidup secara normal ketika nilai pH berkisar antara 6-7 BPLHD 2006. Larva Trichoptera Hydropsyche betteni dan
Brachycentrus americanus masih mampu bertahan hidup dengan rendahnya nilai pH Mackay Wiggins 1979. Pada kondisi yang ekstrim, larva Trichoptera
masih dapat mentoleransi hingga nilai pH 2,4. Nilai pH yang ekstrim basa 11,5- 12 beberapa larva Trichoptera masih mampu bertahan hidup, namun emergence
hewan tersebut cenderung menurun Robertson-Bryan 2004. 4.4.2 DO dan COD
Hasil pengukuran DO konsentrasi oksigen terlarut di Sungai Ciliwung dari mulai Stasiun 1 hingga 6 cenderung menurun secara signifikan H = 37,48, p
= 0,0000. Penurunan secara signifikan terjadi terutama di stasiun 5 hingga 6. Namun sebaliknya untuk parameter COD oksigen yang tersedia untuk oksidasi
semua bahan organik secara kimiawi menjadi karbon dioksida dan air meningkat